Sistem Perpajakan X Sanksi Perpajakan X
                                                                                Rachmadi,  2014  dan  penelitian  Arum,  2012,  yaitu:  tingkat  sanksi pidana  yang  dikenakan  bagi  pelanggar  aturan  perpajakan,  tingkat  sanksi
administrasi yang dikenakan bagi pelanggar aturan perpajakan, banyaknya sanksi sebagai  salah satu sarana untuk mendidik  wajib pajak, dan tingkat
pemberian  sanksi  pajak  yang  dikenakan  tanpa  terkecuali.  Pengukuran variabel  sanksi  perpajakan  menggunakan  skala
likert
1  sampai  dengan  4 yaitu dengan rincian: angka 1= sangat tidak setuju, angka 2= tidak setuju,
angka 3= setuju, dan angka 4= sangat setuju.
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Variabel Indikator
Pengukuran Sumber
Tax Evasion Y Menyampaikan
SPT, menyalahgunakan
NPWP, tidak
menyetorkan  pajak,  dan  Penyuapan
fiskus aparat pajak
4  Poin  skala likert,  1  untuk
STS  hingga  4
untuk SS
Wicaksana 2014
Sikap Ketidakpatuh-
an X
1
Celah pelaksanaan
hukum, integritas aparat, pengelolaan pajak,
dan penerapan tarif.
4  Poin  skala likert,  1  untuk
STS  hingga  4
untuk SS
Rachmadi
2014
Keadilan  Pajak X
2
Keadilan  horizontal  dan  keadilan vertical  dalam  pemungutan  pajak,
keadilan dalam
penerapan ketentuan
perpajakan, manfaat
yang  diperoleh,  dan  pajak  sesuai
kemampuan wajib pajak
4  Poin  skala likert,  1  untuk
STS  hingga  4
untuk SS
Friskianti 2014
dan Rahman
2013
Pelayanan Aparat
Pajak X
3
Tingkat  keahlian  perpajakan  dari
aparat  pajak,  tingkat  pengetahuan
perpajakan dari
aparat pajak,
tingkat  motivasi  dari  aparat  pajak, tingkat  kesediaan  membantu  wajib
pajak,  dan  tingkat  kemampuan
administrasi perpajakan.
4  Poin  skala likert,  1  untuk
STS  hingga  4
untuk SS
Sari 2015
dan Rachmadi
2014
Variabel Indikator
Pengukuran Sumber
Pemahaman Perpajakan X
4
Tingkat  pengetahuan  tentang  jenis- jenis  pajak,  tingkat  pengetahuan
tentang  kewajiban  wajib  pajak, tingkat  pengetahuan  mengenai  hak
wajib  pajak,  tingkat  pengetahuan mengenai  sanksi  pajak,  tingkat
pemahaman  wajib  pajak  tentang peraturan  perpajakan,  dan  tingkat
pemahaman teknologi
sistem
perpajakan.
4  Poin  skala likert,  1  untuk
STS  hingga  4
untuk SS
Rahman 2013
dan Rachmadi,
2014
Diskriminasi Pajak X
5
Perbedaan perlakuan
yang didasarkan
oleh agama,
ras, kebudayaan  dan  kelas  sosial,  zakat
sebagai  suatu  pengurangan  pajak, dan pendiskriminasian terhadap hal-
hal  yang  disebabkan  oleh  manfaat perpajakan.
4  Poin  skala likert,  1  untuk
STS  hingga  4 untuk SS
Wicaksana 2014
Sistem Perpajakan X
6
Kemudahan teknologi dan informasi untuk
memperoleh informasi
perpajakan, kemudahan
proses pelaporan
dan pembayaran,
pengelolaan  manfaat  pajak,  dan kenyamanan kantor pajak.
4  Poin  skala likert,  1  untuk
STS  hingga  4 untuk SS
Widodo 2010
Sanksi Perpajakan X
7
Tingkat sanksi
pidana yang
dikenakan  bagi  pelanggar  aturan perpajakan,
tingkat sanksi
administrasi  yang  dikenakan  bagi pelanggar
aturan perpajakan,
4  Poin  skala likert,  1  untuk
STS  hingga  4 untuk SS
Rachmadi, 2014,  dan
Arum 2012
banyaknya sanksi sebagai salah satu sarana  untuk  mendidik  wajib  pajak,
dan  tingkat  pemberian  sanksi  pajak yang dikenakan tanpa terkecuali.
Sumber: Penelitian terdahulu, diolah 2016 3.4
Metode Pengumpulan Data
Metode  pengumpulan  data  merupakan  metode  atau  cara  yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data dalam suatu penelitian. Karena
jenis  data  dalam  penelitian  ini  adalah  data  primer  yaitu  data  penelitian yang  diperoleh  atau  dikumpulkan  langsung  dari  sumber  asli  tanpa
perantara.  Metode  pengumpulan  data  yang  digunakan  adalah  metode angket  atau  kuesioner.  Kuesioner  dalam  penelitian  ini  digunakan  untuk
mencari  data  tentang  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  persepsi  wajib pajak  orang  pribadi  melakukan  ta
x  evasion
pada  anggota  DPRD  di Kabupaten Purbalingga.
Angket  dalam  penelitian  ini  adalah  angket  tertutup,  yaitu  angket yang  sudah  disediakan  jawabannya  sehingga  responden  tinggal  memilih
dan menjawab secara langsung dengan memberi tanda
check list
. Adapun skala  dan
alternative
jawaban  yang  digunakan  adalah  dengan menggunakan skala
likert
. Skala
likert
adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok orang
terhadap suatu kejadian atau keadaan sosial, di mana variabel yang diukur dijabarkan  menjadi  indikator  variabel  kemudian  indikator  tersebut
dijadikan  sebagai  titik  tolak  untuk  menyusun
item-item
pertanyaan Sarjono, 2013: 6.
Skala
likert
dengan empat alternatif jawaban dirasakan sebagai hal yang  paling  tepat.  Jika  kita  menggunakan  skala
likert
dengan  lima alternatif  jawaban  sangat  tidak  setuju,  tidak  setuju,  netral,  setuju,  dan
sangat  setuju,  maka  akan  membuat  hasil  „rancu‟.  Dalam  kenyataan  di lapangan,  sebagian  besar  responden  akan  memilih  jawaban  „netral‟.
Dengan  demikian,  dalam  penarikan  kesimpulan,  hasil  penelitian  yang diperoleh  menjadi  kurang  akurat  karena  sulit  memberikan  kriteria
penilaian pada jawaban netral” Sarjono, 2013:7. Maka dari itu, peneliti memilih dengan menggunakan skala
likert
dengan empat alternatif sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju, dan sangat setuju.