Pertanyaan Penelitian PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI AKTIVITAS WIRAUSAHA EMPING KETELA DI DUSUN BANTULKARANG, RINGINHARJO, BANTUL.

49 program pemberdayaan perempuan melalui aktivitas wirausaha emping ketela. Narasumber memberikan informasi tentang persiapan proses pelatihan. Informasi yang akan digali dari anggota kelompok, yaitu berupa tanggapan adanya kelompok ini dan manfaat yang didapat dan dampak dari adanya kelompok emping ketela ini. Sedangkan warga sekitar memberikan informasi berupa dampak dan manfaat bagi lingkungan sekitar. Subjek yang diambil oleh peneliti untuk digunakan sebagai sumber data penelitian berjumlah 11 orang. Objek dari penelitian ini adalah pemberdayaan perempuan melalui aktivitas wirausaha emping ketela. Cara seorang perempuan dapat berdaya, melalui kelompok emping ketela yang ada di Dusun Bantulkarang. C. Setting Penelitian Setting penelitian ini yaitu dilakukan di Padukuhan Bantulkarang. Alasan pemilihan tempat lokasi penelitian dikarenakan sudah ada kelompok emping ketela. Selain itu tempat penelitian ini mudah dijangkau oleh peneliti sehingga memungkinkan penelitian berjalan dengan lancar. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. 1. Observasi Observasi diartikan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra Suharsimi Arikunto, 2010: 199. Observasi dalam penelitian ini dilakukan pada 50 Penyelenggaraan kelompok usaha emping ketela. Dari observasi yang dilakukan akan menghasilkan pengamatan mengenai pemberdayaan perempuan melalui aktivitas wirausaha emping ketela. Observasi dilakukan pada aspek fisik dan non fisik yang berkaitan dengan pemberdayaan perempuan melalui aktivitas wirausaha emping ketela. Diharapkan dengan mengobservasi kelompok usaha emping ketela, peneliti mampu menggambarkan secara mendetail apa saja kegiatan yang dilakukan oleh kelompok tersebut dan seperti apa bentuk pembedayaan perempuan yang dilakukan oleh kelmpok tersebut.

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data yang berupa pertemuan dua orang atau lebih secara langsung untuk bertukar informasi dan ide dengan tanya jawab secara lisan sehingga dapat dibangun makna dalam suatu topik tertentu, Prastowo 2010 dalam Prastowo, 2012:212. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi dari semua pihak yang terlibat dalam kegiatan kelompok usaha emping ketela di Dusun Bantulkarang. Yogyakarta. Dalam penelitian ini menggunakan wawancara semistruktur. Hal ini dikarenakan wawancara tersebut sudah termasuk dalam kategori in- depth interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Selain itu dalam wawancara ini pihak yang diwawancarai dimintai pendapat dan ide- idenya. Wawancara digunakan oleh peneliti untuk melengkapi dan 51 menguatkan datainformasi untuk menjawab rumusan masalah yang peneliti lakukan. Wawancara dilakukan kepada pengurus seperti ketua, sekretaris, bendahara, dan beberapa anggota serta wawancara terhadap beberapa tokoh masyarakat.

3. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelititan kualitatif Sugiyono, 2009: 329. Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen seperti foto, arsip-arsip, serta laporan kegiatan. Informasi yang bersifat dokumentatif sangat bermanfaat guna pemberian gambaran secara keseluruhan dalam mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai lembaga serta kegiatannya.