data residual terjadi secara acak atau sistematis. Berikut ini adalah hasil uji run test:
Tabel 6. Hasil Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized Residual
Test Value
a
-0,090 Cases Test Value
62 Cases = Test Value
63 Total Cases
125 Number of Runs
63 Z
-0,089 Asymp. Sig. 2-tailed
0,929 a. Median
Sumber: Lampiran 35, halaman 130 Berdasarkan hasil uji autokorelasi di atas, dapat disimpulkan
bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah sebesar 0,929. Nilai signifikansi sebesar 0,929 lebih besar dari 0,05 yang berarti data
residual terjadi secara acak dan tidak terjadi autokorelasi pada model regresi.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya salah satu penyimpangan asumsi klasik, yaitu varian dari
residual tidak konstan. Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksaman
varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Model regresi yang baik adalah model yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Tabel 7. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error
Beta Constant
1,419 1,044
1,359 0,177 CAR
-0,035 0,024
-0,137 -1,469 0,145 BOPO
-0,003 0,008
-0,042 -0,411 0,682 NPL
0,035 0,066
0,051 0,524 0,601 NIM
-0,034 0,229
-0,015 -0,149 0,882 LDR
-0,002 0,006
-0,029 -0,307 0,759 a. Dependent Variable: ABS
Sumber: Lampiran 36, halaman 131 Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan
uji Glejser yaitu dengan meregresi nilai absolut residual terhadap variabel-variabel independen. Berdasarkan hasil uji Glejser,
diketahui bahwa tingkat signifikansi dari masing-masing variabel independen adalah di atas 5. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada
satupun variabel independen yang secara statistik mempengaruhi nilai absolut. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak
mengandung adanya heteroskedastisitas.
3. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Regresi linier berganda digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan regresi multivariabel dengan persamaan sebagai berikut.
ROA = α + β1CARt + β2BOPOt + β3NPLt + β4NIMt + β5LDRt + ϵ Hasil analisis regresi linier berganda dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 8. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error
Beta Constant
5,880 1,222
4,810 0,000
CAR -0,027
0,028 -0,069
-0,972 0,333
BOPO -0,057
0,009 -0,498
-6,422 0,000
NPL 0,020
0,078 0,018
0,252 0,802
NIM 1,040
0,268 0,305
3,877 0,000
LDR -0,007
0,007 -0,071
-0,983 0,328
a. Dependent Variable: ROA
Sumber: Lampiran 37, halaman 133 Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda tersebut
diketahui persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
ROA = 5,880 -.0,27CAR
– 0,57BOPO + 0.020NPL +
1,040
NIM -.007 LDR +
ϵ
4. Hasil Uji Hipotesis
a. Uji t atau Uji Parsial
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, yaitu pengaruh dari
masing-masing variabel independen yang terdiri atas Capital Adequacy Ratio CAR, Biaya Operasional pada Pendapatan
Operasional BOPO, Non Performing Loan NPL, Net Interest Margin NIM, Loan to Deposit Ratio LDR, terhadap profitabilitas
perusahaan perbankan yang merupakan variabel dependennya. Pengujian ini dilakukan pada tingkat keyakinan 95 dengan
ketentuan sebagai berikut: 1
Apabila tingkat signifikansi lebih besar dari 5 maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak.
2 Apabila tingkat signifikansi lebih kecil dari 5 maka dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Berikut ini adalah hasil uji t atau uji parsial:
Tabel 9. Hasil Uji Parsial Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig.
B Std.
Error Beta
Constant 5,880
1,222 4,810
0,000 CAR
-0,027 0,028
-0,069 -0,972
0,333 BOPO
-0,057 0,009
-0,498 -6,422
0,000 NPL
0,020 0,078
0,018 0,252
0,802 NIM
1,040 0,268
0,305 3,877
0,000 LDR
-0,007 0,007
-0,071 -0,983
0,328 a. Dependent Variable: ROA
Sumber: Lampiran 37, halaman 133 Penjelasan hasil uji t untuk masing-masing variabel
independen adalah sebagai berikut: 1
Variabel Pertama Hipotesis pertama menyatakan bahwa Capital Adequacy
Ratio CAR berpengaruh positif terhadap Profitabilitas Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-
2015. Berdasarkan uji t untuk variabel CAR, diperoleh nilai koefisien regresi dengan arah negatif sebesar -0,027. Hasil
estimasi variabel CAR sebesar nilai t = -0,972 dengan probabilitas sebesar 0,333. Nilai signifikansi sebesar 0,333 lebih
besar dari 0,05. Berdasarkan penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis pertama ditolak.
2 Variabel Kedua
Hipotesis kedua menyatakan bahwa Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO berpengaruh negatif
terhadap Profitabilitas Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. Berdasarkan uji t untuk variabel
BOPO, diperoleh nilai koefisien regresi dengan arah negatif sebesar -0,057. Hasil estimasi variabel BOPO sebesar nilai t = -
6,422 dengan probabilitas sebesar 0,000. Nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan penjelasan di
atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis kedua ditolak. 3
Variabel Ketiga Hipotesis ketiga menyatakan bahwa Non Performing
Loan NPL berpengaruh negatif terhadap Profitabilitas Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-
2015. Berdasarkan uji t untuk variabel NPL, diperoleh nilai koefisien regresi dengan arah positif sebesar 0,020. Hasil
estimasi variabel NPL sebesar nilai t = 0,252 dengan probabilitas sebesar 0,802. Nilai signifikansi sebesar 0,802 lebih
besar dari 0,05. Berdasarkan penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis ketiga diterima.