73 “Saya semakin mengerti bagaimana mengembangkan produk
emping ketela dengan varian rasanya.” CL 3, 2762016, hal:118
Selain pengetahuan dan keterampilan, pengrajin emping ketela juga mampu memecahkan masalah yang dihadapi saat
mengembangkan produk dan pada saat pembuatan emping ketela melalui kegiatan arisan yang dilaksanakan setiap bulan. Hal ini
seperti yang diungkapkan oleh Ibu “SH” selaku anggota Kelompok Emping Ketela Telo Mulyo bahwa:
“Mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengrajin emping ketela, serta mengetahui cara mengembangkan produk
agar tetap berkualitas.” CL 7, 1272016, hal:126
Dari beberapa hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa hasil yang didapat dari adanya program
pemberdayaan perrempuan melalui aktivitas wirausaha emping ketela yaitu perempuan menjadi lebih mandiri dan mampu
memecahkan masalah yang ada pada kelompok. Selain itu juga perempuan dapat membuat produk olahan emping ketela dengan
berbagai varian rasa seperti; rasa telur, rasa pedas, rasa balado, dan rasa seledri. Dari produk emping ketela tersebut kemudian dapat
dijual dengan mengandalkan varian rasa dan pengemasan yang menarik sehingga dapat menambah penghasilan keluarga.
2. Dampak Program Pemberdayaan Perempuan Melalui Aktivitas
Wirausaha Emping Ketela
Penyelenggaraan program pemberdayaan perempuan melalui aktivitas wirausaha emping ketela di Dusun Bantulkarang merupakan
74 salah satu upaya untuk memberikan kesempatan bekerja bagi para
perempuan tanpa harus meninggalkan rumah dan anak-anaknya, agar perempuan lebih mandiri. Dari berbagai kegiatan yang ada tentunya
akan memberikan dampak positif dan dampak negatif setelah diadakannya kegiatan tersebut. Berikut dampak positif dan dampak
negatif dari adanya program pemberdayaan perempuan melalui aktivitas wirausaha emping ketela di Dusun Bantulkarang:
a. Dampak Positif Program Pemberdayaan Perempuan melalui
Aktivitas Wirausaha Emping Ketela
Dampak positif yang terlihat dengan adanya program ini adalah bertambahnya penghasilan keluarga. Penghasilan yang bertambah
dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga, hal ini seperti diungkapkan oleh “BY” selaku anggota dan bendahara kelompok
Telo Mulyo mengatakan bahwa: “Ada, yaitu dari pelatihan dan pendampingan saya
mendapatkan cara pengemasan produk agar lebih menarik dan ekonomi keluarga lebih baik mbak tanpa harus
meninggalkan anak-anak.” CL 5, 172016, hal:122
Selain mengenai pendapatan, waktu luang yang dimiliki ibu-ibu sekarang dapat diisi dengan hal yang bermanfaat. Perempuan atau
ibu-ibu yang awalnya tidak memiliki pekerjaan, sekarang bisa bekerja sebagai pengrajin emping ketela. Hal ini seperti yang telah
disampaikan oleh Ibu “AT” selaku anggota kelompok mengatakan bahwa:
75 “Penghasilan keluarga meningkat mbak, dan juga perempuan
yang belum memiliki pekerjaan berkurang, misalnya saya mbak setelah ikut menjadi pengrajin emping ketela saya
mendapatkan uang tambahan untuk beli kebutuhan rumahtangga tanpa harus sedikit-sedikit minta suami.” CL 9,
1672016, hal:130
Selain itu juga “AW” selaku pengurus Kelompok Emping Ketela Telo Mulyo mengemukakan bahwa:
“Setelah mengikuti program ini perekonomian keluarga dan masyarakat menjadi meningkat dan dari pelatihan
pendampingan yang diperoleh mendapatkan cara untuk mengembangkan produk emping ketela dengan rasa yang
beraneka macam. Dan juga ibu-ibu jadi mempunyai kegiatan yang bermanfaat untuk mengisi waktu luang.” CL
4, 2862016, hal:120
Ada lagi dampak positif yang dapat dirasakan oleh masyarakat luas, yaitu bahan mentah ketela yang awalnya hanya untuk pakan
sapi tetapi sekarang termanfaatkan sebagai produk emping ketela yang menjadi ciri khas Bantulkarang. Hal ini disampaikan oleh
“SJ” selaku Kepala Dukuh Bantulkarang menyatakan bahwa: “Dilihat dari tingkat ekonomi menjadi lebih baik setelah
memanfaatkan bahan ketela yang biasanya hanya untuk pakan sapi, dan Bantulkarang menjadi terkenal dengan ciri
khas produk emping ketelanya.” CL 12, 1972016, hal:136
Berdasarkan dari beberapa hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa banyak dampak positif yang didapat dari
adanya kelompok pemberdayaan perempuan melalui aktivitas wirausaha emping ketela, diantaranya ibu-ibu atau perempuan
mempunyai aktivitas yang bermanfaat di waktu luang,