4.7 Pembahasan
4.7.1 Sikap Ketidakpatuhan Berpengaruh Positif terhadap
Tax Evasion
Hasil
path coefficient
menunjukkan bahwa hipotesis pertama H1 yang menyatakan sikap ketidakpatuhan berpengaruh positif terhadap
tax evasion
penggelapan pajak adalah diterima. Arah hubungan antara sikap ketidakpatuhan terhadap persepsi wajib pajak untuk melakukan tindakan
tax evasion
penggelapan pajak positif. Arah hubungan tersebut dapat menunjukkan bahwa apabila wajib pajak memiliki sikap ketidakpatuhan
yang tinggi terkait kewajiban perpajakan, maka mereka akan cenderung untuk melakukan tindakan
tax evasion
penggelapan pajak dikarenakan mereka kurang memiliki kesadaran akan kewajiban perpajakannya.
Alasan diterimanya hipotesis pertama karena sesuai dengan
Theory of Planned Behavior
TPB yang menyatakan bahwa manusia berperilaku sesuai dengan keyakinan dari individu
behavioral beliefs
akan hasil dari suatu perilaku dan evaluasi. Sikap ketidakpatuhan pajak merupakan wujud
dari ketidak berpihakan wajib pajak terhadap peraturan perpajakan yang berlaku. Sikap ini akan terbentuk apabila wajib pajak mempunyai
keyakinan dan evaluasi yang memihak atau positif terhadap ketidakpatuhan pajak.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi wajib pajak untuk melakukan tindakan
tax evasion
penggelapan pajak berada pada kategori rendah, sedangkan sikap ketidakpatuhan berada pada kategori tinggi. Hal
tersebut menunjukkan bahwa responden memiliki kecenderungan untuk
melakukan tindakan
tax evasion
penggelapan pajak karena mereka memiliki
sikap ketidakpatuhan
yang tinggi
terkait kewajiban
perpajakannya. Sikap ketidakpatuhan yang dimiliki oleh wajib pajak memberikan
dorongan untuk melakukan tindakan
tax evasion
penggelapan pajak. Namun, berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa yang sikap
ketidakpatuhan yang dimiliki oleh anggota DPRD di Kabupaten Purbalingga sebagian besar jawaban responden tersebar pada kategori
rendah sebesar 43,2 dan kategori sangat rendah 11,3, sedangakan kategori tinggi hanya 18,2 dan kategori sangat tinggi sebesar 27,3. Hal
tersebut menunjukkan bahwa dapat dikatakan sikap ketidakpatuhan yang dimiliki oleh anggota DPRD di Kabupaten Purballingga cenderung
rendah. Berdasarkan Lampiran 3 menunjukkan bahwa indikator variabel
sikap ketidakpatuhan yang memiliki nilai rata-rata tertinggi adalah SK2 sebesar 2,77 dimana artinya wajib pajak orang pribadi setuju pada
pernyataan ketidakpatuhan pajak merupakan perwujudan dari kegagalan sistem perpajakan, sedangkan pada Tabel 4.3 menunjukkan responden
memiliki nilai rata-rata yang tinggi terhadap sikap ketidakpatuhan. Hal tersebut dapat dijadikan indikasi mereka akan bertindak tidak patuh
terhadap kewajiban perpajakannya, sehingga memiliki kecenderungan untuk melakukan
tax evasion
penggelapan pajak tinggi.