Perilaku Sosial Pedagang Handphonegadget di Pasar Tradisional Klitikan

70 Proses interaksi yang terjadi baik itu berupa kegiatan jual beli maupun kegiatan yang lain akan memunculkan bentuk-bentuk interaksi. Dari hasil penelitian di Pasar Tradisional Klitikan Pakuncen, bahwa sebagian besar interaksi kesemua subjek dengan konsumenpembeli yang berada di pasar berjalan dengan baik dan ramah serta senang hati melayani konsumen, hal ini diperkuat dengan salah satu pedagang handphonegadget yaitu “PN” yang mengatakan bahwa : “Baik,konsumenpembeli saya layani dengan senang hati, ramah,senyum supaya membeli handphone ditempat saya kadang kita sudah ramah pun pembeli tidak jadi membeli ditempat kita dan hanya melihat-lihat saja mas”.CW3, 04022016 Hal ini juga serupa dengan pengakuan ‘AL” yang mengatakan bahwa : “Interaksi saya dengan konsumen baik, apabila ada konsumen pembeli datang di kios saya, saya layani dengan sepenuh hati , saya tanya “cari handphone seri apa masmbk? Supaya konsumenpembeli mampir ditempat saya dan membeli mas”. CW3, 04022016 Hal ini juga diungkapkan oleh “MLY” yang mengatakan bahwa : “Ya saya kalau sama konsumenpembeli saya tanggepi dengan baik , apa yang dia cari saya carikan gt. Ramah intinya sama pembeli, kita ramah aja kadang gak jd beli apa lagi kita gak ramah” CW3, 04022016 Hasil wawancara peneliti dengan tiga subjek penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Interaksi ke tiga subjek tersebut dengan konsumenpembeli yang berada di pasar berjalan dengan baik. Selanjutnya penulis mewawancarai subjek lainnya. Adapun hasil wawancara peneliti dengan “AT” mengatakan bahwa: “Saya kalau sama konsumenpembeli ya ramah, saya layani dengan senang hati. Misal handphone yang dicari tidak ada ditempat saya 71 ,saya carikan ditempat temen. Sebisa mungkin biar pembeli beli handphone tempat saya”. CW3, 04022016 Sehubungan dengan hal ini “AD” mengatakan bahwa: “Interaksi saya sama konsumenpembeli biasa-biasa aja, ramah dan melayani dengan senang hati, supaya membeli ditempat saya mas, sekarang susah e mas mencari pembelikonsumen supaya mau duduk dilapak saya.”. CW3, 04022016. Kemudian hal yang hampir serupa diungkapkan oleh “IN”mengatakan bahwa: “Baik, saya ramah dengan konsumenpembeli agar mereka kembali lagi kesini untuk beli dan tidak kapok gitu. Pokoknya saya layani dengan senang hatilah mas. ”. CW3, 04022016 Hal ini diperkuat oleh “CTR” mengatakan bahwa: “Alhamdulilah sampe saat ini belum pernah ada masalah dengan konsumenpembeli mas. Sebisa mungkin saya ngalah sama konsumenpembeli mas, bagaimanapun konsumenpembeli adalah raja.”. CW3, 04022016 Hasil wawancara peneliti dengan empatsubjek penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Interaksi ke empat subjek tersebut dengan konsumen pembeli yang berada di pasar berjalan dengan baik dan ramah serta senang hati melayani konsumen.Dalam hal ini diperjelas bahwa para pengunjung pasar mempunyai kepentingan pribadi masing-masing, namun karena keadaan yang berada dipasar tersebut interaksi diantara mereka harus dilakukan.Interaksi diantara pelaku pasar memunculkan bentuk interaksi sosial . Menurut Soekanto, 2005 bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan antara orang-orang, perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorang dengan kelompok manusia. Apabila dua orang bertemu, interaksi 72 sosial dimulai pada saat itu, mereka saling menegur, berjabat tangan, saling bicara atau bahkan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat yaitu, adanya kontak sosial dan adanya komunikasi.kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif. Yang bersifat positif mengarah pada suatu kerja sama, kontak sosial yang bersifat negatif pada suatu pertentangan atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan interaksi sosial. c Perilaku sosial pedagang selama berada di pasar Adanya interaksi sosial yang terjalin diantara para pedagang juga berpengaruh terhadap perilaku sosial pedagang karena setiap hari para pedagang bekerja dan bertemu dengan para pedagang lainnya sehingga dapat membentuk kehidupan interaksi sosial diantara pedagang.Adanya kontak dan komunikasi yang terjalin menjadi faktor penting dalam kehidupan sosial para pedagang karena merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan . Hasil wawancara penulis dengan tujuh subjek penelitian dapat disimpulkan bahwa semua subjek memberikan pendapatnya tentang Perilaku sosial mereka selama berada di pasar baik-baik saja. Beberapa subjek yang peneliti paparkan hasil wawancara seperti dibawah ini: Adapun hasil wawancara peneliti dengan “AT” mengatakan bahwa: “Untuk perilaku saya selama dipasar ya baik-baik aja sama dengan orang-orang pada umumnya, tidak neko-neko” saling menegur sapa dengan satu dan lainnya. CW3, 04022016 Sehubungan dengan hal ini “AD”mengatakan bahwa: “Perilaku saya ya baik-baik aja saya sih juga orangnya pendiam jadi tidak terlalu banyak omong sama teman-teman disini jadi cuman sekedar menyapa aja”. CW3, 04022016 73 Kemudian hal yang hampir serupa diungkapkan oleh “IN”mengatakan bahwa: “Perilaku saya baik, sering kumpul-kumpul sama teman sesama pedagang , sering bercanda bareng supaya tidak bosan kadang disambi maen kartu mas sambil nunggu pembeli”. CW4, 06022016 Hasil pengamatan peneliti dengan tujuhsubjek penelitian dapat disimpulkan bahwa semua subjek memberikan pendapatnya tentang perilaku sosial mereka selama berada di pasar baik-baik saja, karena perilaku merupakan tanggapan atau reaksi dari individu terhadap rangsangan lingkungan yang terwujud dalam bentuk gerakan atau sikap.Perilaku juga sebagai fungsi dari interaksi antara individu dengan lingkungannya.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sosial Pedagang di Pasar

