55 langsung tentang beberapa jenis data sosial, baik yang terpendam latent maupun
yang memanifes. Wawancara yang ditujukan untuk memperoleh data dari individu
dilaksanakan secara individual. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara terstruktur. Arikunto 2010:
182 menyatakan bahwa teknik wawancara terstruktur merupakan jenis wawancara terfokus dengan pedoman wawancara yang disusun secara rinci
sehingga menyerupai checklis dan pewawancara tinggal membubuhkan tanda ✓ pada nomor yang sesuai serta mendeskripsikan hasil tanya-jawab lisan. Teknik
wawancara ini dipilih peneliti karena instrumen dan pedoman wawancara untuk menggali data dari subjek penelitian.
c. Studi dokumentasi
Menurut Irawan 2007: 70 dalam Sukandarrumidi 2006: 100, studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang ditunjukkan kepada
subjek penelitian. Penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan studi dokumentasi untuk menghimpun data-data yang berhubungan dengan variabel.
Studi dokumentasi ini digunakan untuk melengkapi beberapa data yang diperlukan oleh peneliti dan tidak dapat diinstrumenkan. Hal yang didapat dalam
studi dokumentasi ini adalah beberapa dokumen seperti perkembangan anak maupun foto kegiatan pembelajaran.
F. Instrumen Penelitian
Semua penelitian memerlukan instrumen untuk pengumpulan sebuah data. Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data Kountur,
2007: 159. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto dalam edisi sebelumnya
56 adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data
agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis, sehingga mudah diolah.
a. Penyusunan Item Instrumen
1 Instrumen Cerita Fabel
Instrumen yang akan digunakan dalam mengumpulkan data cerita fabel ini disusun dan dikembangkan peneliti dalam suatu matriks kisi-kisi berdasarkan
cerita yang akan diberikan kepada anak tulisan Anee Rahman. Cerita yang akan dibacakan pada anak adalah tiga buah cerita fabel. Berikut ini adalah kisi-kisi
instrumen cerita fabel: Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Cerita Fabel
Variabel Aspek
Indikator
Cerita fabel Menceritakan kembali isi cerita
Mengetahui tema cerita Mengetahui judul cerita
Mengetahui alur cerita Mengetahui tokoh cerita
Memahami cerita yang dibacakan
Mengetahui pesan moral cerita Menjelaskan pesan moral
Kesesuaian pesan moral dalam cerita
2 Instrumen Pengetahuan Moral
Instrumen yang akan digunakan dalam mengumpulkan data pengetahuan moral anak usia 5-6 tahun ini disusun dan dikembangkan peneliti dalam suatu
matriks kisi-kisi berdasarkan nilai moral yang didapatkan pada cerita fabel karya Anee Rahman.
57 Berikut ini adalah kisi-kisi instrumen pengetahuan moral:
Tabel 4. Kisi-Kisi Instrumen Pengetahuan Moral
Variabel Aspek
Indikator
Pengetahuan Moral Kejujuran
Memahami akan makna kejujuran Memberi contoh nilai jujur dalam cerita
Penerapan sikap jujur Kedisiplinan
Memahami akan arti kedisiplinan Memberi contoh nilai disiplin dalam cerita
Penerapan sikap disiplin Tanggungjawab
Memahami akan arti tanggungjawab Memberi contoh nilai tanggungjawab dalam cerita
Penerapan sikap tanggungjawab
b. Bobot Penilaian
Penulis dalam meneliti hubungan cerita dengan pengetahuan moral kelompok B TK PKK 106 Merten kecamatan Sanden menggunakan jenis
instrumen penelitian adalah skala sikap. Skala sikap yang digunakan adalah skala sikap sumatifskala likert. Skala likert adalah persekalaan berdasarkan distribusi
respon subjek terhadap seperangkat pernyataan. Skala likert digunakan untuk persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jadi skala
likert digunakan untuk mengukur sikap seseorang dengan menyatakan setuju atau tidak setuju terhadap suatu subjek, objek, atau kejadian tertentu.
Adapun instrumen yang digunakan pada penelitian ini yang berfungsi sebagai alat pengumpul data adalah observasi, interview dan studi dokumentasi
yang akan menghasilkan data ordinal.
G. Validitas Instrumen