17
BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Bank
a. Pengertian Bank
Dalam kehidupan sehari-hari, bank dikenal sebagai tempat lalu lintas uang. Berbagai kegiatan keuangan dilakukan di bank seperti
menyimpan uang, menukar uang, dan meminjam uang atau biasa disebut kredit. Bank juga dikenal sebagai tempat untuk melakukan
transaksi pembayaran seperti membayar rekening air, listrik, telepon,
pajak, biaya pendidikan, dan pembayaran lainnya.
Menurut Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang nomor
10 tahun 1998 pengertian bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Menurut Warjiyo 2004: 135, bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran
sistem pembayaran, dan yang tidak kalah pentingnya adalah sebagai
lembaga yang menjadi sarana dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah, yaitu kebijakan moneter.
Beberapa sifat dasar yang dimiliki bank menurut Diamond dan Dybvig dalam Warjiyo, 2004: 137 adalah: 1 memiliki kewajiban
yang harus dibayar setiap saat apabila ditagih yaitu dana-dana yang disimpan oleh masyarakat sebagaimana terlihat dari sisi pasiva neraca
dan 2 memiliki harta yang tidak likuid yang penilaiannya tidak mudah serta berjangka waktu lebih lama dibandingkan dengan
kewajiban yang dimiliki. Sifat-sifat dasar bank tersebut tampak jelas pada sumber pendanaannya yang berasal dari simpanan masyarakat
dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito serta pada penyaluran dananya dalam bentuk kredit kepada dunia usaha dan alternatif
investasi lainnya.
b. Jenis Bank
Menurut Kasmir 2012: 19-24 jenis bank dapat ditinjau dari 3 segi yaitu fungsi, kepemilikan, dan statusnya.
1 Berdasarkan fungsinya
Sesuai dengan UU No. 10 Tahun1998 tentang Perubahan UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan disebutkan jenis bank terdiri
atas :