Tradisional Klitikan Pakuncen a. Motivasi pedagang dalam menjalankan usaha berdagang sehari-hari di pasar klitikan. Setiap pedagang memiliki motivasi untuk sukses. Motivasi adalah sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya, hasrat dan minat, dorongan dan kebutuhan, harapan dan cita-cita, penghargaan dan penghormatan. Motivasi dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri pedagang sendiri. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri pedagang sendiri misalnya laba. 74 Pedagang di Pasar Tradisional Klitikan Pakuncen terkadang semangat dan terkadang kurang semangat dalam berdagang. Adapun hasil wawancara peneliti dengan “AL” yang mengatakan bahwa: “Termotivasi dari beberapa pedagang yang sudah lama jualan dsini mas, pahit dan manis lika liku pedagang pasti ada mas, dari ramai hingga sepi tetap dijalani dengan tekun dan sabar”. CW4, 06022016 Hal ini juga serupa dengan pengakuan “AT” yang mengatakan bahwa : “Intinya ya mas berjualan disini itu tidak boleh banyak mengeluh , mau kondisi pasar sepi atau ramai tetep semangat berjualan. Dan harus tetap bertahan untuk merintis lebih baik lagi”. CW4, 06022016 Hal ini juga diungkapkan oleh “MLY” yang mengatakan bahwa : “Mau kondisi pasarnya ramai atau sepi tetap semangat untuk berjualan, terus berusaha merintis lagi untuk lebih maju, membesarkan lahanlapak counter”. CW4, 06022016 Hasil wawancara peneliti dengan tigasubjek penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi ke tiga subjek tersebut dengan semangat dan tidak banyak mengeluh. Selanjutnya peneliti mewawancarai subjek lainnya. Adapun hasil wawancara peneliti dengan “IN” yang mengatakan bahwa” “Kebutuhan keluarga yang banyak dan istri saya juga hanya ibu rumah tangga jadi hanya bisa berjualan disini saya bisa mendapatkan penghasilan untuk mencukupi kebutuhan istri dan anak”. CW4, 06022016 Hal ini juga serupa dengan pengakuan ‘AD” yang mengatakan bahwa : “Karena mencukupi kebutuhan keluarga mas, dan kebetulan kemampuan saya dalam berjualan handphone sudah sekian lama dari ikut kakak saya sampe bisa buka sendiri”. CW4, 06022016 75 Hal ini juga serupa dengan pengakuan ‘CTR” yang mengatakan bahwa : “Yang penting ada pemasukan karena saya rasa setiap harinya pasti ada pendapatan walaupun tidak tetap tapi bisa mencukupi kebutuhan keluarga.” CW4, 06022016 Hal ini juga diungkapkan oleh “PN” yang mengatakan bahwa : “Saya rasa ya nyaman aja mas berjualan dipasar klitikan. Dari rasa nyaman itu saya ikhlas menjalani kegiatan berdagang saya dan mudah-mudahan berpengaruh juga dalam penghasilan saya”. CW5, 07022016 Hasil wawancara peneliti dengan empatsubjek penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi pedagang adalah kebutuhan keluarga yang banyak dan perasaan nyaman dalam berdagang.

