Analisis Peneliti atas Transaksi Sewa Guna Usaha dengan Bank Permata

2. Berdasarkan Pasal 1 huruf d angka 1 huruf b Undang – Undang PPN 1984, Pengalihan Barang Kena Pajak oleh karena suatu perjanjian SGU, termasuk dalam pengertian dan penyerahan Barang Kena Pajak BKP yang terutang PPN. Penyerahan barang dianggap telah terjadi pada saat barang barang modal dipindahkan pengusahanya dari penjual supplier atau lessor kepada pembeli atau lessee, walaupun belum diakui dengan penyerahan hak kepemilikan atas barang yang disewa guna usaha tersebut kepada lessee. 3. Dengan demikian dalah hal lessee adalah Pengusaha Kena Pajak PKP, PPN yang dibayar atas perolehan barang yang disewa guna usaha dengan hak opsi tersebut, merupakan PPN Masukan bagi lessee. Untuk keperluan pengkreditannya, oleh supplier barang yang disewa guna usahakan dibuta Faktur Pajak atas Nama lessor untuk dan atas nama qq lessee, dengan mencantumkan identitas lessor maupun lessee Nama, NPWP dan alamat Undang – Undang PPN No.42 tahun 2009 pasal 1A huruf b, pengalihan Barang Kena Pajak karena suatu perjanjian sewa beli danatau perjanjian sewa guna usaha leasing. Yang dimaksud dengan “pengalihan Barang Kena Pajak karena suatu perjanjian sewa guna usaha leasing” adalah penyerahan Barang Kena Pajak yang disebabkan oleh perjanjian sewa guna usaha leasing dengan hak opsi. Dalam hal penyerahan Barang Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak dalam rangka perjanjian sewa guna usaha leasing dengan hak opsi, Barang Kena Pajak dianggap diserahkan langsung dari Pengusaha Kena Pajak pemasok supplier kepada pihak yang membutuhkan barang lessee. Dari analisis peneliti, dari 9 kontrak perjanjian sewa guna usaha yang dilakukan oleh PT. Prima Jaya Nusantara hanya ada 1 kontrak yang merupakan transaksi sewa guna usaha dengan hak opsi yaitu 2 unit Komatsu PC300-8 tgl 20 April 2009 dengan pihak pembiayaan ACC. Pembukuan yang dilakukan oleh PT. Prima Jaya Nusantara juga sudah sesuai dengan peraturan pajak karena memisahkan antara nilai aktiva dengan PPN Masukan. Perusahaan melakukan perhitungan PKPM, data perusahaan pada bulan April 2009 PPN Masukan termasuk 2 unit PC300-8 Jembayan sebesar Rp 518.106.273 sedangkan PPN keluaran sebesar Rp 654.291.748, jurnal penutup setelah perusahaan melakukan pembayaran pajak ke negara adalah : Utang PPN Rp 654.291.748 Piutang PPN Rp 518.106.273 PPN kurang bayar Rp 136.185.475 PPN kurang bayar Rp 136.185.475 Kas Rp 136.185.475