mengandung  arti  bahwa  sistem  perpajakan  mempunyai  hubungan  positif namun  tidak  signifikan  terhadap
tax  evasion
penggelapan  pajak,  maka dapat disimpulkan bahwa H6 ditolak.
4.6.7 Sanksi Perpajakan berpengaruh positif terhadap
Tax Evasion
Hasil  pengujian  hipotesis  ketujuh  menunjukkan  bahwa  hubungan variabel  sanksi  perpajakan  terhadap
tax  evasion
penggelapan  pajak sebesar  0,274  dengan  nilai
t-statistic
sebesar  2,046  atau  lebih  besar dibandingkan  t-tabel  sebesar  1,96  signifikan  pada  0,05.  Hasil  tersebut
mengandung  arti  bahwa  sanksi  perpajakan  mempunyai  hubungan  positif dan  signifikan  terhadap
tax  evasion
penggelapan  pajak,  maka  dapat disimpulkan bahwa H6 diterima.
Tabel 4.15 Hasil Rekapitulasi Pengujian Hipotesis
Hipotesis Pernyataan
T -Statistics
Hasil H1
Sikap ketidakpatuhan
berpengaruh positif terhadap
tax evasion
3,847 Hipotesis
diterima H2
Keadilan  pajak  berpengaruh  negatif terhadap
tax evasion
2,407 Hipotesis
diterima H3
Pelayanan  aparat  pajak  berpengaruh negatif terhadap
tax evasion
0,592 Hipotesis
ditolak H4
Pemahaman  perpajakan  berpengaruh negatif terhadap
tax evasion
2,020 Hipotesis
diterima H5
Diskriminasi pajak berpengaruh positif terhadap
tax evasion
1,675 Hipotesis
ditolak H6
Sistem  perpajakan  berpengaruh  positif terhadap
tax evasion
0,591 Hipotesis
ditolak H6
Sanksi  perpajakan  berpengaruh  positif terhadap
tax evasion
2,046 Hipotesis
diterima Sumber:
Output SmartPLS
3.0, 2016
4.7 Pembahasan
4.7.1 Sikap Ketidakpatuhan Berpengaruh Positif terhadap
Tax Evasion
Hasil
path  coefficient
menunjukkan bahwa hipotesis pertama  H1 yang  menyatakan  sikap  ketidakpatuhan  berpengaruh  positif  terhadap
tax evasion
penggelapan pajak adalah diterima. Arah hubungan  antara sikap ketidakpatuhan  terhadap  persepsi  wajib  pajak  untuk  melakukan  tindakan
tax  evasion
penggelapan  pajak  positif.  Arah  hubungan  tersebut  dapat menunjukkan  bahwa  apabila  wajib  pajak  memiliki  sikap  ketidakpatuhan
yang  tinggi  terkait  kewajiban  perpajakan,  maka  mereka  akan  cenderung untuk  melakukan  tindakan
tax  evasion
penggelapan  pajak  dikarenakan mereka kurang memiliki kesadaran akan kewajiban perpajakannya.
Alasan diterimanya hipotesis pertama karena sesuai dengan
Theory of Planned Behavior
TPB yang menyatakan bahwa manusia berperilaku sesuai dengan keyakinan dari individu
behavioral beliefs
akan hasil dari suatu perilaku dan evaluasi. Sikap ketidakpatuhan pajak merupakan wujud
dari  ketidak  berpihakan  wajib  pajak  terhadap  peraturan  perpajakan  yang berlaku.  Sikap  ini  akan  terbentuk  apabila  wajib  pajak  mempunyai
keyakinan  dan  evaluasi  yang  memihak  atau  positif  terhadap ketidakpatuhan pajak.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi wajib pajak untuk melakukan tindakan
tax evasion
penggelapan pajak berada pada kategori rendah,  sedangkan  sikap  ketidakpatuhan  berada  pada  kategori  tinggi.  Hal
tersebut  menunjukkan  bahwa  responden  memiliki  kecenderungan  untuk