Uji Normalitas Data Uji Asumsi Klasik

d. Uji Heterokedastisitas

Heteroskedastisitas adalah variabel pengganggu dimana memiliki varian yang berbeda dari satu observasi lainnya atau varian antar variabel independen tidak sama, hal ini melanggar asumsi homoskedastisitas yaitu setiap variabel penjelas memiliki varian yang sama. Kriteria yang digunakan untuk menyatakan apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak diantara data pengamatan dapat dijelaskan menggunakan koefisien signifikansi. Koefisien signifikansi harus dibandingkan dengan tingkat α yang ditetapkan sebelumnya biasanya 5. Apabila koefisien signifikansi nilai probabilitas lebih dari α yang ditetapkan, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas Wicaksono, 2016. Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini dengan menggunakan uji glejser yaitu meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat 5, jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas Ghozali, 2011:143.

2. Uji Regresi Linier Berganda

Pengujian hipotesis dilakukan dengan regresi multivariabel dengan persamaan sebagai berikut. ROA = α + β1CARt + β2BOPOt + β3NPLt + β4NIMt + β5LDRt + ϵ Keterangan : ROA = Profitabilitas perusahaan CAR = Nilai Capital Adequacy Ratio perusahaan BOPO = Nilai Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional perusahaan NPL = Nilai Non Performing Loan perusahaan NIM = Nilai Net Interest Margin perusahaan LDR = Nilai Loan to Deposit Ratio perusahaan β1,β2,β3, β4,β5 = Konstanta ϵ = Error term

3. Pengujian Hipotesis

a. Uji t atau Uji Parsial

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, yaitu pengaruh dari masing-masing variabel independen yang terdiri atas Capital Adequacy Ratio CAR, Biaya Operasional pada Pendapatan Operasional BOPO, Non Performing Loan NPL, Net Interest Margin NIM, Loan to Deposit Ratio LDR, terhadap profitabilitas perusahaan perbankan yang merupakan variabel dependennya. Pengujian ini dilakukan pada tingkat keyakinan 95 dengan ketentuan sebagai berikut: 1 Apabila tingkat signifikansi lebih besar dari 5 maka dapat disimpulkan bahwa H diterima dan Ha ditolak. 2 Apabila tingkat signifikansi lebih kecil dari 5 maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak dan Ha diterima. Hipotesis yang telah diajukan dirumuskan sebagai berikut: 1 Pengaruh Capital Adequacy Ratio Terhadap Profitabilitas. H 01 : β 1 ≤ 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif Capital Adequacy Ratio terhadap Profitabilitas. Ha 1 : β 1 0, artinya terdapat pengaruh positif Capital Adequacy Ratio terhadap Profitabilitas. 2 Pengaruh Biaya Operasional terhadap Profitabilitas. H 02 : β 2 ≥ 0 artinya tidak terdapat pengaruh negatif Biaya Operasional terhadap Profitabilitas. Ha 2 : β 2 0, artinya terdapat pengaruh negatif Biaya Operasional terhadap Profitabilitas.