25 gambar. Keempat, cerita ciptaan guru merupakan sumber yang berasal dari
kreativitas guru.
f. Cerita Fabel
Cerita fabel sering disebut dengan cerita anak tradisonal yang merupakan cerita yang tokoh-tokohnya diperankan oleh binatang sebagai perumpamaan
karakter dan watak manusia. Indikator penilaian yang akan diteliti dalam penelitian ini mencangkup tema, amanat, tokoh dan penokohan Heru Kurniawan,
2013: 51. Cerita fabel menurut cerita lama diciptakan oleh Aesop yang berasal dari Yunani dalam tulisan William Caxton 1484. Cerita fabel ini merupakan
salah satu bagian dari sastra anak yang penulisannya didasarkan pada pengetahuan dan pengalaman anak.
Cerita fabel banyak seri di dalam ceritanya. Setiap cerita fabel memiliki pesan-pesan moral sendiri. Seperti, cerita yang akan digunakan peneliti yaitu
menggunakan seri fabel Abi yang terdiri atas sembilan seri. Karakter dalam cerita fabel ini terdapat Abi si lebah, Ucil si kancil, Epan si gajah, Musmus si musang,
dan Dogi si anjing. Cerita fabel dalam seri Abi yaitu Bola Epan Hilang Kejujuran, Saat Dogi Sakit Tolong Menolong, Kue Coklat Abi Kemandirian,
Balap Makan Kerupuk Keadilan, Rumah Pohon Bekerja Keras, Mobil- Mobilan Dogi Sederhana, Raja Abi Si Lebah Kedisiplinan, Ulang Tahun
Musang Keberanian, dan Berkemah Di Sekolah Tanggungjawab. Dari kesembilan cerita tersebut peneliti mengambil tiga buah cerita yang akan
diberikan kepada anak yaitu Bola Epan Hilang Kejujuran, Raja Abi Si Lebah Kedisiplinan, dan Berkemah Di Sekolah Tanggungjawab.
26 Pada cerita fabel pertama dengan tema Kejujuran. Berjudul
“Bola Epan Hilang
”. Cerita pertama ini menceritakan tentang Epan yang sedang kehilangan bola kesayangan yang diberikan ayahnya. Epan mencari bola tersebut dengan
bertanya pada setiap temannya yaitu Abi, Dogi, Musmus, dan Ucil. Akan tetapi, semua temannya tidak tahu keberadaan bola Epan. Abi sebagai teman Epan
kemudian membantu mengingat terakhir memakai bola Epan untuk bermain. Setelah Abi ingat kemudian mengajak Epan mencari bola dan ternyata bola yang
ditemukan adalah bola Musmus dan Epan bersedih. Epan dan Abi melihat Musmus bermain bola dengan bola baru yang mirip punya Epan. Malam harinya
Musmus bermimpi buruk, bola Epan menjadi besar dan mengejarnya. Musmus dibangunkan ibu dan menceritakan kejadian kemudian ibu menasehati Musmus
Keesokan harinya Musmus menghampiri teman-temannya dan membawa bola Epan serta mengakui kesalahan dan meminta maaf telah mengambil bola Epan.
Epan dan teman-teman tidak marah dan akhirnya mereka bermain dengan bola Epan. Pesan moral yang didapatkan dalam cerita ini adalah kita harus jujur pada
setiap perilaku dan perbuatan karena jujur membawa berkah dan mendapat teman banyak.
Cerita fabel kedua bertema tentang Kedisiplinan. Berjudul “Raja Abi Si
Lebah ”. Cerita ini menceritakan ada sebuah kerajaan Madu dengan rajanya
bernama Raja Abi, raja yang bijaksana. Raja Abi memiliki sepupu Dogi, Menteri Epan, dan prajurit gagah yaitu Ucil dan Musmus. Akan tetapi, prajuritnya tersebut
jarang mandi dan gosok gigi. Raja Abi ingin mereka kuat, sehat, dan mencoba menyusun rencana dengan membuat perlombaan untuk prajurit, jika badan paling
27 wangi dan gigi putih maka akan diberi hadiah pedang sakti dan kereta emas.
Semua penghuni kerajaan ingin mengikuti termasuk sepupu raja dan menteri. Prajurit pun ikut berlomba, prajurit Ucil mencoba berlomba sesuai dengan
perintah raja maka dia mandi dan gosok gigi. Sedangkan, prajurit Musmus tetap tidak mandi dan gosok gigi tetapi membeli banyak parfum untuk pewangi badan
dan membeli terigu untuk membuat putih gigi. Setelah tiba hari pengumuman lomba, yang berhasil menjadi juara adalah Ucil karena Raja Abi tahu mana
prajurit yang disiplin atau tidak. Akhirnya, Ucil mendapatkan hadiah dari Raja Abi. Pesan moral yang didapatkan dalam cerita ini adalah kita harus berdisiplin
dimanapun berada atau taat aturan yang ada, karena disiplin adalah kunci kesuksesan dan membuat hidup teratur.
Cerita fabel ketiga, bertema Tanggungjawab. Berjudul “Berkemah Di
Sekolah ”. Cerita fabel ini menceritakan bahwa Abi, dan teman-temannya akan
berkemah. Mereka membawa peralatan kemah masing-masing. Musmus meminta kepada ayahnya ingin ikut kemah, walaupun kaki masih sakit karena jatuh. Dalam
acara berkemah dibagi kelompok, Abi mendapat kelompok Epan dan Ucil serta Abi menjadi ketua. Kelompok selanjutnya adalah Musmus dan Dogi, kemudian
Musmus mencalonkan ketua. Acara kemah selanjutnya adalah penjelajahan, kemudian setiap kelompok mencari jalan menuju sekolah mengikuti anak panah
dan sandi. Ketika melewati jembatan bambu, Abi membantu anggota kelompoknya menyeberang. Akan tetapi, Musmus meninggalkan anggota
kelompok dan tiba-tiba kaki Musmus masuk ke celah bambu dan kesakitan. Anggota Musmus tidak mau membantu karena Musmus meninggalkan mereka.
28 Selanjutnya Musmus minta maaf karena tidak bertanggungjawab terhadap
kelompok dan akhirnya mereka menuju ke sekolah bersama dan membantu Musmus berjalan. Pesan moral yang didapatkan dalam cerita ini adalah setiap
pemimpin harus bertanggungjawab akan anggotanya, mau berbuat sesuai dengan tugas dan kewajiban dan mampu bertanggungjawab pada diri sendiri. Sebagai
pelajar harus belajar sungguh-sungguh karena itu merupakan sebuah tanggungjawab.
2. Pengetahuan Moral Anak