Kajian teori tentang Interaksi Sosial
29
Sebuah proses yang terjadi saling pengertian dan kerjasama timbal balik antara orang perorang atau kelompok satu dengan kelompok
lainnya, dimana proses ini menghasilkan pencapaian tujuan bersama. Macam-macam proses asosiatif yaitu: a Kerjasama adalah usaha
bersama individu atau kelompok untuk mencapai satu atau bebrapa tujuan bersama. Bentuk kerjasama seperti: gotong royong Kerjasama di
masyarakat pedesaan, Bargaining perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa, Coalition dua organisasi yang mempunyai tujuan yang
sama dan bekerja sama mewujudkan tujuan tersebut, Co-optation kerjasama individu dan kelompok dalam sebuah organisasi atau negara
untuk menciptakan suatu stabilitas, Joint-venture kerjasama dua perusahaan atau lebih dalam suatu proyek tertentu. b Akomodasi
banyak digunakan dalam dua makna, pertama adalah proses yang menunjukan pada keadaan seimbang dalam interaksi sosial antara
individu dan antar kelompok dalam masyarakat terutama yang ada hubungannya dengan norma dan nilai sosial yang berlaku dalam
masyarakat tersebut. Kedua adalah menuju pada proses untuk meredakan suatu pertentangan yang terjadi dimasyarakat. Proses akomodasi ini
menuju pada tujuan dengan mencapai suatu kestabilan. Bentuk-bentuk akomodasi adalah sebagai berikut: 1 Coersion, akomodasi dengan
paksaan maupun dengan kekerasan secara fisik atau psikologis 2 Comprommise bentuk akomodasi dimana masing-masing pihak
berkonflik saling mengurangi tuntunan agar dapat tercapai penyelesaian
30
oleh pihak ketiga 3 Mediation akomodasi dengan menggunakan pihak ketiga yang netral 4 Conciliation akomodasi melalui usaha
mempertemukan keinginan dari pihak yang terlibat konflik 5 Toleration akomodasi yang tidak formal, dikarenakan ada pihak yang mencoba
menghindari diri dari pertikaian. 2
Proses Disosiatif Proses disosiatif merupakan proses perlawanan yang dilakukan
individu-individu dan kelompok dalam proses sosial di antara mereka pada suatu masyarakat. Bentuk-bentuk proses disosiatif adalah sebagai
berikut: a persaingan merupakan proses sosial, dimana individu atau kelompok berjuang dan bersaing untuk mencari keuntungan pada bidang-
bidang kehidupan yang menjadi pusat perhatian umum dengan cara menarik perhatian publik atau mempertajam prasangka yang telah ada,
namun tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan b Kontravensi adalah proses sosial yang berada antara persaingan dan pertikaian atau
konflik. Kontravensi terjadi dimana ada pertentangan pada tataran konsep dan wacana, serta berusaha mengagalkan tercapainya tujuan dari pihak
lain c Konflik atay pertikaian adalah proses sosial dimana individu atau kelompok memiliki perbedaan-perbedaan dalam hal emosi, unsur
kebudayaan, perilaku, prinsip, ideologi, maupun kepentingan dengan pihak lain. Perbedaan tersebut menjadi suatu pertikaian dimana
pertikaian dapat menghasilkan ancaman atau kekerasan fisik.
31
c Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Suatu interaksi sosial tidak akan terjadi apabila tidak memenuhi dua
syarat, yaitu:
1 Adanya kontak sosial
Secara fisik, kontak baru terjadi hubungan badaniah, sebagai gejala sosial itu tidak perlu berarti suatu hubungan badaniah, oleh karena orang
dapat mengadakan hubungan dengan pihak lain tanpa menyentuhnya, misalnya dengan cara berbicara dengan pihak lain tersebut Soerjono
Soekanto, 2006: 65. Kontak sosial adalah hubungan antara satu orang atau lebih, melalui percakapan dengan saling mengerti tentang maksud dan
tujuan masing-masing dalam kehidupan masyarakat, kontak sosial dapat terjadi secara langsung ataupun tidak langsung Abdulsyani, 2012: 154.
Kontak sosial tidak hanya secara harfiah bersentuhan badan, tetapi juga bisa lewat bicara, melalui telpon, telegram, surat, maupun radio Herminto dan
Winarno, 2011: 52. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kontak sosial adalah hubungan antara satu orang atau lebih yang
secara langsung bertahap bertatap muka maupun tidak secara langsung bertemu dan melakukan komunikasi.
