transaksi sewa guna usaha. Peneliti ingin mengetahui alur yang sebenarnya dalam perlakuan pajak atas transaksi sewa guna usaha, apakah mekanisme
perlakuan perpajakan dalam leasing yang terjadi dilapangan sesuai dengan yang ada pada teori atau peraturan – peraturan yang sudah ada.
Peneliti ingin mengetahui sejauhmana tingkat pemahaman yang dimiliki para karyawan yang terlibat dalam proses transaksi sewa guna usaha
pada PT. Prima Jaya Nusantara, apakah pemahaman dari karyawan yang kurang atau kebijaksanaan perusahaan yang tidak sesuai dengan teori atau
peraturan – peraturan yang sudah ada. Berdasarkan uraian diatas, peneliti berharap dapat memahami proses
perlakuan pajak pertambahan nilai pada PT. Prima Jaya Nusantara. Dan ingin mengetahui apakah PT. Prima Jaya Nusantara dalam perlakuan akuntansi
perpajakan atas sewa guna usaha sudah sesuai dengan teori atau aturan yang berlaku dalam rangka penyajian laporan keuangan fiskal.
3.3 Informan
Informan yang peneliti gunakan untuk mendapat informasi terkait dengan penelitian adalah pimpinan perusahaan, staff akunting dan staff pajak.
Alasan peneliti memilih orang – orang tersebut dikarenakan mereka berhubungan dengan pengadaan aktiva yang diperoleh secara sewa guna usaha
leasing. Informan tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam pengadaan aktiva leasing. Pimpinan perusahaan bertindak
memutuskan untuk melakukan transaksi leasing ataukah tidak, sedangkan
akunting memberikan informasi kepada pimpinan tentang kodisi keuangan jika melakukan transaksi leasing dan staff pajak bertindak mengatur
pencatatan leasing untuk keperluan pajak.
3.4 Lokasi Penelitian
Lokasi obyek dalam penilitian ini adalah PT. Prima Jaya Nusantara, subkontraktor pertambangan batubara di Kalimantan Timur, yang
beralamatkan di Siwalan Kerto Permai no. 22 Surabaya. Peneliti memilih lokasi tersebut karena perusahaan bergerak
dibidang subkontraktor Batu Bara yang sebagian besar operasional perusahaan menggunakan alat – alat berat, dan untuk mendapatakn alat – alat berat
tersebut tidak mungkin mendapatkannya secara tunai sehingga alternatif yang dipakai merusahaan adalah dengan menggunakan leasing.
3.5 Sumber Data dan Jenis Data
Data yang diperoleh adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau nara sumber. Menurut Bungin
2005; 122 data primer adalah data langsung yang diperoleh dari sumber data pertama dilokasi penelitian atau objek penelitian. Dalam penelitian ini, data
primer diperoleh langsung dari karyawan PT. Prima Jaya Nusantara bidang accounting berupa laporan keuangan perusahaan, laporan rugi laba
perusahaan tahun 2009 – 2010 serta sewa guna usaha yang dilakukan oleh perusahaan.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan jembatan yang menghubungkan peneliti dengan dunia sosial, metode pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah sebagai berikut Efferin,dkk., 2004 ; 137 :
1. InterviewWawancara
Interview dapat dilakukan tidak hanya antara satu pewawancara dan satu responden, namun juga melibatkan kelompok yang lebih besar
dalam waktu yang bersamaan. Jika dikaitkan dengan sumber data, maka wawancara ditujukan untuk mendapatkan data yang berhubungan
dengan pengalaman, pemikiran, perilaku, percakapan, perasaan, dan persepsi seorang responden. Interview dapat pula dilakukan untuk
mendapatkan data tentang suatu aktivitas yang telah usai, sehingga dimungkinan untuk memperolehnya melalui obsevasi.
2. Observasi
Obsevasi adalah kegiatan, dimana peneliti melibatkan dirinya secara langsung pada situasi yang diteliti dan secara sistematis mengamati
berbagai dimensi yang ada termasuk interaksi, hubungan, tindakan, kejadian dan sebagainya.
3. Analisis Dokumentasi
Pada hakikatnya, analisis dokumentasi meliputi beberapa langkah seperti diuraikan sebagai berikut :
Gambar 2 : Langkah – langkah analisis dokumen
Kompilasi dokumen
Pemilahan dokumen
Analisis mendalam
Pengambilan simpulan
Sumber :Efferin, dkk., 2004 Metode Penelitian Untuk Akuntansi, Bayumedia, Malang, hal.148
Keterangan : Analisa dokumen diawali dengan melakukan kompilasi dokumen –
dokumen yang dianggap bermanfaat bagi penelitian yang dilakukan. Pada tahapan ini peneliti hanya melakukan kajian sekilas tentang dokumen mana
yang mungkin diperlukan dan tidak. Langkah berikutnya yaitu memilah dokumen – dokumen yang terkumpul berdasarkan tingkat relevansinya
tehadap penelitian yang dilakukan, sehingga dapat dibuat penggolonganpengelompokan dokumen mulai dari yang paling relevan
sampai yang kurang relevan. Selanjutnya, peneliti melakukan analisa mendalam untuk dokumen –
dokumen tadi, sesuai dengan prioritas berdasarkan relevansinya. Pada analisis mendalam, peneliti berusaha memahami pesan atau cerita yang
terkandung didalamnya. Dari hasil analisis mendalam, peneliti dapat
menarik kesimpulan tentang fenomena yang telah dipelajari. Kesimpulan tersebut dapat juga digunakan untuk melengkapi data – data yang
diperoleh dari interview dan observasi. Akhirnya kesimpulan tersebut juga dapat berupa kesadaran bahwa peneliti masih harus mengumpulkan dan
menganalisis dokumen lebih banyak lagi, sehingga langkah selanjutnya kembali ke langkah awal untuk melakukan kompilasi berikutnya.
3.7 Analisis Data