32
d. Nilai-Nilai Moral
Sjarkawi 2005: 29 menjelaskan bahwa nilai moral diartikan sebagai isi mengenai keseluruhan tatanan yang mengatur perbuatan, tingkah laku, sikap dan
kebiasaan manusia dalam masyarakat berdasarkan pada ajaran nilai, prinsip dan norma. Sedangkan, menurut Syaiful Bahri Djamarah 2000: 52-55 nilai moral
memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1
Berkaitan dengan tanggungjawab kita Nilai moral berkaitan dengan pribadi manusia. Yang khusus menandai nilai moral
ialah bahwa nilai ini berkaitan dengan pribadi manusia yang bertanggungjawab. Nilai-nilai moral mengakibatkan seseorang bersalah atau tidak bersalah karena
punya tanggungjawab. Dalam nilai moral kebebasan dan tanggungjawab merupakan syarat mutlak.
2 Berkaitan dengan hati nurani
Semua nilai diminta untuk diakui dan diwujudkan, tetapi pada nilai-nilai moral tuntutan ini lebih mendesak dan lebih serius. Mewujudkan nilai-nilai moral
merupakan imbauan dan hati nurani. Salah satu ciri khas nilai moral adalah bahwa hanya nilai ini menimbulkan suara dari hati nurani yang menuduh kita
bila meremehkan atau menentang nilai-nilai moral dan memuji kita bila mewujudkan nilai-nilai moral.
3 Mewajibkan
Nilai-nilai moral mewajibkan secara absolute dan dengan tidak bisa ditawar- tawar. Kewajiban absolute yang melekat pada nilai-nilai moral berasal dari
kenyataan bahwa nilai-nilai ini berlaku bagi manusia sebagai manusia. Karena itu
33 nilai moral berlaku juga untuk setiap manusia. Orang yang tidak mengakui nilai
moral mempunyai cacat sebagai manusia. 4
Bersifat formal Nilai-nilai moral tidak memiliki isi tersendiri, terpisah dari nilai-nilai lain. Tidak
ada nilai-nilai moral yang murni, terlepas dari nilai-nilai lain. Hal itulah yang dimaksudkan bahwa nilai moral bersifat formal.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa di dalam moral yang menjadi tolak ukur suatu perbuatan itu bernilai baik atau buruk adalah adat
istiadat yang berlaku di dalam masyarakat tertentu. Nilai-nilai moral yang bersifat objectivistic dikategorikan sebagai moral kesusilaan, seperti kejujuran, keadilan,
keikhlasan, tanggungjawab dan lain-lain. Adapun nilai-nilai moral yang bersifat relativistic dikategorikan sebagai moral kesopanan, seperti berbicara secara sopan,
hormat kepada orang yang lebih tua, tidak bertamu pada jam istirahat dan sebagainya. Didalam nilai moral juga terdapat batasan-batasan berlakunya nilai
tersebut. Batasan-batasan tersebut diantaranya nilai universal, berlaku bagi seluruh umat manusia bilamana dan dimanapun seperti hak asasi manusia. Nilai
abadi, yakni berlaku kapan pun dan dimana pun seperti kebebasan beragama.
e. Pengetahuan Moral