Implementasi Kurikulum Hakekat Kurikulum

konsep dasar tentang kurikulum. Melalui studi kepustakaan dan berbagai kegiatan penelitian dan percobaan, mereka menemukan hal-hal baru yang dapat memperkaya dan memperkuat bidang studi kurikulum. Berdasarkan ketiga konsep tersebut, maka dapat dimaknai bahwa kurikulum adalah program pendidikan yang disediakan oleh lembaga pendidikan sekolah bagi siswa. Berdasarkan program pendidikan siswa melakukan kegiatan belajar, sehingga mendorong perkembangan dan pertumbuhan sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan.

b. Implementasi Kurikulum

Implementasi merupakan proses penerapan ide, konsep, kebijakan sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan maupun nilai dan sikap. Menurut Endang 2009:19 proses penerapan ide, konsep dan kurikulum potensial dalam pembelajaran sehingga siswa menguasai seperangkat kompetensi sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. Implementasi kurikulum pada dasarnya adalah proses mengajar yang dilakukan guru atau proses belajar yang dilakukan siswa didalam atau diluar kelas. Proses pengajaran merupakan rangkaian kegiatan yang melibatkan berbagai komponen Wina Sanjaya, 2008:196. Faktor - faktor yang berpengaruh terhadap sistem pembelajaran adalah faktor peserta didik, guru, sarana dan prasarana, alat dan media, serta faktor lingkungan. Selain itu dalam implementasinya harus benar-benar dilakukan secara baik untuk mencapai hasil yang diinginkan dalam pendidikan. Impelmentasi kurikulum menurut Imas Berlin 2014:5 adalah upaya pelaksanaan atau penerapan kurikulum yang telah dirancangdidesain, ada beberapa hal yang menjadi komponen dalam merancang implementasi kurikulum, di antaranya adalah: 1 Rumusan tujuan, komponen ini membuat rumusan tujuan yang hendak dicapai atau diharapkan tercapai setelah pelaksanaan kurikulum yang mengandung hasil-hasil yang hendak dicapai berkenaan dengan aspek-aspek deduktif, administratif, sosial, dan aspek lainnya. 2 Identifikasi sumber-sumber, komponen ini membuat secara rinci sumber-sumber yang diperlukan perpustakaan.uns.ac.id commit to user untuk melaksanakan kurikulum. Perlu dilakukan survey untuk mengetahui sumber- sumber yang digunakan meliputi sumber keterbacaan, sumber audio visual, manusia, masyarakat, dan sumber di sekolah yang bersangkutan. 3 Peran pihak-pihak terkait, komponen ini memuat tentang unsur-unsur ketenagaan yang bertindak sebagai pelaksanaan kurikulum, seperti tenaga kerja, supervisor, administrator serta siswa sendiri. 4 Pengembangan kemampuan professional, komponen ini memuat perangkat kemampuan yang dipersyaratkan bagi masing-masing unsur ketenagaan yang terkait dengan implementasi kurikulum. 5 Penjadwalan kegiatan pelaksanaan, komponen ini memuat uraian lengkap dan rinci tentang jadwal pelaksanaan kurikulum. Penjadwalan ini diperlukan sebagai acuan bagi para pelaksana untuk memudahkan pelaksanaan rugas dan partisipasinya dan bagi pengelola dapat dijadikan sebagai rujukan untuk pelaksanaan pengontrolan dan evaluasi. 6 Unsur penunjang, komponen ini membuat uraian lengkap tentang semua unsur penunjang meliputi metode kerja manusia, perlengkapan, biaya, dan waktu yang tersedia. Semua harus direncanakan secara seksama. 6 Komunikasi, komponen ini dirancang sistem dan prosedur komunikasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kurikulum. Jika komunikasi berlangsung efektif, maka penyelenggaraan pembelajaran akan berlangsung dengan lancar dan berhasil. 7 Monitoring, komponen ini memuat secara rinci dan kompehensif tentang rencana kegiatan monitoring sejak awal dimulainya pelaksanaan kurikulum, pada waktu proses pelaksanaan secara cermat monitoring tersebut, pelaksanaan dan materi diperlukan. 8 Pencataan dan pelaporan, komponen ini memuat segala sesuatu yang berkenaan dengan pencataan data dan informasi dan memuat laporan yang berkenaan dengan pelaksanaan kurikulum. Pencatatan ini berfungsi ganda yaitu membantu posisi monitoring dan membantu prosedur evaluasi pelaksanaan kurikulum. 