Keadilan Pajak Berpengaruh Negatif terhadap
                                                                                tersebut. Apabila wajib pajak memperoleh perlakuan yang tidak adil, maka mereka  akan  mendapat  tekanan  sosial  dan  memotivasi  individu  untuk
cenderung  melakukan  tindakan
tax  evasion
Kurniawati  dan  Toly,  2014. Teori  keadilan  yang  dikemukakan  oleh  John  Rawl  1971  memandang
keadilan  sebagai
fairness.
Apabila  keadilan  sebagai
fairness
dijadikan prinsip    dasar  dalam  melaksanakan  suatu  kebijakan,  maka  akan  tercipta
kesukarelaan segenap anggota masyarakat untuk menerima dan mematuhi ketentuan-ketentuan yang ada. Teori keadilan Rawls menitikberatkan pada
bagaimana  mendistribusikan  hak  dan  kewajiban  secara  seimbang  di masyarakat.  Keadilan  pajak  dapat  dicapai  dengan  adanya  prosedur  yang
jelas  dan  tidak  memihak.  Dirjen  Pajak  selaku  pemegang  otoritas perpajakan,  apabila  dalam  pengambilan  keputusan  atau  kebijakan  dan
pelaksanaan  kebijakan  tersebut  dilakukan  sesuai  prosedur  yang  berlaku, maka  wajib  pajak  akan  mampu  menerima  dan  mematuhinya  secara
sukarela. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi wajib pajak untuk
melakukan tindakan
tax evasion
penggelapan pajak berada pada kategori rendah, sedangkan keadilan pajak berada pada kategori tinggi. Hal tersebut
menunjukkan  bahwa  responden  memiliki  kecenderungan  untuk  tidak melakukan  tindakan
tax  evasion
penggelapan  pajak  karena  mereka mendapatkan  perlakuan  yang  adil  terkait  kewajiban  perpajakannya.
Namun,  apabila  dilihat  dari  Tabel  4.10  menunjukkan  bahwa  wajib  pajak memiliki persepsi
tax evasion
berada pada kategori rendah, sebagian besar
jawaban  responden  tersebar  pada  kategori  rendah  sebesar  54,5  dan kategori  sangat  rendah  sebesar  22,7,  sedangkan  kategori  tinggi  hanya
16  dan  kategori  sangat  tinggi  hanya  6,8.  Hal  tersebut  menjelaskan bahwa  dapat  dikatakan  tindakan
tax  evasion
penggelapan  pajak cenderung rendah.
Persepsi keadilan pajak yang dimiliki oleh wajib pajak memberikan dorongan  untuk  tidak  melakukan  tindakan
tax  evasion
penggelapan pajak. Hal  ini dapat  dilihat  pada Tabel  4.4 menunjukkan bahwa persepsi
keadilan  pajak  yang  dimiliki  oleh  anggota  DPRD  di  Kkabupaten Purbalingga  sebagian  besar  jawaban  responden  tersebar  pada  kategori
tinggi  sebesar  47,7  dan  kategori  sangat  tinggi  27,3,  sedangakan kategori  rendah  hanya  25.  Hal  tersebut  menunjukkan  bahwa  persepsi
keadilan  pajak  yang  dimiliki  oleh  anggota  DPRD  di  Kabupaten Purbalingga cenderung tinggi, sehingga mereka memiliki cenderung  yang
rendah untuk melakukan
tax evasion
penggelapan pajak. Berdasarkan  Lampiran  4  menunjukkan  bahwa  indikator  variabel
keadilan  pajak  yang  memiliki  nilai  rata-rata  tertinggi  adalah  KP2  sebesar 3,34,  dimana  artinya  wajib  pajak  orang  pribadi  setuju  pada  pernyataan
setiap  wajib  pajak  memiliki  beban  pajak  yang  berbeda  sesuai  jumlah penghasilan  mereka,  hal  tersebut  sesuai  dengan  Tabel  4.4  menunjukkan
bahwa responden termasuk dalam kategori tinggi 47,7 dan sangat tinggi 27,3 mereka memiliki persepsi keadilan pajak yang tinggi. Hal tersebut
menjelaskan  bahwa  wajib  pajak  akan  memiliki  kecenderungan  yang rendah  terhadap persepsi tindakan
tax evasion.
Hasil  penelitian  ini  di  dukung  dengan  hasil  analisis  deskripsi variabel keadilan pajak dari jawaban responden yang menunjukkan bahwa
keadilan  pajak  dalam  pemungutan  pajak  yang  dikenakan  kepada  wajib pajak  orang  pribadi  sekarang  ini  sudah  baik  dan  sesuai  dengan  ketentuan
perundang-undangan  perpajakan.  Semakin  tinggi  keadilan    pajak,  maka semakin rendah juga niat  wajib pajak orang pribadi  untuk  melakukan
tax evasion
penggelapan pajak. Hasil  penelitian  ini  konsisten  dengan  penelitian  yang  dilakukan
oleh  Permatasari  dan  Laksito,  2013  dan  Kurniawati  dan  Toly,  2014 yang  menjelaskan  bahwa  keadilan  perpajakan  berpengaruh  negatif  dan
signifikan terhadap
tax  evasion
. Masyarakat  beranggapan bahwa semakin tidak  adil,  maka  akan  semakin  tinggi
tax  evasion
.  Keadilan  pajak merupakan  salah  satu  faktor  yang  mempengaruhi  wajib  pajak  untuk
membayar  kewajiban  perpajakannya.  Jika  seorang  wajib  pajak  yang memiliki  pendapatan  tinggi,  tetapi  membayar  kewajiban  pajaknya  dalam
jumlah  yang  kecil,  maka  wajib  pajak  yang  lain  menjadi  enggan  untuk membayar pajak karena besarnya pajak yang dibebankan sama besarnya.