88 Gambar 26. Nw membantu Gl
memakai alat permainan untuk bermain tari jatilan.
Gambar 27. Peserta didik membantu guru memebereskan peralatan setelah
kegiatan pembelajaran.
b. Data Kuantitatif
Deskripsi data pada masing-masing variabel diperoleh berdasarkan data yang
diperoleh di lapangan. Pada bagian ini data dari masing-masing variabel yang berupa nilai
rerata mean, standar deviasi SD akan digunakan untuk mendeskripsikan dan menguji hubungan variabel X terhadap variabel Y.
Selain itu, akan disajikan tabel distribusi frekuensi setiap variabel dan dilanjutkan
dengan penentuan kecenderungan masing-masing variabel. Perhitungan data dilakukan dengan
menggunakan bantuan SPSS 22.00 for Windows.
1 Variabel Cerita Fabel
Data variabel cerita fabel diperoleh melalui penilaian yang terdiri dari 7 item dengan jumlah responden 13 peserta didik kelompok B TK PKK 106
Merten. Terdapat 3 alternatif jawaban dimana jumlah nilai tertinggi adalah 3 dan nilai terendah adalah 1
. Nilai maksimal ideal adalah 100 dan nilai minimum ideal
adalah 33. Berdasarkan indikator variabel cerita fabel didapatkan nilai tertinggi sebesar 90,48 dan nilai terendah sebesar 57,14. Hasil analisis harga rerata mean
cerita fabel sebesar 82,17. Analisis median cerita fabel didapatkan sebesar 84,13.
89 Standar deviasi cerita fabel didapatkan sebesar 9,64. Distribusi frekuensi untuk
data cerita fabel disajikan dalam tabel distribusi frekuensi data cerita fabel. Berikut adalah tabel distribusi frekuensi data cerita fabel:
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Data Cerita Fabel
Jumlah Nilai Frekuensi
Persentase Persentase Kumulatif
57,14 1
7,7 7,7
66,67 1
7,7 15,4
82,54 4
30,8 46,2
84,13 1
7,7 53,8
87,30 4
30,8 84,6
90,48 2
15,4 100,0
Total 13
100,0
Sumber: Data telah diolah, 2017 Distribusi frekuensi pada tabel 9 dapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi
terdapat pada nilai 82,54 dengan responden sebanyak 4 responden. Pengambilan data cerita fabel ini diambil dari karakteristik cerita sehingga menghasilkan
jumlah data di atas. Lebih jelasnya distribusi frekuensi data cerita fabel disajikan dalam histogram frekuensi data cerita fabel. Berikut ini adalah gambar histogram
frekuensi data cerita fabel:
Gambar 28. Histogram Frekuensi Data Cerita Fabel Data yang telah diolah dengan statistik deskriptif kemudian digunakan
sebagai dasar dalam penyusunan kategori data cerita fabel. µ mean tertinggi yang
90 dapat dicapai oleh instrumen dihitung dengan menggunakan rumus µ = ½ x nilai
maksimum + nilai minimum sehingga didapatkan µ = ½ x 100+33 = 66,5. standar deviasi dapat dicari dengan menggunakan rumus
= 16 x nilai maksimum - nilai minimum sehingga didapatkan = 16 x 100-33 = 11,39.
Hasil dari µ dan digunakan untuk menyusun kategori data cerita fabel. Kategori cerita fabel dibagi menjadi 3 kategori, yaitu: rendah, sedang, dan tinggi. Kategori
rendah dengan menggunakan persamaan X µ - 1,0 � , kategori sedang dengan
menggunakan persamaan µ - 1,0 � ≤ X µ + 1,0 � , dan kategori tinggi
dengan persamaan µ + 1,0 � ≤ X. Lebih jelasnya kategori data untuk cerita
fabel disajikan dalam tabel kategori data cerita fabel. Berikut adalah tabel pengelompokan dan kategori data cerita fabel sebagai berikut:
Tabel 10. Kategori Data Cerita Fabel
Interval Kategori
Frekuensi Persentase
X 11,39 Rendah
11,39 ≤ X 66,5 Sedang
1 7,7
66,5 ≤ X Tinggi
12 92,3
Jumlah 13
100
Berdasarkan hasil pengolahan data di atas menunjukkan bahwa sebagian besar data cerita fabel berada dalam kategori tinggi. Data cerita fabel dalam
kategori sedang berada dalam urutan kedua. Sedangkan, kategori rendah berada dalam kategori ketiga atau rendah.
