Pengertian Kurikulum Hakekat Kurikulum

11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakekat Kurikulum

a. Pengertian Kurikulum

Istilah “kurikulum” bukanlah asli bahasa Indonesia. Istilah ini baru masuk dalam dunia pendidikan Indonesia pada tahun 1968, yaitu sejak lahirnya kurikulum 1968 untuk menggantikan kurikulum sebelumnya yakni Perencanaan Pembalajaran 1950. Istilah kurikulum itu sendiri diambil dari bahasa Yunani, curriculum. Pada masa Yunani dulu, istilah ini pada awalnya digunakan untuk dunia olahraga, yaitu berupa jarak yang harus ditempuh oleh seseorang pelari, mulai dari garis start sampai dengan finish. Seiring berjalananya waktu, istilah ini kemudian mengalami perkembangan dan meluas hingga ke dunia pendidikan. Imas Berlin 2014:2 mendefinisikan kurikulum menjadi dua, yaitu: 1 definisi kurikulum berasal dari dunia olahraga dan kemudian diadaptasi dan digunakan kedalam dunia pendidikan, 2 definisi kurikulum senantiasa mengalami perkembangan dari waktu kewaktu mulai dari definisi yang sangat sederhana menjadi definisi yang sangat kompleks. Dalam sejarah pendidikan di Indonesia sudah beberapa kali diadakan perubahan dan perbaikan kurikulum. Perubahan kurikulum tersebut didasari kepada kesadaran bahwa perkembangan dan perubahan yang terjadi menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional, termasuk penyempurnaan kurikulum untuk mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan. Nasution,2009:3. Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional UUSP pada pasal 1 butir 19 dinyatakan bahwa kurikulim adalah; Seperangkat rencana dan peraturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. commit to user Menilik dari pengertian kurikulum diatas, maka bisa dikatakan bahwa kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu pendidikan. Kurikulum ibarat jantung pendidikan, jika jantung itu berfungsi baik maka keseluruhan badan pun akan berfungsi dengan baik. Tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat, maka suatu tujuan dan sasaran dari pendidikan akan sulit dicapai. Suyanto dan Djihad Hisyam 2000 menyatakan bahwa kurikulum dapat dikelompokan menjadi 4 jenis, yaitu: 1 Kurikulum sebagai produk, 2 kurikulum sebagai program, 3 kurikulum sebagai hasil belajar yang diinginkan, dan 4 kurikulum sebagai pengalaman belajar siswa. Dalam kurikulum mengandung bahan kajian, muatan meteri, dan pengalaman belajar akan menimbulkan beragam interaksi atara guru dan siswa. Interaksi ini tercakup dalam proses pembelajaran. Sukmadinata dalam Agustinus 2014:32 mengemukakan bahwa terdapat tiga konsep tentang kurikulum, yaitu: 1 kurikulum sebagai suatu substansi. Suatu kurikulum dipandang orang sebagai suatu rencana kegiatan belajar, bagi murid-murid disekolah, atau sebagai suatu perangkat tujuan yang ingin dicapai. Suatu kurikulum juga dapat menunjuk kepada suatu dokumen yang berisi rumusan tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar mengajar, jadwal dan evaluasi. Suatu kurikulum juga dapat digambarkan sebagai dokumen tertulis sebagai persetujuan bersama antar para penyusun kurikulum dan pemegang kebijaksanaan pendidikan dengan masyarakat. Suatu kurikulum juga dapat mencakup lingkung tertentu, suatu sekolah, suatu kabupaten, provinsi, atau pun seluruh Negara. 2 kurikulum sebagai suatu sistem, yaitu sistem kurikulum. Sistem kurikulum merupakan bagian dari sistem persekolahan, sistem pendidikan bahkan sistem masyarakat. Sistem kurikulum mencakup struktur personalia, dan prosedur kerja, bagaimana cara menyusun kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi dan menyempurnakannya. Hasil dari suatu sistem kurikulum adalah tersusunnya suatu kurikulum, dan fungsi dari sistem kurikulum adalah bagaimana memelihara kurikulum agar tetap dinamis, 3 kurikulum sebagai bidang studi yaitu kurikulum bidang studi. Ini merupakan bidang kajian para ahli kurikulum, ahli pendidikan dan pengajaran. Tujuan kurikulum sebagai bidang studi adalah mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem kurikulum. Mereka yang mendalami bidang kurikulum mempelajari konsep- commit to user konsep dasar tentang kurikulum. Melalui studi kepustakaan dan berbagai kegiatan penelitian dan percobaan, mereka menemukan hal-hal baru yang dapat memperkaya dan memperkuat bidang studi kurikulum. Berdasarkan ketiga konsep tersebut, maka dapat dimaknai bahwa kurikulum adalah program pendidikan yang disediakan oleh lembaga pendidikan sekolah bagi siswa. Berdasarkan program pendidikan siswa melakukan kegiatan belajar, sehingga mendorong perkembangan dan pertumbuhan sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan.

b. Implementasi Kurikulum