b. Keagamaan pedagang selama berada di Pasar klitikan

Pengaruh agama terhadap perilaku yaitu sangatlah berpengaruh karena agama memegang peran penting dalam mempengaruhi perilaku sosial seseorang, seseorang yang memiliki pemahaman agama yang luas pasti juga memiliki perilaku sosial yang baik Jalaluddin Rakhmat, 2008: 43. Di dalam agama terdapat spirit dan value yang dimaksud dengan adanya kejujuran, disiplin, dan kerjakeras dalam berdagang. Bagi orang Muslim, kegiatan berdagang sebenarnya lebih tinggi derajatnya, yaitu dalam rangka beribadah kepada Allah Subhanahu Wata’ala.Berdagang adalah sebagian dari hidup kita, yang harus ditunjukan untuk beribadah menguasai pekerjaannya.Dan etos islam yaitu berdagang. Bahwa tiap pekerjaan yang baik dapat bernilai ibadah, pedagang yang beragama Islammuslim pasti melakukan ibadah sholat, ada juga yang tidak melakukan ibadah sholat.Dari hasil penelitian di Pasar Tradisional Klitikan 76 Pakuncen, bahwa sebagian besar pedagang belum sempurna melaksanakan sholat 5 waktu. Adapun hasil wawancara peneliti dengan “AL” yang mengatakan bahwa: “Saya selama berada di pasar insyaoloh sholat mas meskipun kadang masih tidak tepat waktu sering telat karena sedang melayani konsumenpembeli”. CW5, 07022016 Hal ini juga serupa dengan pengakuan “AT” yang mengatakan bahwa: “Saya tidak mesti mas menjalankan sholat lima waktu, ya kadang- kadang suka lupa mas bolong-bolong karena itu tadi mas gara- gara sibuk jualin pembeli jadi lupa, kalau pas sepi ya solat”. CW5, 07022016 Hal ini juga diungkapkan oleh “MLY” yang mengatakan bahwa: “Untuk menjalankan sholat lima waktu saya masih kadang-kadang mas bahkan bisa dibilang ga pernah sama sekali, ya mungkin gara- gara itu mas suka lupa kalau udah ngelayani pembeli”. CW5, 07022016 Hasil pengamatan peneliti dengan 7 subjek penelitian dapat disimpulkan bahwa semua subjek belum sempurna melaksanakan sholat 5 waktu, dikarenakan karena kesibukan mereka melayani pembeli jika ramai dankarena faktor kelupaan.

c. Keluarga mendukung untuk berjualan handphonegadget di pasar

klitikan. Keluarga yang tidak mendukung pasti kerap mengeluh dan tidak mau kompromi.Sebaliknya, keluarga yang mendukung, memberikan semangat dan yang paling penting mau ikut prihatin. Mereka paham bahwa kesulitan sekarang akan mendatangkan kebahagiaan yang lebih besar nantinya.Dari hasil penelitian di Pasar Tradisional Klitikan Pakuncen, bahwa semua