Hasil kategori data cerita fabel disajikan dalam diagram pie. Berikut ini adalah diagram pie kategori data cerita fabel:
91
Rendah Sedang
8 Tinggi
92
Cerita Fabel
Rendah
Sedang Tinggi
Gambar 29. Pie Kategori Data Cerita Fabel
2 Variabel Pengetahuan Moral
Data variabel pengetahuan moral diperoleh melalui angket yang terdiri dari 3 item dengan jumlah responden 13 peserta didik. Terdapat 3 alternatif jawaban
dimana jumlah nilai tertinggi adalah 3 dan nilai terendah adalah 1. Nilai maksimal ideal adalah 100 dan nilai minimum ideal adalah 33. Berdasarkan indikator
variabel pengetahuan moral dalam cerita didapatkan nilai tertinggi sebesar 93 dan skor terendah sebesar 52. Hasil analisis harga rerata mean pengetahuan moral
sebesar 77,49. Analisis median pengetahuan moral didapatkan sebesar 77,78. Standar deviasi pengetahuan moral didapatkan sebesar 10,85. Distribusi frekuensi
untuk pengetahuan moral dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel 11. Distribusi Pengetahuan Moral
Jumlah Nilai Frekuensi
Persentase Persentase Kumulatif
51,85 1
7,7 7,7
66,67 1
7,7 15,4
70,37 1
7,7 23,1
74,07 2
15,4 38,5
77,78 2
15,4 53,8
81,48 3
23,1 76,9
85,19 1
7,7 84,6
92,59 2
15,4 100,0
Total 13
100,0
Sumber: Data telah diolah, 2017 Distribusi frekuensi pada tabel 11 dapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi
terdapat pada nilai 81,48 dengan responden sebanyak 13 responden. Pengambilan
92 data pengetahuan moral ini diambil dari ketiga nilai moral sehingga menghasilkan
jumlah data di atas. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar bentuk histogram frekuensi pengetahuan moral berikut ini:
Gambar 30. Histogram Frekuensi Pengetahuan Moral Data yang telah diolah dengan statistik deskriptif kemudian digunakan
sebagai dasar dalam penyusunan kategori pengetahuan moral. Kategori pengetahuan moral dibagi menjadi 3 kategori, yaitu: tinggi, sedang, dan rendah. µ
mean tertinggi yang dapat dicapai oleh instrumen dihitung dengan menggunakan rumus µ = ½ x nilai maksimum + nilai minimum sehingga didapatkan µ = ½ x
100 + 33 = 66,5. standar deviasi dapat dicari dengan menggunakan rumus = 16 x nilai maksimum - nilai minimum sehingga didapatkan = 16 x 100-
33 = 11,39. Hasil dari µ dan digunakan untuk menyusun kategori data pengetahuan moral. Kategori pengetahuan moral dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:
rendah, sedang, dan tinggi. Kategori rendah dengan menggunakan persamaan X µ - 1,0
� , kategori sedang dengan menggunakan persamaan µ - 1,0 � ≤ X µ + 1,0
� , dan kategori tinggi dengan persamaan µ + 1,0 � ≤ X. Lebih
93 jelasnya kategori data untuk pengetahuan moral disajikan dalam tabel kategori
data pengetahuan moral. Berikut adalah tabel pengelompokan dan kategori data pengetahuan moral:
Tabel 12. Kategori Data Pengetahuan Moral
Interval Kategori
Frekuensi Persentase
X 11,39 Rendah
11,39 ≤ X 66,5 Sedang
1 7,7
66,5 ≤ X Tinggi
12 92,3
Jumlah 13
100
Berdasarkan hasil pengolahan data di atas menunjukkan bahwa sebagian besar data pengetahuan moral berada dalam kategori tinggi. Hasil kategori data
pengetahuan moral disajikan dalam diagram pie. Berikut ini adalah diagram pie kategori data pengetahuan moral:
Rendah Sedang
8 Tinggi
92
Pengetahuan Moral
Rendah
Sedang Tinggi
Gambar 31. Pie Kategori Data Pengetahuan Moral
3 Uji Normalitas
Perhitungan uji normalitas dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 22.00 for Windows. Teknik statistik yang digunakan adalah menggunakan teknik
Kolmogorov Smirnov. Berdasarkan teknik uji normalitas Kolmogorov-Smirnov K-S, distribusi data dinyatakan normal apabila probability p 0,05 dan
94 distribusi data dinyatakan tidak normal apabila probability p 0,05. Hasil dari
perhitungan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 13. Hasil Uji Normalitas Kolmorogorov-Smirnov Variabel Cerita Fabel dan
Pengetahuan Moral
No Variabel Penelitian
Kolmorogorov- Smirnov
Asymp. Sig Keterangan
1 Cerita Fabel
0,361 0,000
Normal 2
Pengetahuan Moral 0,146
0,200 Normal
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai signifikan variabel cerita fabel adalah 0,000 dan nilai signifikan variabel pengetahuan moral adalah 0,200.
Data variabel cerita fabel dan variabel pengetahuan moral dapat dikatakan berdistribusi normal karena signifikansi lebih besar dari 0,05 5. Akan tetapi,
data variabel pengetahuan moral berdistribusi normal dengan lompatan bawah dari kebenaran signifikansi variabel.
