37
3. Pemahaman Guru Kelas terhadap Materi Layanan Bimbingan Pribadi
untuk Siswa Terisolir
Peneliti mengumpulkan sebanyak mungkin data untuk menguraikan pemahaman guru kelas terhadap materi layanan bimbingan pribadi untuk
siswa terisolir. Berikut penjabaran hasil penelitian berdasarkan materi pokok bimbingan pribadi.
a. Penanaman Sikap Kebiasaan Beriman dan Bertakwa Kepada Tuhan
Yang Maha Esa
Penanaman sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dilaksanakan melalui upaya pembiasaan sikap tersebut kepada siswa.
Berkenaan dengan hal itu guru kelas menjelaskan bahwa: NDS: “Kalau di sini berdoa itu selalu sebelum masuk, kan juga baris
apel pagi berdoa. Di dalam kelas juga tetap berdoa, sebelum pelajaran dimulai berdoa. Di akhir pelajaran nanti juga berdoa.
Selalu mengucapkan salam. Dibiasakan memang seperti itu.” Selanjutnya guru kelas menjelaskan dukungan terhadap sikap
kebiasaan beriman dan bertakwa siswa adalah sebagai berikut: NDS: “Mengingatkan. Siapa di sini yang salat lima waktu saya suruh
angkat tangan, kalau tidak berarti tidak jujur. Saya tekankan dari kecil mulailah sedikit-sedikit ikut salat walaupun belum lima
waktu.”
Hasil wawancara dengan guru kelas menunjukkan bahwa penanaman sikap kebiasaan beriman dan bertakwa kepada Tuhan adalah
dengan membiasakan berdoa saat apel pagi, sebelum, dan sesudah pelajaran serta mengucapkan salam. Guru kelas mendukung sikap siswa
dengan mengingatkan dan menekankan untuk salat lima waktu dari kecil.
38 Pernyataan guru kelas didukung oleh AG siswa terisolir yang
menjelaskan sebagai berikut: AG: “Biasa berdoa. Kalau udah berdoa di luar, kalau olahraga nggak
berdoa lagi, kan doanya dua kali. Di luar kelas sama di kel as.”
Dijelaskan lagi oleh AG terkait upaya yang guru kelas lakukan untuk mendukung sikap siswa sebagai berikut:
AG: “Anteng, duduknya yang rapi. AL yang depan guru itu kadang- kadang dimarahin soalnya duduknya nggak bener
.” “Salat. Salat lima waktu, jujur, sama apa lagi lupa.”
Berdasarkan hasil wawancara dengan AG diketahui bahwa siswa dibiasakan oleh guru berdoa dan beribadah kepada Tuhan YME di luar
dan di dalam kelas. Saat berdoa dan beribadah, AG dikondisikan oleh guru kelas agar duduk rapi dan diberitahu untuk salat lima waktu serta
jujur. Hasil wawancara dengan guru kelas dan siswa terisolir di atas
didukung oleh hasil observasi selama peneliti melakukan pengamatan. Hasil observasi menunjukkan bahwa AG mengikuti pelaksanaan kegiatan
apel pagi, doa sebelum dan sesudah pelajaran serta mengucap salam. Setiap pagi kecuali hari Senin, seluruh siswa berkumpul di halaman
sekolah untuk berdoa bersama kepala sekolah didampingi oleh guru kelas masing-masing. Apabila pelajaran jam pertama dengan guru kelas, maka
setelah apel pagi siswa kelas IIA masuk ke kelas dan berdoa bersama lagi. Siswa berdoa dipimpin oleh salah satu siswa yang ditunjuk guru lalu
39 mengucapkan salam. Pada saat pelajaran berakhir, siswa kembali berdoa
dipimpin oleh salah satu siswa. Selama penelitian, teramati AG beberapa kali menjadi siswa yang
ditunjuk guru untuk memimpin berdoa dan juga mengucap salam sebelum atau sesudah pelajaran yaitu pada hari Senin, 18 April 2016
Lampiran 8.O1 hal. 143 dan Rabu, 4 Mei 2016 Lampiran 8.O4 hal. 152. Guru terkadang juga mempersilakan siswa untuk berdoa sendiri-
sendiri setelah menyelesaikan tugas. Pada hari Senin, 18 April 2016 Lampiran 8.O1 hal. 113 sebelum pelajaran dimulai, guru
menyampaikan informasi perkembangan agama Islam. Kebetulan kelas IIA seluruhnya beragama Islam termasuk AG. Kemudian pada hari yang
sama, saat pelajaran PKn guru menyampaikan dan mengaitkan materi dengan disiplin dalam menjalankan perintah beragama. Hasil observasi
secara lebih lengkap terlampir. Hasil wawancara dan observasi didukung oleh hasil dokumentasi
berkaitan dengan kegiatan penanaman sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME. Berikut ini merupakan dokumentasi terkait
kebiasaan siswa berdoa di dalam dan di luar kelas serta upaya untuk mendukung kebiasaan siswa tersebut.
Gambar 5. AG Mengikuti Apel Pagi
40 Gambar 6. AG Memimpin Teman Berdoa di Dalam Kelas
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penanaman sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME untuk siswa terisolir
adalah dengan membiasakan siswa berdoa di dalam dan luar kelas. Siswa berdoa saat apel pagi, sebelum, dan sesudah pelajaran serta mengucapkan
salam. Sebagai bentuk dukungan terhadap sikap siswa terisolir dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, guru kelas mengingatkan dan
menekankan salat lima waktu dari kecil. Selain itu, guru kelas mengkondisikan siswa untuk berdoa sendiri maupun bersama-sama dan
memberikan pengetahuan tentang ajaran agama yang dianut oleh siswa.
b. Pengenalan dan Pemahaman tentang Kekuatan Diri dan