Tenggelam Melayang Tenggelam, Melayang dan Terapung

Kegiatan Pembelajaran 1 14 permukaan atas dan bawah maka persamaan tegangan permukaan menjadi 2 Tabel 3. Tegangan Permukaan Beberapa zat cair Zat Tegangan Permukaan [Nm] Raksa 20 o C 0,440 Darah, utuh 37 o C 0,058 Darah, plaSMP 37 o C 0,073 Alkohol, ethyl 20 o C 0,023 Air 0 o C 0,076 Air 20 o C 0,072 Air 100 o C 0,059 Benzena 20 o C 0,029 Larutan sabun 20 o C 0,025 Oksigen -193 o C 0,016 Lapisan tipis seperti selaput yang berada dipermukaan zat cair dapat dijelaskan secara mikroskopis. Molekul-molekul air yang berada paling atas di permukaan mengalami gaya tarik kesegala arah. Namun Gaya terbesar arahnya ke bawah, berbeda dengan molekul yang ada di bawahnya, sehingga kerapatan molekul zat cair di permukaan lebih besar dari zat cair yang ada di bawahnya. Kerapatan molekul inilah yang membuat permukaan zat cair seperti selaput tipis, analogi sederhananya adalah seperti selaput tipis yang terdapat pada cairan agar-agar yang mulai mendingin. Gambar 15. Gaya‐gaya pada Molekul Zat Cair IPA SMP KK F 15 Gambar 15 adalah gaya-gaya pada molekul zat cair yang ada pada permukaan dan di dalam zat cair. Fenomena inilah yang menyebabkan tetes air cenderung membentuk seperti bola. Tiap-tiap molekul pada zat cair mempunyai karakteristik dalam hal gaya tarik menariknya. Ketika zat cair dituangkan pada sebuah wadah, misalnya kaca.

7. Sudut Kontak Zat Cair

Pada partikel di dalam zat cair terdapat interaksi satu sama lain, interaksi tersebut berupa gaya tarik menarik. Gaya tarik-menarik antara partikel- partikel yang sejenis disebut kohesi, sedangkan gaya tarik-menarik antara partikel-partikel yang tidak sejenis disebut adhesi. Setetes air yang jatuh di permukaan kaca mendatar akan meluas permukaannya. Hal ini terjadi karena adhesi air pada kaca lebih besar daripada kohesinya. Sementara itu, jika raksa yang jatuh pada permukaan kaca maka akan mengumpul berbentuk bulatan. Hal ini karena kohesi partikel raksa lebih besar daripada adhesi pada kaca. Permukaan air di dalam tabung melengkung ke atas pada bagian yang bersentuhan dengan dinding kaca. Kelengkungan permukaan zat cair itu disebut meniskus. Permukaan air padatabung disebut meniskus cekung, yang membentuk sudut sentuh kurang dari 90 o . Sudut kelengkungan permukaan air terhadap dinding vertikal disebut sudut kontak. Hal ini karena adhesi air pada dinding tabung lebih besar daripada kohesinya sehingga air membasahi dinding tabung. Permukaan air raksa dalam tabung melengkung ke bawah pada bagian yang bersentuhan dengan dinding tabung. Permukaan raksa pada tabung disebut meniskus cembung, dengan sudut kontak lebih besar dari 90 o tumpul. Hal ini karena kohesi air raksa pada dinding tabung lebih besar daripada adhesi raksa dengan dinding kaca sehingga raksa tidak membasahi dinding kaca. Sifat adhesi dan kohesi pada zat cair dimanfaatkan pada termometer, raksa saat menyusut tidak membasahi dinding tabung. Berbeda saat air yang dijadikan termometer.