2 unit Komatsu PC300-8 dan 1 unit Komatsu D85 Kideco

Kriteria 3 : Menurut perjanjian sewa guna usaha, lessee memiliki hak opsi untuk membeli aktiva sewa guna usaha pada akhir masa sewa guna usaha, maka kriteria 3 sebagai transaksi capital lease terpenuhi. Kesimpulan akhir : Karena ada salah satu kriteria yang tidak terpenuhi yaitu kriteria 2 maka berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.1169KMK.011991 pasal 3 transaksi sewa guna usaha atas 2 unit Komatsu PC300-8 dan 1 unit Komatsu D85 tidak dapat dikategorikan sebagai transaksi capital lease. Dijelaskan pula pada pasal 16 huruf d Kepmen Keuangan RI No.116KMK.011991 “ dalam hal masa sewa guna usaha lebuh pendek dari masa yang telah ditentukan pada pasal 3 keputusan ini, Direktur Jendral Pajak melakukan Koreksi atas pembebanan biaya sewa guna usaha. Surat Edaran Dirjen Pajak : SE-10PJ.421994 No.2.3 dijelaskan “Dalam hal pihak lessor dan lessee menjadi lebih singkat dari ketentuan yang berlaku, kecuali terjadi karena force lessee majeur, maka ketentuan perpajakan atas kontrak finance lease tersebut harus diubah dan diperlakukan sebagai operating lease”. 4.3.1.4 Analisis Peneliti atas Transaksi Sewa Guna Usaha dengan Bank Niaga Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa transaksi sewa guna usaha yang telah dilakukan PT. Prima Jaya Nusantara yang bekerja sama dengan pihak pembiayaan bank Niaga, secara akuntansi komersial dapat dikategorikan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi. Hal ini dikarenakan pada akhir masa sewa PT. Prima Jaya Nusantara dapat memiliki barang modal tersebut. Menurut akuntansi fiskal, berdasar pada Keputusan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.1169KMK.011991 transaksi tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai transaksi sewa guna usaha dengan hak opsi. Dari hasil pengujian peneliti, dari 3 kriteria yang ditetapkan ada 1 kriteria yang tidak terpenuhi yaitu kriteria pasal 3 huruf b “ sewa guna usaha ditetapkan sekurang – kurangnya 2 dua tahun untuk barang modal Golongan I, 3 tiga tahun untuk barang modal Golongan II dan III, dan 7 tujuh tahun untuk barang modal Golongan bangunan. Transaksi sewa guna usaha yang dilakukan oleh PT. Prima Jaya Nusantara adalah merupakan barang modal golongan II, jadi masa sewa yang digunakan minimal 3 tahun. Surat Edaran Dirjen Pajak : SE-10PJ.421994 tanggal 22 Maret 1994 No.2.3 menjelaskan “ dalah hal lessor dan pihak lessee terdapat hubungan istimewa, atas terjadinya keputusan perubahan masa sewa finance lease menjadi lebih singkat dari ketentuan yang berlaku, kecuali terjadi karena force majeur, maka ketentuan perpajakan ata kontrak finance lease tersebut harus diubah dan diperlakukan sebagai operating lease. Jadi PT. Prima Jaya Nusantara, harus mengubah dan memperlakukan transaksi sewa guna usaha dengan pihak pembiayaan bank Niaga tersebut menjadi operating lease. Pencatatan sewa guna usaha yang harus dilakukan oleh PT. Prima Jaya Nusantara untuk transaksi operating lease secara fiskal adalah sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.1169KMK.011991 pasal 17 no.2 : Perlakuan pajak penghasilan bagi lessee adalah sebagai berikut : a. Pembayaran sewa guna usaha tanpa hak opsi yang dibayar atau terutang oleh lessee adalah biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto. b. Lessee wajib memotong Pajak Penghasilan Pasal 23 atas pembayaran sewa guna usaha tanpa hak opsi yang dibayarkan atau terutang kepada lessor. Peneliti tidak membahas lebih lanjut mengenai operating lease, seperti yang telah diuraikan peneliti dalam batasan penelitian, penelitian ini hanya pada perlakuan akuntansi sewa guna usaha dengan hak opsi capital lease atau operating lease dalam rangka penyajian keuangan fiskal. 4.3.2 Analisis Transakasi Sewa Guna Usaha dengan Hak Opsi capital lease dengan pembiayaan di PT. Astra Sedaya Finance atau ACC

4.3.2.1 Pembukuan Perusahaan atas Transaksi Sewa Guna Usaha dengan PT. Astra Sedaya Finance atau ACC

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, dari keterangan dari para informan perusahaan dan catatan keuangan accounting ada 1 kontrak perjanjian yang sewa guna usaha yang dilakukan perusahaan di PT. Astra Sedaya Finance atau ACC selama tahun 2009, berikut pembukuan dari PT. Prima Jaya Nusantara : 2 unit Komatsu PC300-8 atas permintaan kontrak dari PT. PAMA site Jembayan Kalimantan Timur, kontrak ditanda tangani dengan Bank Niaga pada 30 April 2009 : DPP Rp 4.308.480.000 PPN Rp 430.848.000 Rp 4.739.328.000 DP 20 Rp 947.865.600 Hutang pokok Rp 3.791.462.400 Hutang bunga 10 per tahun Rp 1.137.441.600 Rp 4.928.904.000 Angsuran perbulan 3 tahun Rp 136.914.000 Jurnal yang diperoleh dari perusahaan adalah sebagai berikut : Pada saat PT. Prima Jaya Nusantara melakukan uang muka UM sewa guna usaha 30 April 2009 data dari catatan akunting : 1401.006 UM aktiva tetap PC300-8 Jmb Rp 947.865.600 1001.006 Kas Rp 947.865.600 Pada saat terima faktur tanggal 30 April 2009 , maka pencatatannya adalah : 2008.006 Aktiva leasing PC300-8 Jmb Rp 947.865.600 1502.006 PPN Masukan Rp 430.848.000 3305.006 By leasing dibayar dimuka Rp 4.498.056.000 3103.006 Hutang leasing Rp 5.876.769.600 3103.006 Hutang leasing Rp 947.865.600 3103.006 UM aktiva tetap Btg Rp 947.865.600 Jurnal saat bayar angsuran tiap bulan sampai pada angsuran ke –24 yaitu : 3103.006 Hutang leasing Rp 136.914.000 1001.006 Kas Rp 136.914.000