16
Perilaku dikategorikan dalam:
1 Perilaku responden adalah salah satu jenis perilaku dengan ciri-ciri:
dilakukan secara tidak disadari dan tidak direncanakanmerupakan gerak refleks, sebagaian besar digerakkan pada oleh otot halus
system saraf, memiliki faktor entecedent peristiwa penyebab, merupakan faktor kejiwaan misalnya: pemalu, takut akan sesuatu
yang tidak semestinya, rindu yang tak terobati, benci yang tak kunjung hilang, alkoholik, homoseks.
2 Perilaku operan dengan ciri-ciri: dilakukan secara sengaja dan
direncanakan, digerakkan oleh otot besar, mendatangkan konsekwensi logis yang mengikuti perilaku
3 Perilaku modeling adalah perilaku peniruan. Perilaku modeling
berada diantaranya perilaku operan dan perilaku responden. Artinya adalah bahwa perilaku tersebut pada mulanya bisa disadari
dan atau tidak disadari, Gochros Meiti Subardhini 2004: 511.
Jenis perilaku yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah perilaku responden untuk mengetahui perilaku sosial pedagang handphonegadget,
karena perilaku responden merupakan proses yang dilakukan secara tidak disadari dan tidak direncanakan yang membentuk perilaku sosial pedagang
tidak direncanakan dan tidak disadari.
c. Pembentukan perilaku
Menurut Hanurawan 2012: 99-110 pembentukan perilaku dibagi menjadi tiga yaitu:
1 Pembentukan perilaku kolektif adalah cara berpikir, berperasaan, dan
bertindak sekumpulan individu yang secara relatif bersifat spontan dan tidak terstruktur yang berkembang dalam suatu kelompok atau suatu
populasi sebagai akibat dari saling stimulasi antar individu. Perilaku kolektif ini tidak diatur oleh norma-norma tertentu dan tidak dilembangkan
secara formal. Perilaku kolektif adalah perilaku sekumpulan orang yang relatif bersifat spontan, tidak terstruktur, dan tidak stabil. Perilaku
17
semacam itu dapat bersifat sporadis dan dalam jangka waktu pendek atau lebih berkesinambungan dan dalam jangka waktu lama. Perilaku kolektif
cukup sulit untuk diramalkan karena sifatnya yang spontan, tidak teratur, dan tidak stabil. Sifat seperti ini sangat tidak umum dalam masyarakat atau
bahkan terkadang bertentangan dengan norma-norma atau aturan sosial dalam masyarakat. Perilaku kolektif sulit untuk diteliti secara objektif
melalui penelitian eksperimen atau eksperimen lapangan Landis, 1989 2
Perilaku kerumunan adalah konsep yang menggambarkan semua jenis cara berkumpulnya orang-orang pada suatu tempat tertentu secara langsung
Mueler dan Kendall, 2004 dalam kerumunan, setiap orang berdekatan secara fisik satu dengan yang lain, sehingga dapat memberikan pengaruh
terhadap perilaku mereka sebagai suatu kesatuan. Kerumunan adalah kerumunan orang yang bersifat sementara dalam kontak kedekatan fisik
yang melakukan reaksi secara bersama terhadap stimulus yang sama. 3
Perilaku organisasi adalah bidang kajian tentang aspek-aspek kemanusiaan dalam organisasi, yang meliputi perilaku individu, perilaku kelompok, dan
interaksi mereka dengan struktur, latar belakang budaya, dan proses organisasi Luthans, 1995. Secara normatif, tujuan pengkajian bidang
perilaku organisasi adalah untuk memahami dinamika perilaku yang berhubungan dengan usaha-usaha pencapaian tujuan-tujuan organisasi.
Dilihat dari sudut ilmiah, bidang ilmu perilaku organisasi mendapat banyak sumbangan teoretis maupun praktis dari bidang-bidang ilmu sosial,
seperti psikologi, sosiologi, antropologi, ekonomi, dan ilmu politik.
18
Menurut Soekidjo Notoatmojo 2007:14 dilihat dari bentuk respon terhadap rangsangan dari luar stimulus, maka perilaku dibedakan menjadi dua
yaitu: 1
Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup . Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih
terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuankesadaran, dan sikap yang terjadi belum bisa diamati secara jelas oleh orang lain
2 Perilaku terbuka adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk
tindakan nyata atau praktek. Faktor-faktor pembentuk perilaku antara lain faktor internal dan faktor
eksternal, faktor internal meliputi: 1
Insting biologis, seperti lapar, dorongan makan yang berlebihan dan berlangsung lama akan menimbulkan sifat rakus, maka sifat itu akan menjadi
perilaku tetapnya dan seterusnay 2
Kebutuhan psikologis, seperti rasa aman, penghargaan, penerimaan, dan aktualisasi diri
3 Kebutuhan pemikiran, yaitu akumulasi informasi yang membentuk cara
berpikir seseorang seperti mitos, agama, dan sebagainya. Faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sosial dan
lingkungan pendidikan Rohinah, 2012: 13 Secara lebih operasional perilaku dapat diartikan suatu respons organisme
atau seseorang terhadap rangsangan stimulus dari luar subjek tersebut, respons ini berbentuk dua macam yakni: