penelitian  ini  yaitu  wajib  pajak  orang  pribadi  yang  menjadi  angggota DPRD  di  Kabupaten  Purbalingga  yang  kebetulan  ada  dan  dijumpai  di
Kantor  Sekretariat  DPRD  Kabupaten  Purbalingga  pada  saat  peneliti menyebarkan kuesioner yang dimulai pada tanggal 1 Mei sampai dengan 1
Juni 2016. Pada penelitian ini diperoleh responden sebanyak  44 orang.
3.3 Variabel Penelitian
3.3.1
Tax Evasion
Penggelapan Pajak Y
Tax  evasion
penggelapan  pajak  mengacu  kepada  tindakan  yang tidak  benar  yang  dilakukan  wajib  pajak  terhadap  kewajibannya  dalam
perpajakan.  Penggelapan  pajak
tax  evasion
didefinisikan  sebagai  suatu usaha  yang  dilakukan  oleh  wajib  pajak  untuk  meringankan  beban  pajak
dengan  cara  melanggar  undang-undang  Resmi,  2011.  Namun,
tax evasion
penggelapan pajak dalam penelitian ini merupakan persepsi dari wajib  pajak  orang  pribadi  terkait
tax  evasion
penggelapan  pajak  jadi belum  tentu  wajib  pajak  orang  pribadi  tersebut  melakukan  tindakan
tax evasion
penggelapan  pajak.  Adapun  indikator  yang  dipergunakan  untuk mengukur
tax  evasion
dalam  penelitian  ini  menurut  Wicaksana,  2014 yaitu:  menyampaikan  SPT,  menyalahgunakan  NPWP,  tidak  menyetorkan
pajak,  dan  Penyuapan  fiskus  aparat  pajak.  Pengukuran  variabel
tax evasion
menggunakan skala
likert
1 sampai dengan 4 yaitu dengan rincian: angka 1= sangat tidak setuju, angka 2= tidak setuju, angka 3= setuju, dan
angka 4= sangat setuju.
3.3.2 Sikap Ketidakpatuhan X
1
Sikap  ketidakpatuhan  pajak  akan  terbentuk  apabila  wajib  pajak mempunyai  keyakinan  dan  evaluasi  yang  positif  terhadap  ketidakpatuhan
pajak.  Jika  sistem  perpajakan  yang  berlaku  semakin  tidak  adil,  maka tingkat  kepatuhannya  akan  semakin  menurun  dan  hal  ini  menunjukkan
bahwa  kecenderungan  wajib  pajak  untuk  melakukan
tax  evasion
akan semakin tinggi.  Adapu indikator yang dipergunakan untuk variabel sikap
ketidakpatuhan  mengacu  pada  penelitian  Rachmadi,  2014  yaitu:  celah pelaksanaan  hukum,  integritas  aparat,  pengelolaan  pajak,  dan  penerapan
tarif. Pengukuran variabel sikap ketidakpatuhan menggunakan skala
likert
1  sampai  dengan  4  yaitu  dengan  rincian:  angka  1=  sangat  tidak  setuju, angka 2= tidak setuju, angka 3= setuju, dan angka 4= sangat setuju.
3.3.3 Keadilan Pajak X
2
Keadilan  pajak  adalah  keadilan  dalam  menerapkan  ketentuan- ketentuan  perpajakan  yang  ada.  Salah  satu  hal  yang  harus  diperhatikan
dalam  menerapkan  perpajakan  dalam  suatu  negara  adalah  fakor  keadilan. Adil dalam Undang-Undang diantaranya mengenakan pajak secara umum
dan  merata,  serta  disesuaikan  dengan  kemampuan  masing-masing. Sedangkan  adil  dalam  pelaksanannya  yakni  dengan  memberikan  hak
kepada  wajib  pajak  untuk  mengajukan  keberatan,  penundaan  dalam pembayaran dan mengajukan banding kepada Majelis Pertimbangan Pajak.
Sistem  pemungutan  pajak  di  Indonesia  menggunakan
self  assessment