Sedangkan, untuk perhitungan uji normalitas yang dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 22.00 for Windows. Teknik statistik yang digunakan
adalah menggunakan teknik Shapiro-Wilk. Berdasarkan teknik uji normalitas Shapiro-Wilk, distribusi data dinyatakan normal apabila probability p 0,05 dan
distribusi data dinyatakan tidak normal apabila probability p 0,05. Hasil dari perhitungan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 14. Hasil Uji Normalitas Shapiro-Wilk Variabel Cerita Fabel dan Pengetahuan Moral
No Variabel Penelitian
Shapiro-Wilk Asymp. Sig
Keterangan
1 Cerita Fabel
0,730 0,001
Normal 2
Pengetahuan Moral 0,933
0,378 Normal
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai signifikan variabel cerita fabel adalah 0,001 dan nilai signifikan variabel pengetahuan moral adalah 0,378.
95 Data variabel cerita fabel dan variabel pengetahuan moral dapat dikatakan
berdistribusi normal karena signifikansi lebih besar dari 0,05 5. Variabel cerita fabel jika dilihat dengan plot grafika dapat terlihat bahwa
pada grafik normal Q-Q Plot of cerita fabel data menyebar dekat dengan garis lurus dan data mengikuti alur ke kanan atas. Pada grafik deterned normal Q-Q
plot of cerita fabel, data tidak membentuk pola tertentu karena adanya tiga data dikiri bawah kemudian terputus sampai ke tengah atas. Dengan tidak adanya
sebuah pola tertentu maka distribusinya adalah normal. Berikut adalah grafik normal Q-Q Plot of cerita fabel dan grafik deterned normal Q-Q plot of cerita
fabel:
Gambar 32. Grafik Normal Q-Q Plot Of Cerita Fabel
96 Gambar 33. Grafik Deterned Normal Q-Q Plot Of Cerita Fabel
Sedangkan, variabel pengetahuan moral jika dilihat dengan plot grafika dapat terlihat bahwa pada grafik normal Q-Q Plot of pengetahuan moral data
menyebar dekat dengan garis lurus dan data mengikuti alur ke kanan atas. Pada grafik deterned normal Q-Q plot of pengetahuan moral, data tidak membentuk
pola tertentu karena adanya dua data dikiri bawah kemudian terputus sampai ke tengah atas. Dengan tidak adanya sebuah pola tertentu maka distribusinya adalah
normal. Berikut adalah grafik normal Q-Q Plot of pengetahuan moral dan grafik deterned normal Q-Q plot of pengetahuan moral:
Gambar 34. Grafik Normal Q-Q Plot Of Pengetahuan Moral
97 Gambar 35. Grafik Deterned Normal Q-Q Plot Of Pengetahuan Moral
4 Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal, maka dilakukan uji hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan
menggunakan statistik nonparametik dengan korelasi product moment Kendall dan Spearman untuk mengetahui seberapa besar hubungan cerita fabel dengan
pengetahuan moral. Hasil korelasi product moment Kendall dan Spearman untuk hubungan cerita fabel dengan pengetahuan moral anak kelompok B TK PKK 106
Merten kecamatan Sanden disajikan kedalam tabel. Berikut ini adalah hasil korelasi product moment Kendall dan Spearman hubungan cerita fabel dengan
pengetahuan moral anak kelompok B TK PKK 106 Merten kecamatan Sanden: Tabel 15. Korelasi Product Moment Kendall Hubungan Cerita Fabel Dengan
Pengetahuan Moral Anak Kelompok B TK PKK 106 Merten Kecamatan Sanden
Korelasi
r
s
z
hitung
z
tabel
Hasil
Cerita fabel dengan
pengetahuan moral
0,716 3,41
1,96 Hi diterima dan Ho ditolak
98 Dari tabel, diketahui bahwa nilai z
hitung
adalah 3,41; z
tabel
adalah 1,96; dan nilai r
s
adalah 0,761. Tabel ini juga menunjukkan bahwa z
hitung
bertanda positif. Hasil tersebut menunjukkan bahwa z
hitung
lebih besar dari z
tabel
, maka Hi diterima dan Ho ditolak yang artinya ada hubungan yang positif antara cerita fabel dengan
pengetahuan moral anak kelompok B TK PKK 106 Merten kecamatan Sanden. Dengan melihat angka probalitas bahwa angka bagian Sig 2-tailed adalah 0,002
yang lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak. Hal ini berarti cerita fabel mempengaruhi pengetahuan moral anak kelompok B. Dengan demikian ada
hubungan antara kedua variabel dan hubungan tersebut adalah erat karena r
s
lebih besar dari 0,5 yakni 0,716. Nilai r
s
adalah positif berarti semakin bagus cerita fabel yang diberikan maka pengetahuan moral anak semakin bagus. Korelasi
dengan analisis Spearman dan analisis Kendall yang mencapai menghasilkan kesimpulan sama dan besaran korelasi yang relatif tidak berbeda r Spearman
adalah 0,842 dibandingkan dengan r Kendall mencapai 0,761.
B. Pembahasan
1. Data Kualitatif
Sesuai dengan deskripsi di atas, pembahasan hasil penelitian hubungan cerita fabel dengan pengetahuan moral anak kelompok B TK PKK 106 Merten
kecamatan Sanden
a. Cerita Fabel
1 Menceritakan kembali isi cerita
Setelah dilakukan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi dari tanggal 7-28 Februari 2017, diketahui bahwa sebagian besar peserta didik dapat