9 Evaluasi proses, komponen ini memuat rencana evaluasi proses pelaksanaan kurikulum. Dalam rencana ini digambarkan hal-hal seperti tujuan , fungsi, metode, evaluasi dan bentuk evaluasi. 10 Perbaikan dan Redesain kurikulum, dalam rencana ini perlu diestimasikan kemungkinan dilakukan upaya perbaikan atau redisain kurikulum yang hendak dilaksanakan. Perbaikan ini dilakukan atas dasar umpan balik yang bersumber dari hasil evaluasi. commit to user Dari beberapa komponen tersebut jelas bahwa implementasi kurikulum harus di laksanakan dengan baik, sepenuh hati dan keinginan yang kuat dalam laksanaannya, permasalahan besar akan terjadi apabila yang dilaksanaakan bertolak belakang atau menyimpang dari yang telah dirancang. Dalam implementasi kurikulum memiliki suatu proses budaya untuk meningkatkan kualitas manusia melalui manajemen kurikulum. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan pemberdayaan sumber daya secara optimal. Oleh karena itu peranan prinsip- prinsip dalam kurikulum merupakan hal yang amat penting. Sonhadji didalam Agustinus, 2014:28. Pada umumnya, untuk melakukan suatu pekerjaan diperlukan kerjasama dengan orang lain serta dukungan Sumber Daya Manusia SDM dan material. Makin kompleks suatu pekerjaan, makin diperlukan pendayagunaan insani dan non-insani secara efisien. Dalam kaitannya dengan hal ini Longenecker Pringle didalam Agustinus 2014:27 mengemukakan bahwa proses pengadaan, pengkombinasian dan pemanfaatan sumber daya insani dan non-insani misalnya uang, sarana fisik, teknologi, dan informasi. Jadi, semakin kompleks organisasi atau masyarakat semakin memerlukan manajemen, dan orang yang mengkoordinasi sumber daya secara efesien untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Hal yang hamper senada dikemukakan Handoko dalam Purwanto 2009:10 mendefinisikan manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dalam perkembangan teori manajemen banyak para ahli mendefinisikan manajemen sesuai dengan pemahaman terhadap teori yang dibangunnya. Fungsi manajemen menurut beberapa ahli didalam Agustinus 2014:28 yakni forcasting, programming, budgeting, planning, system, facilitating, organizing, staffing, actualiting, assembling resources, leading commanding, directing, motivating, coordinating, controlling, evaluating, reporting. Dari beberapa teori mengenai fungsi manajemen Agustinus 2014:27 menyimpulkan bahwa manajemen adalah sebuah proses, proses dalam manajemen mempunyai tujuan yang ingin dicapai, dan tujuan yang ingin dicapai melalui dan dengan orang lain. commit to user Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen dapat berfungsi sebagai sebuah proses untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai dengan memanfaatka sumber daya insani dan non-insani memalui dan dengan orang lain. Kurikulum merupakan salah satu substansi manajemen sekolah yang sangat vital. Oleh karenanya, kurikulum perlu dikelola dengan sebaik-baiknya. Dari beberapa teori mengenai kurikulum yang telah dipaparkan sebelumnya, manajemen kurikulum menunjuk pada fungsi-fungsi manajemen. Menurut Hamalik dalam Agustinus 2014:31 terdapat empat fungsi manajemen yang dapat digunakan dalam penyusunan atau pengembangan kurikulum, yakni: 1 planning Perencanaan, 2 organizing pengorganisasian, 3 staffing pengstafan, 4 controlling pengawasan. Jadi dalam manajemen kurikum berpatokan pada empat fungsi dalam penyusunan atau perkembangan kurikulum yaitu 1 planning Perencanaan, 2 organizing pengorganisasian, 3 staffing pengstafan, 4 controlling pengawasan. Dalam perencanaan merupakan sasaran yang hendak dicapai dalam Implementasi Kurikulum 2013 dapat berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang memuat identitas mata pelajaran, Standar Kompetensi Lulusan SKK, Kompensi Inti KI, Kompetensi Dasar KD, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar