Karakteristik Perilaku Sosial Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sosial

27 satu dengan kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan individu. Dalam interaksi juga terdapat simbol, dimana simbol diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan kepadanya oleh mereka yang menggunakannya. Interaksi sosial berasal dari bahasa latin: Con atau Cum yang berarti bersama-sama, dan tango berarti menyentuh, jadi pengertian secara harfiah adalah bersama-sama menyentuh. Interaksi sosial adalah proses dimana orang-orang yang berkomunikasi saling mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan Zainal, 1997: 98. Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua individu atau lebih, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya, H. Bonner Abu Ahmadi, 2002: 54. Interaksi sosial diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial timbal balik yang dinamis, yang menyangkut hubungan antara orang- orang secara perseorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang dengan kelompok-kelompok manusia Abdulsyani, 2012: 152. Interaksi sosial adalah satu proses, melalui tindak balas tiap-tiap kelompok berturut-turut menjadi unsur penggerak bagi tindak balas dari kelompok yang lain, ia adalah suatu proses timbal balik dengan mana satu kelompok dipengaruhi tingkah laku reaktif pihak lain dan dengan berbuat demikian ia mempengaruhi tingkah laku orang lain Roucek dan Warren Abdulsyani, 2012: 153. 28 Interaksi sosial merupakan hubungan yang tertata dalam bentuk tindakan-tindakan yang didasarkan pada nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Elly M. Setiadi dan Usman Kolip, 2011: 64. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia Soerjono Soekanto, 2006: 61. Dari beberapa pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa interaksi sosial merupakan hubungan sosial antara dua orang atau lebih baik individu dengan individu, individu dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok dimana perilaku atau kelakuan yang satu dapat mempengaruhi dan mengubah perilaku atau kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. b Bentuk-bentuk interaksi sosial Bentuk interaksi sosial dapat berupa kerjasama, akomodasi, persaingan dan pertikaian. Konflik selalu menuju pada penyelesaian namun dalam prosesnya dapat berkondisi sementara, yang disebut akomodasi. Ada juga yang menganggap akomodasi merupakan bentuk keempat dari interaksi sosial Syahrial Syarbaini dan Rudiyanta, 2009:28. Menurut Gilin dan Gilin dalam Burhan Bungin, 2009: 58-63 menjelaskan bahwa ada dua golongan proses sosial yang merupakan akibat interaksi sosial, yaitu: 1 Proses Asosiatif 29 Sebuah proses yang terjadi saling pengertian dan kerjasama timbal balik antara orang perorang atau kelompok satu dengan kelompok lainnya, dimana proses ini menghasilkan pencapaian tujuan bersama. Macam-macam proses asosiatif yaitu: a Kerjasama adalah usaha bersama individu atau kelompok untuk mencapai satu atau bebrapa tujuan bersama. Bentuk kerjasama seperti: gotong royong Kerjasama di masyarakat pedesaan, Bargaining perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa, Coalition dua organisasi yang mempunyai tujuan yang sama dan bekerja sama mewujudkan tujuan tersebut, Co-optation kerjasama individu dan kelompok dalam sebuah organisasi atau negara untuk menciptakan suatu stabilitas, Joint-venture kerjasama dua perusahaan atau lebih dalam suatu proyek tertentu. b Akomodasi banyak digunakan dalam dua makna, pertama adalah proses yang menunjukan pada keadaan seimbang dalam interaksi sosial antara individu dan antar kelompok dalam masyarakat terutama yang ada hubungannya dengan norma dan nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Kedua adalah menuju pada proses untuk meredakan suatu pertentangan yang terjadi dimasyarakat. Proses akomodasi ini menuju pada tujuan dengan mencapai suatu kestabilan. Bentuk-bentuk akomodasi adalah sebagai berikut: 1 Coersion, akomodasi dengan paksaan maupun dengan kekerasan secara fisik atau psikologis 2 Comprommise bentuk akomodasi dimana masing-masing pihak berkonflik saling mengurangi tuntunan agar dapat tercapai penyelesaian