Karakteristik Anak Usia Dini

38 Indonesia. Menurut kurikulum 2013 lingkup perkembangan anak terhadap rasa tanggungjawab untuk diri sendiri dan orang lain pada usia 5-6 tahun adalah sebagai berikut: 1 tahu akan haknya, 2 mentaati aturan kelas kegiatan, aturan, 3 mengatur diri sendiri, dan 4 bertanggungjawab atas perilakunya untuk kebaikan diri sendiri. Dari pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa tanggungjawab merupakan sikap yang harus dilaksanakan diri sendiri sesuai dengan tugas. Tanggungjawab berkaitan dengan tahapan perkembangan dan kapasitasnya. Memegang tanggungjawab pada sesuatu atau seseorang berarti bahwa kita dapat mempertanggungjawabkan tindakan kita. Sikap tanggungjawab anak meliputi anak dapat menghargai waktu, anak mengerjakan tugas yang telah diberikan kepadanya, menjaga barang-barang miliknya sendiri, dan meletakkan barang sesuai dengan tempatnya. Anak dapat berlatih tanggungjawab dengan cara memberikannya suatu tugas dimana anak diharuskan untuk bertanggungjawab dengan tugas tersebut. Selain itu, pendidik dan orangtua harus percaya bahwa anak dapat bertanggungjawab akan tugasnya. Pendidik dan orangtua hanya perlu memberikan motivasi, membimbing, dan memberikan pujian untuk anak.

f. Karakteristik Anak Usia Dini

Seorang anak adalah sesosok individu yang sedang menjalani perkembangan pesat bagi kehidupan selanjutnya, memiliki karakteristik sendiri dan jauh berbeda dari dunia dan karakteristik orang dewasa. Anak sangat aktif, dinamis, antusias, dan hampir selalu ingin tahu terhadap hal yang dilihat dan didengarnya, serta dapat dikatakan tidak pernah berhenti belajar. Anak usia dini 39 dilihat dari pandangan psikologis memiliki karakteristik yang khas. Karakteristik anak ini dikemukakan oleh D. Kellough 1996 dalam Sofia Hartati 2005: 8-11 adalah sebagai berikut: 1 Bersifat egosentris Anak pada umumnya masih memiliki sifat egosentris yang cenderung melihat dan memahami seuatu dari sudut pandang dan kepentingannya sendiri. Hal ini dapat dilihat dalam perilaku berebut mainan, memaksakan sesuatu terhadap orang lain dan sebagainya. Karakteristik ini berkaitan dengan perkembangan kognitif yang menurut Piaget anak sedang berada pada fase transisi dari pra-operasional ke fase operasional kongkrit. Berk 1988 dalam Sofia Hartati 2005: 9 menjelaskan bahwa anak berada pada masa transisi masih berpikir menurut pola pra-operasional ke pola operasional kongkrit secara bergantian atau secara stimultan. 2 Rasa ingintahu yang besar Melihat dari segi persepsi anak, dunia dipenuhi dengan hal-hal menarik dan menakjubkan. Hal ini menimbulkan rasa ingin tahu yang tinggi. Rasa keingintahuan anak ini sangatlah bervariansi tergantung sesuatu fenomena yang menarik pehatian anak. Fenomena yang menarik ini adalah fenomena yang tidak biasa anak temui, sehingga dapat menimbulkan ketidaksesuaian kognitif yang memancing keingintahuan anak dalam memecahkan masalah maupun ketidaksesuaian kognitif. 40 3 Mahluk sosial Anak akan merasa senang diterima dan berada dengan teman sebayanya. Anak juga senang dalam bekerjasama dalam membuat rencana dan menyelesaikan pekerjaan. Anak membangun konsep diri melalui interaksi sosial di sekolah dan membangun kepuasan melalui penghargaan diri ketika diberi kesempatan bekerjasama dengan teman. 4 Bersifat unik Anak dikatakan unik karena setiap anak memiliki bawaan, minat, kapabilitas, dan latar belakang kehidupan yang berbeda satu sama lain. Walaupun perkembangan anak dapat diprediksi, namun pola perkembangan dan pembelajarannya juga berbeda satu sama lainnya. 5 Kaya dengan fantasi Pada umumnya, anak menyukai hal yang bersifat imajinatif, sehingga kaya dengan fantasi. Ketika anak bercerita, anak dapat bercerita melebihi pengalaman yang didapatnya atau aktualnya dan bertanya tentang hal-hal gaib sekalipun. Hal tersebut disebabkan oleh imajinasi anak yang berkembang melebihi apa yang dilihatnya. Jika anak dibimbing dengan beberapa pertanyaan maka akan bercerita melebihi hal yang dilihat. Kegiatan cerita merupakan kegiatan yang banyak digemari oleh anak dan melatih imajinasi dan kemampuan bahasa anak. 6 Daya konsentrasi pendek Anak pada umumnya sulit berkonsentrasi pada suatu kegiatan dalam jangka waktu yang lama dan anak akan cepat mengalihkan perhatian pada kegiatan lain. Daya perhatian anak yang pendek membuat anak kesulitan untuk duduk dan 41 memperhatikan sesuatu dengan jangka waktu lama. Agar anak tidak cepat bosan, maka pembelajaran dibuat secara bervariansi dan menyenangkan, sehingga tidak membuat anak terpaku di tempat dan menyimak dalam jangka waktu lama. 7 Masa belajar paling pontesial Selama rentang waktu usia dini, anak mengalami berbagai pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat dan pesat pada berbagai aspek. Pada periode ini hampir seluruh potensi anak mengalami masa peka untuk tumbuh dan berkembang secara cepat dan hebat. Oleh karena itu, masa ini anak sangat membutuhkan stimulasi dan rangsangan dari lingkungan, serta merupakan wahana yang memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak guna mencapai tahapan sesuai dengan tugas perkembangannya.

3. Hubungan Cerita Dengan Pengetahuan Moral