menilai kinerja suatu bank yaitu Cash Ratio, Reserve Requirement, Loan to Deposit Ratio, Loan to Asset Ratio, Rasio kewajiban bersih
call money Dendawijaya, 2001. b.
Rasio Solvabilitas Analisis solvabilitas adalah analisis yang digunakan untuk
mengukur kemampuan bank memenuhi kewajiban jangka panjangnya atau kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jika
terjadi likuidasi bank. Selain itu, rasio ini digunakan untuk mengetahui perbandingan antara volume jumlah dana yang
diperoleh dari berbagai utang jangka pendek dan jangka panjang serta sumber-sumber lain di luar model bank sendiri dengan volume
penanaman dana tersebut pada berbagai jenis aktiva yang dimiliki bank. Beberapa rasionya adalah Capital Adequacy Ratio CAR, Debt
to Equity Ratio, Long Term Debt to Assets Ratio Dendawijaya, 2001. c.
Rasio Rentabilitas Rasio Rentabilitas, yaitu alat untuk menganalisis atau mengukur
tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Selain itu, rasio-rasio dalam kategori ini dapat pula
digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan bank. Rasio-rasio rentabilitas terdiri dari:
1 Return On Asset ROA, yaitu rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh
keuntungan laba secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank
tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dalam penggunaan aset.
2 Return On Equity ROE, yaitu perbandingan antara laba bersih
bank dengan modal sendiri. 3
Rasio Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional BOPO, yaitu perbandingan antara beban operasional dengan
pendapatan operasional. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi bank dalam melakukan kegiatan operasinya
.
5. Profitabilitas
Menurut Simorangkir 2004 laba merupakan tujuan dengan alasan sebagai berikut:
a. Dengan laba yang cukup dapat dibagi keuntungan kepada pemegang
saham dan atas persetujuan pemegang saham sebagian dari laba disisihkan sebagai cadangan. Sudah barang tentu bertambahnya
cadangan akan menaikkan kredibilitas tingkat kepercayaan bank tersebut di mata masyarakat.
b. Laba merupakan penilaian keterampilan pimpinan. Pimpinan bank
yang cakap dan terampil umumnya dapat mendatangkan keuntungan yang lebih besar daripada pimpinan yang kurang cakap.
c. Meningkatkan daya tarik bagi pemilik modal investor untuk
menanamkan modalnya dengan membeli saham yang dikeluarkan ditetapkan oleh bank. Pada gilirannya bank akan mempunyai kekuatan
modal untuk memperluas penawaran produk dan jasanya kepada masyarakat. Profitabilitas merupakan kemampuan bank untuk
memperoleh laba dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri Yuliani, 2007.
Profitabilitas biasanya diukur menggunakan rasio perbandingan yaitu ROA dan ROE. Untuk penentuan tingkat kesehatan bank, Bank
Indonesia lebih mementingkan penilaian besarnya ROA dibandingkan dengan ROE. Hal ini disebabkan karena Bank Indonesia, sebagai
pembina dan pengawasan perbankan, lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang dananya sebagian
besar dari dana simpanan masyarakat Dendawijaya, 2009. Profitabilitas menjadi begitu penting untuk mengetahui apakah perusahaan telah
menjalankan usahanya secara efisien atau tidak. Efisiensi sebuah usaha baru dapat diketahui setelah membandingkan laba yang diperoleh dengan
aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut.
6. Return On Assets ROA
ROA digunakan untuk mengukur profitabilitas bank karena Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawasan perbankan lebih
mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank,diukur dengan aset yang
dananya sebagian besar dari dana simpanan masyarakat Dendawijaya, 2009.
Return On Assets ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh profitabilitas
dan mengelola tingkat efisiensi usaha bank secara keseluruhan. Semakin besar nilai rasio ini menunjukkan tingkat rentabilitas usaha bank semakin
baik atau sehat Prasnanugraha, 2009. Menurut Bank Indonesia, Return On Assets ROA merupakan perbandingan antara laba sebelum pajak
dengan rata-rata total aset dalam suatu periode. Rasio ini dapat dijadikan sebagai ukuran kesehatan keuangan. ROA menunjukkan efektivitas
perusahaan sehingga menjadi bagian penting perusahaan mengingat keuntungan yang diperoleh dari penggunaan aset dapat mencerminkan
tingkat efisiensi usaha suatu bank. Semakin besar ROA, semakin besar tingkat keuntungan yang dicapai bank sehingga kecil kemungkinan
terjadi bank dalam kondisi bermasalah. Dalam kerangka penilaian kesehatan bank BI akan memberikan skor maksimal 100 dengan kategori
sehat apabila bank memiliki ROA 1,5 Hasibuan, 2007.
7. Capital Adequacy Ratio CAR
Capital Adequacy Ratio CAR merupakan rasio permodalan yang menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk
keperluan pengembangan usaha serta menampung kemungkinan risiko