58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Deskriptif Wilayah Penelitian
Kota Yogyakarta berkedudukan sebagai ibukota Propinsi DIY dan merupakan satu-satunya daerah tingkat II yang berstatus Kota di samping 4
daerah tingkat II lainnya yang berstatus kabupaten. Kota Yogyakarta ini memiliki luas wilayah tersempit dibandingkan dengan daerah tingkat II
lainnya, yaitu: 32,5 Km² yang berarti 1,025 dari luas wilayah Propinsi DIY. Dengan luas 3.250 hektar tersebut terbagi menjadi 14 kecamatan, 45
kelurahan, 617 RW, dan 2351 RT, serta dihuni oleh 428.282 jiwa. Kota Yogyakarta ini terletak ditengah-tengah Propinsi DIY, dengan batas-batas
wilayah sebagai berikut: Sebelah utara : Kabupaten Sleman
Sebelah timur : Kabupaten Bantul dan Sleman Sebelah selatan : Kabupaten Bantul
Sebelah barat : Kabupaten Bantul dan Sleman Wilayah Kota Yogyakarta terbentang antara 110
o
24
I
19
II
sampai 110
o
28
I
53
II
Bujur Timur dan 7
o
15
I
24
II
sampai 7
o
49
I
26
II
Lintang Selatan dengan ketinggian rata-rata 114 m diatas permukaan laut.
Secara garis besar kota yogyakarta merupakan dataran rendah dimana dari barat ke timur dan dari utara ke selatan memiliki kemiringan kurang lebih
1 derajat, serta terdapat 3sungai yang melintas kota yogyakarta, yaitu:
59
Sebelah timur adalah sungai gajah wong Bagian tengah adalah sungai code
Bagian barat adalah sungai winongo
Gambar 1. Peta Yogyakarta
2. Sejarah Berdirinya Pasar Tradisional Klitikan Pakuncen
Istilah klitikan klithikan dalam Bahasa Indonesia berarti barang bekas. Seperti namanya, Pasar Klitikan Pakuncen Yogyakarta sebagai pusat jual-beli
barang bekas atau seken second hand, terletak di Jl HOS Cokroaminoto 34 Pakuncen, Yogyakarta.Para pedagang di pasar ini menjual bermacam-macam
dagangan seperti onderdil kendaraan, peralatan elektronik, barang-barang antik, alat pertukangan, buku, pakaian, bahkan Handphonegadget pun
dijajakan di sini. Tak melulukan barang bekas, beberapa diantaranya juga menjual barang “baru”.
Pasar Tradisional Klitikan Pakuncen mewarnai perekonomian Kota Yogya sejak 11 November 2007, tergolong masih baru.Tetapi baru diresmikan
oleh Suryadharma Ali pada bulan Desember 2007, yang saat itu menjadi Menteri Negara Koperasi Dan UKM.Pasar ini dibangun untuk merelokasi
60
menata para pedagang klitikan yang sebelumnya berjualan di trotoar Jalan Mangkubumi, Jalan Asemgede dan Alun-alun Kidul Kraton Yogya.Dalam
proses relokasi ke Pasar Klitikan ini, para pedagang yang sebelumnya berjualan di ketiga lokasi tersebut sempat khawatir bila nantinya akan sepi
pengunjung. Namun, bisnis barang klitikan memiliki konsumen yang loyal, meski lokasi berpindah pengunjung tetap berdatangan setiap harinya dari pagi
hingga sekitar pukul 21.00 malam. Pasare Anyar, Rejekine Lancar — seperti yang tertera pada sign system
dibeberapa sudut Pasar Klitikan Pakuncen.Pasarnya baru, tentu saja bangunannya baru sehingga lingkungan pasar masih bersih, tak ada kesan
kumuh.Fasilitas cukup memadai, toilet, tempat pakir luas meski pada malam hari libur meluap hingga ke pinggir jalan dan bila anda ingin melepas lelah di
ujung timur tersedia los makanan.Rejeki para pedagang Pasar Klitikan semakin lancar.Kini pengunjung pasar klitikan makin ramai, tak hanya para pelanggan
lama tapi dari berbagai lapisan masyarakat juga menyempatkan untuk mampir.Sebagai tambahan informasi, Pasar Klitikan Pakuncen ini dibangun di
atas lahan eks Pasar Hewan Pakuncen, kini pedagang hewan direlokasi ke Pasar Hewan Gamping, Sleman.
Pasar Klitikan Pakuncen sendiri merupakan relokasi dari tiga Pasar yang secara pasti menambah saingan, pedagang pasar Klitikan Pakuncen ini
seluruhnya berjumlah 718, 697 dari tiga pasar yang direlokasi, dan 21 lapak atau pedagang yang disediakan bagi masyarakat rtrw di sekitar pasar. Yang
mencengangkan, para pedagang ternyata mendapatkan pasokan barang
61
dagangan dari berbagai daerah, misalnya Jawa Barat, Riau, Mojokerto, dan sebagianya. Latar belakang para pedagang juga bermacam-macam, tidak hanya
berasal dari Yogyakarta saja, bahkan bisa dikatakan hampir 40 pedagang berasal dari luar Jawa dan luar Jogja.
Para pedagang juga memiliki paguyuban baik menurut jenis barang dagangan, maupun paguyuban seluuh pedagang Klitikan. Paguyuban pedagang
seluruh pasar Klitikan ini disebut KOMPAK Kelompok Pedagang Pasar Klitikan dimana ketua dipilih dari perwakilan pedagang. Dalam berbagai hal
KOMPAK. Lurah pasar juga sering mengadakan event-event atau acara untuk mempromosikan dan meramaikan pasar Klitikan dengan bekerjasama dengan
berbagai pihak seperti BPR, Honda dan sebagainya. CL 2, 26012016 Perdagangan merupakan suatu kegiatan ekonomi yang dilakukan
seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mencari keuntungan, yang termasuk dalam golongan pedagang adalah orang-orang yang dalam pekerjaan
sehari-harinya membeli barang yang kemudian untuk dijual kembali.Dalam prinsip ekonomi, perdagangan adalah untuk mencari laba yang sebesar-
besarnya dan prinsip ini menjadi simbol kekayaan sebagai adanya status sosial kelas menengah pedagang pada umumnya.Dari hasil penelitian di Pasar
Klitikan Pakuncen, lamanya para pedagang handphonegadget yang berdagang adalah sebagian besar pedagang sudah cukup lama menjalani profesi sebagai
pedagang handphonegadget, seperti yang diungkapkan oleh salah satu pedagang “PN” bahwa:
“kurang lebihnya saya berjualan seperti ini handphonegadget sudah 12 tahunan mas, dan sebelumnya saya di pasar klitikan ini saya berada