40 Gambar 6. AG Memimpin Teman Berdoa di Dalam Kelas
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penanaman sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME untuk siswa terisolir
adalah dengan membiasakan siswa berdoa di dalam dan luar kelas. Siswa berdoa saat apel pagi, sebelum, dan sesudah pelajaran serta mengucapkan
salam. Sebagai bentuk dukungan terhadap sikap siswa terisolir dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, guru kelas mengingatkan dan
menekankan salat lima waktu dari kecil. Selain itu, guru kelas mengkondisikan siswa untuk berdoa sendiri maupun bersama-sama dan
memberikan pengetahuan tentang ajaran agama yang dianut oleh siswa.
b. Pengenalan dan Pemahaman tentang Kekuatan Diri dan
Pengembangannya untuk Kehidupan Sehari-Hari dan di Masa Depan
Pengenalan dan pemahaman tentang kekuatan diri siswa ini tidak hanya oleh guru kelas tetapi juga siswa yang bersangkutan yaitu siswa
terisolir. Hasil wawancara dengan guru kelas sebagai berikut: NDS: “Ngerti paham dia itu. Lihat hasilnya ulanganmu. Nggak ada yang
bagus nilainya bagaimana ini.” “Kalau dia PD-nya baik. Kalau disuruh maju ke depan mimpin lagu
juga mau. PD juga dia tapi daya pikirnya kurang belum memahami.”
41 Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas diketahui bahwa
AG memiliki rasa percaya diri yang baik namun hasil ulangannya belum bagus. AG sudah paham kemampuan yang dimilikinya akan tetapi belum
ada upaya untuk mengembangkan kekuatan yang dimiliki melalui kompetisi. Hal itu dikemukakan oleh guru kelas sebagai berikut:
NDS: “Kalau kompetisi belum. Paling maju ke depan kelas mimpin lagu wajib atau kebangsaan Indonesia Raya atau disuruh mimpin doa.”
Hasil wawancara dengan guru kelas didukung oleh hasil wawancara dengan AG. Hasil wawancara dengan AG menunjukkan
bahwa AG diberitahu kemampuannya kepercayaan diri yang baik setelah membaca dan AG tidak mengikuti perlombaan di sekolah.
Beberapa perlombaan yang pernah diikuti AG terdapat di luar sekolah yaitu pada waktu perayaan hari kemerdekaan RI di sekitar rumahnya. Hal
ini dikemukakan oleh AG sebagai berikut: AG: “Lombanya di rumah nggak pernah di sekolahan.”
Hasil wawancara dengan guru kelas dan siswa terisolir di atas didukung oleh hasil observasi selama peneliti melakukan pengamatan.
Hasil observasi pada Senin, 18 April 2016 Lampiran 8.O1 hal. 113 teramati guru memberikan informasi tentang kekuatan yang dimiliki AG
yaitu kepercayaan diri. Informasi tersebut guru sampaikan saat pelajaran PKn. AG diminta guru ke depan kelas membaca cerita yang ditulis di
papan tulis. Seperti beberapa siswa sebelumnya, AG membaca dengan menunjuk menggunakan penggaris, akan tetapi ia mengalami kesulitan
42 dan apa yang ditunjuk tidak sesuai dengan apa yang diucapkan sehingga
guru memberikan bantuan. Setelah selesai membaca dan kembali ke tempat duduk, guru mengatakan bahwa AG percaya diri karena sudah
mau ke depan kelas untuk membaca meskipun belum lancar. Hasil wawancara dan observasi guru kelas dan siswa terisolir
didukung oleh hasil dokumentasi. Berikut hasil dokumentasi mengenai pengenalan
dan pemahaman
tentang kekuatan
diri dan
pengembangannya.
Gambar 7. Guru Mengatakan AG Percaya Diri Dari uraian di atas dapat diperoleh hasil bahwa guru kelas
mengenal dan menginformasikan kekuatan diri yang dimiliki AG. Dengan kepercayaan diri yang dimiliki AG, guru meminta AG
memimpin berdoa atau bernyanyi lagu wajib. Sementara itu, belum terdapat upaya untuk mengembangkan kekuatan diri yang dimiliki dan
mengikutsertakan AG dalam sebuah kompetisi .
c. Pengenalan dan Pemahaman tentang Bakat dan Minat Pribadi dan