2 Adanya Komunikasi
Arti terpenting dari komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain yang terwujud pembicaraan, gerak-gerik
badaniah atau sikap, perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut Soerjono Soekanto, 2006: 67. Komunikasi mengandung
32
pengertian persamaan pandangan antara orang-orang yang berinteraksi terhadap suatu, orang yang bersangkutan kemudian memberikan reaksi
terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang lain Abdulsyani, 2012: 155. Komunikasi adalah proses memberikan tafsiran pada perilaku
orang lain yang terwujud pembicaraan, grak-gerik badaniah atau sikap, atau perasan-perasaan apa yang ingin disampaikan orang tersebut Herimanto
dan Winarno, 2011: 53. Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses memberikan tafsiran dengan
cara berbicara maupun mengutarakan perasaan dengan seseorang, dan mendapat reaksi dari apa yang disampaikan.
Jadi syarat utama terjadinya interaksi sosial adalah adaya kontak sosial dan komunikasi, dimana kedua hal tersebut harus terpenuhi ketika seseorang
berinteraksi dengan orang lain. Tanpa adanya kedua hal tersebut orang tidak dapat melakukan percakapan dan perilaku sosial tidak dapat terbentuk jika
orang tidak melakukan interaksi sosial dengan seseorang, baik interaksi yang secara langsung maupun tidak langsung.
d Faktor-faktor yang Mendasari Berlangsungnya Interaksi Sosial
Faktor–faktor yang mendasari berangsungnya interaksi sosial, baik
secara tunggal maupun secara bergabung ialah:
1 Faktor imitasi
Imitasi adalah proses atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain baik sikap, perbuatan, penampilan dan gaya hidup Herimanto dan
Winarno, 2011: 53. Imitasi mempunyai peranan sangat penting dalam
33
proses interaksi sosial, salah satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorong seseorang untuk memenuhi kaidah-kaidah dan nilai-
nilai yang berlaku, mungkin pula mengakibatkan terjadinya hal negatif dimana yang ditiru adalah tindakan-tindakan yang menyimpang
Soerjono Soekanto, 2006: 63 imitasi merupakan dorongan untuk meniru orang lain Bimo Walgito, 2003: 66.
2 Faktor sugesti
Sugesti adalah rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan individu lain sehingga orang yang diberi sugesti itu melaksanakan apa
yang di sugestikan tanpa sikap kritis dan rasional Herminto dan Winarno, 2011: 53. Sugesti berlangsung apabila seseorang memberi
suatu pandangan atau sesuatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain Soerjono Soekanto, 2006: 63.
Sugesti ialah pengaruh psikis, baik yang datang dari diri sendiri maupun yang datang dari orang lain, yang ada pada umunya diterima tanpa
adanya kritik dari individu yang bersangkutan Bimo Walgito, 2003: 67.
3 Faktor identifikasi
Identifikasi adalah upaya yang dilakukan untuk menjadi samaidentik dengan individu yang ditirunya, proses identifikasi erat
kaitannya dengan imitasi Herimanto dan Winarno, 2011: 53. Identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan-kecenderungan atau
keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan
34
pihak lain Soerjono Soekanto, 2006: 63. Identifikasi merupakan dorongan untuk menjadi identik sama dengan orang lain Bimo
Walgito, 2003: 72. 4
Faktor simpati Simpati adalah proses kejiwaan seorang individu yang merasa
tertarik dengan individu atau kelompok karena sikap, penampilan, atau perbuatannya Herimanto dan Winarno, 2011: 53-53.Simpati
merupakan perasaan rasa tertarik kepada orang lain, karena simpatik merupakan perasaan maka simpati timbul tidak atas dasar logis
rasional, melainkan atas dasar perasaan atau emosi Bimo Walgito, 2003: 73. Proses simpati sebenarnya merupakan suatu proses dimana
seseorang merasa tertarik pada pihak lain Soerjono Soekanto, 2006: 64.
Jadi faktor-faktor yang mendasari berlangsungnya interaksi sosial meliputi yaitu faktor imitasi, faktor sugesti, faktor identifikasi, dan
faktor simpati.