dan sumber belajar, untuk pelaksanaannya merupakan implementasi dari RPP. 1 Perencanaan Planning Perencanaan berarti memumtuskan apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, siapa yang akan melakukannya, dan bilamana akan dilakukan. Kategori perilaku ini termasuk membuat keputusan mengenai sasaran, prioritas, strategi, struktur formal, alokasi sumber daya, penunjukkan tanggungjawab dan pengaturan kegiatan- kegiatan. Tujuan perencanaan adalah untuk memastikan pengorganisasian unit kerja yang efisien, koordinasi kegiatan-kegiatan, penggunaan sumber-sumber daya secara efisien, serta adaptasi terhadap sebuah lingkungan yang berubah. Menutut Kauffman dalam Agustinus 2014:38 prencanaan adala proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan, sumber tang commit to user diperlukan seefisien dan seefektif mungkin. Selain itu perencanaan merupakan suatu proses intelektual yang melibatkan pembuatan keputusan. Selanjutnya Hamalik dalam Agustinus 20014:38 perencanaan harus disusun sebelum pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya sebab menentukan kerangka untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Hamalik dalam Agustinus 2014:38 menambahkan rencana yang baik dalam rencana kurikulum terdiri dari 5 unsur, yaitu; 1 Tujuan dirumuskan secara jelas. 2 Komprehensif, namun jelas bagi staf dan para anggota organisasi. 3 Hierarki rencana yang terfokus pada daerah yang paling penting. 4 Bersifat ekonomis, mempertimbangkan sumber-sumber yang tersedia. 5 Layak, memungkinkan perubahan. Perencanaan pada dasarnya merupakan satu siklus tertentu dan melalui siklus sejak awal persiapan sampai pelaksanaan dan penyelesaian perencanaan. Menurut Purwanto 2009:12 Rencana-rencana dibutuhkan untuk memberikan kepada organisasi tujuan-tujuannya dan menetapkan prosedur terbaik untuk pencapaian tujuan-tujuan itu. Di samping itu, rencana memungkinkan: 1 Organisasi bila memperoleh dan mengikat sumberdaya-sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan. 2 Para anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang konsisten dengan berbagai tujuan dan prosedur terpilih. 3 Kemajuan dapat terus dimonitor dan diukur sehingga tindakan korektif dapat diambil jika tingkat kemajuan tidak meningkat. 4 Perencanaan dapat berupa pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi, dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Handoko dalam Purwanto 2009:14. Semua fungsi lainnya sangat tergantung pada fungsi ini, dimana fungsi lain tidak akan berhasil tanpa perencanaan dan pembuatan keputusan yang tepat, cermat dan kontinyu. Tetapi sebaliknya, perencanaan yang baik tergantung pelaksanaan efektif fungsi-fungsi lain. Berdasarkan beberapa pernyaan diatas dapat dipahami bahwa perencanaan kurikulim adalah rangkaian kegiatan untuk kedepan yang bertujuan untuk mencapai perpustakaan.uns.ac.id commit to user seperangkat operasi yang konsisten dan terkoordinasi guna memperoleh hasil-hasil yang diinginkan baik dalam suatu sistem pendidikan maupun secara global. 2 Pengorganisasian Organizing Setelah menetapkan tujuan-tujuan dan menyusun rencanarencana atau program- program untuk mencapainya, maka perlu merancang dan mengembangkan suatu organisasi yang akan dapat melaksanakan berbagai program tersebut secara sukses. Pengorganisasian adalah suatu proses dimana suatu pekerjaan yang ada dibagi atas komponen-komponen yang dapat ditangani dan aktivitas untuk mengkoordinasikan hasil-hasil yang dicapai untuk mencapai tujuan Winardi didalam Purwanto 2009:15. Sedangkan menurut Hasibuan 1990 pengorganisasian adalah suatu proses untuk menentukan, mengelompokkan tugas dan pengaturan secara bersama aktivitas untuk mencapai tujuan, menentukan orang-orang yang akan melakukan aktivitas, menyediakan alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang dapat didelegasikan kepada setiap individu yang akan melaksanakan aktivitas tersebut. Agustinus 2014:37 mengemukakan pengorganisasian dapat dilihat dari dua pendekatan, yakni secara structural dalam konteks manajemen, dan secara fungsional dalam konteks akademik atau kurikulum. Dalam konteks manajemen meliputi: 1 Organisasi perencanaan kurikulum yang dilaksanakan oleh suatu lembaga pengembangan kurikulum, atau suatu tim pengembang kurikulum. 2 Organisasi dalam rangka pelaksanaan kurikulum, baik pada tingkat daerah maupun pada tingkat sekolah atau lembaga pendidikan yang melaksanakan kurikulum. 3 Organisasi dalam evaluasi kurikulum, yang melibatkan berbagai pihak dalam proses evaluasi kurikulum. Selanjutnya secara akademik, organisasi kurikulum dapat dikembangakan dalam bentuk-bentuk organisasi, sebagai berikut: 1 Kurikulum mata pelajarang, yang terdiri dari sejumlah mata pelajaran secara terpisah. 2 Kurikulum bidang studi yang mengfungsikan beberapa mata pelajaran sejenis. 3 Kurikulum integrasi, yang menyatukan dan memusatkan kurikulum pada topik atau masalah tertentu. 4 Core curriculum, yakni kurikulum yang disusun berdasarkan masalah dan kebutuhan siswa. Berdasarkan beberapa pernyataan di atas, dapat dipahami bahwa pengorganisasian adalah suatu usaha untuk menstrukturkan dan menetapkan kerjasama perpustakaan.uns.ac.id commit to user diantara orang-orang dalam kelompok yang meliputi menetapkan tugas, wewenang, tanggungjawab serta tata hubungan kerja masing-masing. 3 Penyusunan Staf Staffing Penyusunan staf Staffing menurut Hamalik dalam Agustinus 2014:39 adalah fungsi yang menyesiakan orang-orang untuk melaksanakan suatu sistem yang dilaksanakan dan diorganisasikan. Selanjutnya Agustinus 2014:39 menjelaskanan staffing pada hakikatnya meliputi rekrutmen, seleksi, hiring, penempatan, pelatihan, penilaian, dan kompensasi. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan penyusunan staf adalah penarikan recruitment, latihan dan pengembangan, serta penempatan dan pemberian orientasi para karyawan dalam lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif. 4 Pengawasan Controlling Pengawasan contolling menurut Agustinus 2014:38 merupakan proses pengecekan performance terhadap standar untuk menentukan sejauh mana tujuan yang telah dicapai. Pengontrolan bertalian dengan perencanaan sebagai bagian dari sistem manajemen. Selanjutnya Purwanto 2009:14 Pengawasan adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Hal ini dapat positif maupun negatif. Pengawasan positif mencoba untuk mengetahui apakah tujuan organisasi dicapai dengan efektif dan efisien. Pengawasan negatif mencoba untuk menjamin bahwa kegiatan yang tidak diinginkan atau dibutuhkan tidak terjadi atau terjadi kembali. Handoko didalam Purwanto 2009:15 mengatakan bahwa fungsi pengawasan pada dasarnya mencakup empat unsur yaitu 1 penetapan standar pelaksanaan, 2 penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan, 3 pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkan dengan standar yang telah ditetapkan, dan 4 pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan menyimpang dari standar. Berdasarkan definisi di atas, memberikan gambaran bahwa adanya keterkaitan antara perencanaan dengan pengawasan dan bahkan dengan fungsi-fungsi manajemen yang lain. Pengawasan membantu dalam memberikan penilaian apakah perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia dan pengawasan sudah dilaksanakan. commit to user Lebih lanjut untuk kurikulum Hamalik 2010:38 mengemukakan bahwa kontrol kurikulum dapat dipandang sebagai proses pembuatan keputusan-keputusan tentang kurikulum di sekolah atau proses pengajaran yang dibatasi oleh minat-minat pihak luar, seperti orang tua, karyawan, masyarakat local atau masyarakat luas. Dengan kata lain, pengontrolan menunjuk pada proses dimana hal-hal yang direncanakan bisa dilaksnakan sesuai dengan yang ditargetkan. Fungsi kontrol berlanjut secara simultan dengan fungsi-fungsi lainnya dalam sistem.

c. Kurikulum 2013