c. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen Ghozali, 2011. Nilai R
2
mengukur kebaikan pada seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Nilai R
2
merupakan ukuran ikhtisar yang menunjukkan seberapa baik garis regresi sampel cocok dengan data
populasinya. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Dimana nilai R
2
yang kecil atau mendekati nol berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen
amat terbatas, namun jika nilai R
2
besar atau mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan dari penggunaan koefisien determinasi adalah bias
terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R
2
pasti akan meningkat tanpa melihat apakah variabel tersebut berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu dalam penelitian digunakan adjusted R
2
sebagai ukuran koefisien determinasi.
63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Capital Adequacy Ratio CAR, Biaya Operasional pada Pendapatan Operasional BOPO, Non
Performing Loan NPL, Net Interest Margin NIM, dan Loan to Deposit Ratio LDR, terhadap profitabilitas bank umum yang terdaftar di BEI
periode 2011-2015.
1. Analisis Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan deskripsi atas variabel-variabel penelitian secara statistik berupa nilai minimal-
maksimal, nilai rata-rata mean, dan standard deviation simpangan baku.
Hasil analisis deskriptif dapat di lihat pada tabel berikut ini: Tabel 3. Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum
Mean Std.
Deviation CAR
125 10,250
25,570 16,777
2,9566 BOPO
125 52,990
98,900 80,392
10,138 NPL
125 0,210
5,540 2,091
1,097 NIM
125 1,860
13,100 5,726
2,060 LDR
125 44,240
108,860 83,680
11,633 ROA
125 0,160
7,300 2,022
1,165 Valid N listwise
125
Sumber: Lampiran 32, halaman 127
Berdasarakan output program pengolah data di atas, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Capital Adequacy Ratio CAR
Capital Adequacy Ratio ditunjukkan dengan proksi CAR. Berdasarkan tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa dari 125 data yang
ada, variabel CAR mempunyai nilai minimum sebesar 10,25 dan nilai maksimum sebesar 25,57. CAR terendah terjadi pada Bank
Mayapada sebesar 10,25 sedangkan CAR tertinggi terjadi pada Bank Bumi Arta sebesar 25,57. Nilai rata-rata atau mean sebesar 16,7775
dan standar deviasi sebesar 2,95668. Nilai meanrata-rata lebih besar dari standar deviasi yaitu 16,7775 2,95668 menandakan bahwa
sebaran nilai CAR baik. b.
Biaya Operasional pada Pendapatan Operasional BOPO Biaya Operasional pada Pendapatan Operasional ditunjukkan
dengan proksi BOPO. Berdasarkan tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa dari 125 data yang ada, variabel BOPO mempunyai nilai
minimum sebesar 52,99 dan nilai maksimum sebesar 98,90. BOPO terendah terjadi pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional sebesar
52,99 sedangkan BOPO tertinggi terjadi pada Bank Permata sebesar 98,90. Nilai rata-rata atau mean sebesar 80,3922 dan standar deviasi
sebesar 10,13887. Nilai meanrata-rata lebih besar dari standar deviasi yaitu 80,3922 10,13887 menandakan bahwa sebaran nilai
BOPO baik.