2.15.5 Pengaruh Pemahaman Perpajakan terhadap
Tax Evasion
Pengaruh persepsi pemahaman perpajakan wajib pajak orang pribadi terhadap tindakan
tax evasion
dapat dikembangkan dengan melihat seberapa besar pemahaman ketentuan perpajakan dapat dipahami
oleh wajib pajak, dimengerti dan dipatuhi untuk kemudian dilaksanakan. Tujuannya agar harapannya ke depan, praktik penggelapan pajak dapat
diminimalisir serendah mungkin dan wajib pajak memahami perilaku tersebut melanggar hukum dan tidak etis untuk dilakukan. Wajib pajak
yang tidak memahami peraturan perpajakan secara jelas akan cenderung menjadi wajib pajak yang tidak patuh. Variabel pemahaman perpajakan
sesuai dengan teori atribusi. Teori atribusi menggambarkan komunikasi pada seseorang yang berusaha untuk menelaah, menilai dan
menyimpulkan penyebabdari suatu kejadian menurut persepsi individu. Wajib pajak akan menganggap buruk dan cenderung menghindari suatu
tindakan yang melanggar ketentuan apabila pemahaman yang dimilikinya semakin baik.
Tingkat pemahaman wajib pajak berpengaruh signifikan positif terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak Farid Syahril, 2013. Semakin
tinggi tingkat pemahaman wajib pajak maka kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya akan semakin tinggi. Maka dari itu,
tingkat pemahaman perpajakan berpengaruh sebaliknya atau berpengaruh negatif terhadap perilaku
tax evasion
. Hal ini didukung dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Rachmadi. Tingkat pemahaman perpajakan
berpengaruh negatif terhadap perilaku penggelapan pajak Rachmadi, 2014. Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis ketujuh yang dapat
diusulkan adalah:
H4: Pemahaman perpajakan berpengaruh negatif terhadap
persepsi wajib pajak orang pribadi melakukan
tax evasion
.
2.15.6 Pengaruh Diskriminasi Pajak terhadap
Tax Evasion
Diskriminasi adalah pembedaan perlakuan terhadap sesama warga Negara berdasarkan warna kulit, agama, dsb. Variabel diskriminasi pajak
sesuai dengan teori atribusi. Teori atribusi dengan diskriminasi mempunyai kesamaan yakni pada perilaku yang dilakukan seseorang
konsisten dari waktu ke waktu. Jika terdapat perbedaan pandangan terhadap orang lain, maka kecenderungan untuk melakukan
tax evasion
akan bertambah sehingga perilaku
tax evasion
cenderung etis untuk dilakukan. Sebaliknya, jika orang tersebut memandang masyarakat
Indonesia memiliki keadilan yang sama, maka kecenderungan wajib untuk melakukan
tax evasion
akan berkurang sehingga
tax evasion
memiliki kecenderung perilaku yang tidak etis untuk dilakukan. Diskriminasi
berpengaruh positif terhadap perilaku penggelapan pajak Mukharoroh, 2014. Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa, diskriminasi
berpengaruh terhadap perilaku wajib pajak untuk melakukan
tax evasion
. Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis kedelapan yang dapat diusulkan
adalah:
H5: Diskriminasi pajak berrpengaruh positif terhadap persepsi
wajib pajak orang pribadi melakukan
tax evasion
.
2.15.7 Pengaruh Sistem Perpajakan terhadap