BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
1. Elly Anggraini, Teddy Oswari Radi Sahara 2007
“ Perlakuan Akuntansi dan Pengenaan Pajak Pada Transaksi Finansial Lease di Tinjau dari Sudut Lessor “
Rumusan Masalah : “ Bagaimana leasing dalam akuntansi dan perhitungan pengenaan pajaknya
dengan menggunakan data yang diperoleh dari PT Sinar Mas Multifinance tahun 2005? “
Hasil : Dalam prakteknya selama ini, lessor melakukan pencatatan dan
pelaporan dengan menggunakan direct financial lease sedangkan untuk pelaporan pajak penghasilan mereka menggunakan metode operating lease,
maka lessor akan mengakuai leased asset sebagai aktiva tetapnya, sedangkan lease contrak receivable akan di offset.
Dari hasil pembahasan terbukti bahwa metode operating leasing lebih menguntungkan bagi perusahaan dalam pelaporan PPH 25 sedangkan
dengan menggunakan metode direct financing lease perusahaan bisa memperoleh laba yang lebih besar sehingga lebih menguntungkan dalam
pencatatan transaksi. Pada perusahaan PT. Sinar Mas Multifinance menggunakan metode Direct Finaning Lease sehingga memperoleh Net
8
Income sebesar Rp 27.314.697 setelah dilakukan transformasi metode operating lease perusahaan mendapatkan profit menurun menjadi Rp
16.228.799. Sedangkan dalam pelaporan pajak perusahaan mempunyai Tax saving atau penghematan pajak sebesar Rp 2.771.470.
2. Halim, Johan
“ Akuntansi Untuk Leasing “ Rumusan Masalah :
Bagaimana perlakuan akuntansi leasing baik dari pihak penyewa lessee maupun dari pihak yang meyewakan lessor.?
Hasil : Dari segi lessee perlakuan akuntansi operating lease dianggap
merupakan perjanjian sewa biasa. Jadi jurnal yang digunakan berdasarkan ketentuan akuntansi adalah biaya sewa pada kas. Sedangkan untuk
perlakuan untuk capital lease dianggap lebih merupakan pembelian harta dari pada menyewa. Akibatnya akuntansi bagi capital lease dari pihak lease
menuntut ayat jurnal yang mirip dengan transaksi pembelian aktiva dengan kredit jangka panjang. Nilai harta harus diamortisasi dengan kebijakan
normal dari lessee. Sedangkan dari segi lessor, akuntansi operating lease diakui sebagai
pendapatan sewa atas pembayaran yang diterima tiap bulan. Untuk metode capital lease, piutang akan bertambah sebesar jumlah kotor pembayaran
mendatang, pendapatan bunga akan bertambah sebesar bunga atas pembayaran pada akhir lease dan penjualan bertambah sebesar nilai
sekarang dari tambahan tersebut. Adanya tambahan ini, maka nilai pasar wajar aktiva lease akan cenderung naik sebesar nilai sekarang pembayaran
tambahan tersebut.
2.2 Landasan Teori