Teori perilaku Tinjauan Mengenai Perilaku Sosial

23 Sesungguhnya yang menjadi dasar dari uraian di atas adalah bahwa pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial. Sejak dilahirkan manusia membutuhkan pergaulan dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan biologisnya. Pada perkembangannya menuju kedewasaan, interaksi sosial diantaranya manusia dapat merealisasikan kehidupannya secara individual. Dengan kata lain setiap situasi yang menyebabkan terjadinya interaksi sosial dapatlah dikatakan sebagai situasi sosial. Tidak setiap jenis perilaku, walaupun nyata dan bersifat formal, merupakan perilaku sosial. Sikap-sikap subyektif hanya merupakan perilaku sosial apabila berorientasi ke perilaku pihak-pihak lain. Perilaku sosial tidaklah berorientasi ke perilaku pihak-pihak lain. Perilaku sosial tidaklah identik dengan perilaku seragam beberapa orang atau perilaku yang dipengaruhi pihak-pihak lain. Soerjono Soekanto, 2002: 37. Perilaku sosial adalah perilaku atau tingkah laku yang diperlihatkan oleh individu didalam berinteraksi dengan orang lain dan perilaku tergantung pada faktor lingkungan. Perilaku sosial manusia sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya, baik lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.Kesimpulan dari beberapa pengertian perilaku sosial diatas yaitu perilaku sosial adalah perilaku yang ada dan relatif menetap pada diri manusia atau individu didalam berinteraksi terhadap oranglain.teman,pendamping,masyarakat,orangtua dan disekolah perilaku sosial tersebut sangat berpengaruh oleh lingkungan sosialnya. Kesimpulan dari beberapa pengertian perilaku sosial di atas yaitu perilaku sosial adalah perilaku yang ada dan relatif menetap serta diperlihatkan oleh 24 individu di dalam berinteraksi dengan orang lain teman, pendamping, orangtua, masyarakat dan di sekolah, dan perilaku sosial tersebut sangatlah dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya.

f. Karakteristik Perilaku Sosial

Bentuk-bentuk perilaku sosial dapat ditetapkan dengan berbagai cara. Cara pertama dapat diklasifikasikan sebagai rasional dan berorientasi terhadap suatu tujuan. Dalam hal ini, maka klasifikasi itu didasarkan pada harapan bahwa obyek-obyek dalam situasi eksternal atau pribadi-pribadi lainnya akan berperilaku tertentu, dan dengan mempergunakan harapan-harapan seperti kondisi atau sarana demi tercapainya tujuan-tujuan yang telah dipilih secara rasional oleh pribadi-pribadi itu. Hal itu dapat disebut sebagai perilaku yang berorientasi pada tujuan. Kedua yaitu bahwa perilaku sosial dapat diklasifikasikan oleh kepercayaan secara sadar pada arti mutlak perilaku, sehingga tidak tergantung pada suatu motif tertentu dan diukur dengan patokan- patokan tertentu, seperti etika, estetika, atau agama. Ketiga adalah perilaku sosial yang di klasifikasikan sebagai sesuatu yang bersifat efektif atau emosional, yang merupakan hasil konfigurasi khusus dari perasaan pribadi. Yang keempat merupakan perilaku sosial yang diklasifikasikan sebagai tradisional, yang telah menjadi adat istiadat Soerjono Soekanto. 2002: 39-40.

g. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sosial

Faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku adalah perilaku itu sendiri yang dipengaruhi oleh karakteristik individu, penilaian individu terhadap perubahan yang ditawarkan, interaksi dengan orang yang merekomendasikan 25 perubahan perilaku dan pengalaman mencoba merubah perilaku yang serupa Hanum Marimbi, 2009: 92. Faktor yang mempengaruhi dan membentuk perilaku sosial yaitu pengaruh lingkungan sosial, baik lingkungan keluarga, lingkungan tempat kerja, dan masyarakat. Apabila lingkungan sosial tersebut memberikan peluang terhadap perkembangan individu secara positif, maka seseorang dapat mencapai perkembangan sosial secara matang. Sebaliknya apabila lingkungan sosial itu kurang kondusif maka perilaku sosial individu cenderung menampilkan perilaku yang menyimpang, seperti perlakuan kasar baik dan dari keluarga maupun lingkungan sekitar Septiani, 2013: 25. Perubahan dalam perilaku sosial: dalam waktu yang singkat remaja mengadakan perubahan radikal yaitu dari tidak menyukai lawan jenis sebagai teman menjadi lebih menyukai teman dari lawan jenisnya daripada teman sejenisnya. Dengan meluasnya kesempatan untuk melibatkan diri dalam kegiatan sosial, maka wawasan sosial semakin membaik. Perilaku sosial merupakan diskriminasi terhadap mereka yang berlatarbelakang ras, agama, sosial-ekonomi