Skema Pengetahuan Piaget Teori Perkembangan Moral

30 Berikut ini adalah perkembangan kognitif menurut Piaget sebagai berikut: Tabel 1. Perkembangan Kognitif Piaget Tahap Sensori- Motor Pra-operasional Oprasi Konkret Oprasi Formal Umur 0-2 tahun 2-7 tahun 7-11 tahun 11 tahun ke atas Dasar Pemikiran Tindakan dan meniru Simbolisbahasa dan intuitif, imaginal Transformasi reversibel dan kekekalan, masih konkret Deduktif hipotesis dan induktif, abstrak Saat Pemikiran Sekarang Mulai yang “tidak-sekarang” Masih terbatas kekonkretan Meninggalkan yang sekarang dan memulai yang mendatang. Ciri-Ciri Lain Refleks, kebiasaan, pembedaan sara dan hasil Egosentris Decentering, seriasi, klasifikasi, konsep bilangan, waktu, probabilitas, kausalitas. Kombinasi proporsi, referensi ganda, dua reversibel, fleksibel

b. Skema Pengetahuan Piaget

1 Asimilasi merupakan proses menambahkan informasi baru kedalam skema yang telah ada. Proses ini bersifat subjektif, karena akan cenderung memodifikasi pengalaman atau informasi yang diperolehnya agar masuk ke dalam skema yang telah ada sebelumya. 2 Akomodasi adalah bentuk penyesuaian lain yang melibatkan pengubahan atau penggantian skema akibat adanya informasi baru yang tidak sesuai dengan skema yang ada. 3 Ekuilibrium merupakan keadaan seimbang antara struktur kognisi dan pengalamannya di lingkungan. Dengan demikian, kognisi seseorang berkembang bukan karena menerima pengetahuan dari luar secara pasif tetapi aktif mengkonstruksi pengetahuan.

c. Teori Perkembangan Moral

Piaget menyatakan bahwa perkembangan moral terjadi dalam dua tahapan, yaitu tahap pertama adalah ”tahap realisme moral” atau ”moralitas oleh 31 pembatasan” dan tahap kedua ”tahap moralitas otonomi‟ atau ”moralitas kerjasama atau hubungan timbal balik” dalam Hurlock 1998: 79. Dalam tahap pertama, perilaku anak ditentukan oleh ketaatan otomatis terhadap peraturan tanpa penalaran atau penilaian. Anak menganggap orang tua dan semua orang dewasa yang berwenang sebagai maha kuasa dan mengikuti peraturan yang diberikan pada mereka tanpa mempertanyakan kebenarannya. Dalam tahap ini anak menilai tindakannya benar atau salah berdasarkan konsekuensinya dan bukan berdasarkan motivasi dibelakangnya. Anak sama sekali mengabaikan tujuan tindakannya tersebut. Dalam tahap kedua, anak menilai perilaku atas dasar tujuan yang mendasarinya. Tahap ini biasanya dimulai antara usia 7 atau 8 tahun dan berlanjut hingga usia 12 tahun atau lebih. Gagasan yang kaku dan tidak luwes tentang benar salah perilaku mulai dimodifikasi. Anak mulai mempertimbangkan keadaan tertentu yang berkaitan dengan suatu pelanggaran moral. Kedua tahapan tersebut dipertanggungjawabkan melalui cerita atau kisah baik dan buruk untuk menjadi dasar tahap moral kognitifnya. Selanjutnya, anak diminta untuk mengatakan benar atau salah cerita yang diberikan tersebut. Jean Piaget juga membagi moralitas anak ke dalam 3 tingkatan yang masing-masing dibagi menjadi dua stadium, adalah sebagai berikut: Tabel 2. Tingkatan moralitas menurut Jean Piaget Piaget via Koyan, 2002, Tadkiroatun 2005:15. Tingkat Moralitas Stadium Moralitas Uraian Tingkatan I Stadium 1 Orientasi patuh dan takut hukuman Stadium 2 Orientasi naif egoistishedonis instrumental Tingkatan II Stadium 3 Orientasi pada person yang baik Stadium 4 Orientasi pelestarian otoritas dan aturan sosial Tingkatan III Stadium 5 Orientasi kontrol legalitas Stadium 6 Orientasi pada prinsip dan konsiensia sendiri 32

d. Nilai-Nilai Moral