10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Bimbingan Pribadi Sosial
1. Pengertian Bimbingan
Bimbingan merupakan bagian yang tidak terlepas dari pendidikan. Pendidikan tidak hanya mengandalkan layanan pembelajaran mata
pelajaranbidang studi dan manajemen saja, tetapi juga layanan khusus yang bersifat psiko-edukatif melalui bimbingan. Oleh karena itu, proses
pendidikan di sekolah tidak akan berhasil tanpa didukung oleh bimbingan. Bimbingan merupakan terjemahan dari istilah guidance. Jones Bimo
Walgito, 2004: 3 memberikan pengertian tentang guidance sebagai berikut: “guidance is the assistance given to individuals in making intelligent
choices and ajustment in their lives. The ability is not innate it must be developed. The fundamental purpose of guidance is to develop in each
individual up to the limit of his capacity, the ability to solve his own problems and to make his own adjustment....”
Sunaryo Kartadinata 1998: 4 menyatakan bahwa bimbingan adalah proses membantu individu untuk mencapai perkembangan optimal. Definisi
tersebut mengandung makna bimbingan sebagai sebuah proses, bantuan, melayani individu, dan tujuannya adalah perkembangan yang optimal.
Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi
kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya agar individu atau sekumpulan individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya Bimo Walgito, 2004:
5-6. Bimbingan dalam hal ini merupakan bantuan yang menuntun agar terbimbing mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalahnya sendiri
11 sehingga arah atau keputusan diserahkan kepada terbimbing. Dari berbagai
definisi yang disampaikan oleh ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan merupakan proses memberikan bantuan kepada individu atau
kelompok untuk mengatasi kesulitan dalam hidupnya dengan tujuan untuk
mencapai perkembangan yang optimal dan kesejahteraan hidup. 2.
Pengertian Bimbingan Pribadi Sosial
Bimbingan pribadi adalah suatu proses pemberian bantuan kepada peserta didik untuk memahami, menerima, mengarahkan, mengambil
keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab tentang perkembangan aspek pribadinya sehingga dapat mencapai
perkembangan pribadinya secara optimal Permendikbud Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014. Achmad Juntika Nurihsan 2006: 52
menyatakan bahwa bimbingan pribadi membantu siswa menemukan dan memahami, serta mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, mandiri, aktif, dan kreatif, serta sehat jasmani dan rohani. Bimbingan ini diarahkan untuk membantu individu
memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menyelesaikan masalah pribadi. Menurut Ngalimun 2014: 91
masalah pribadi terdiri dari masalah individu berkaitan dengan Tuhan yang berakibat pada timbulnya sikap was-was, ragu-ragu, berprasangka buruk,
lemah motivasi, dan tidak mampu bersikap mandiri dalam melakukan segala hal dan berkenaan dengan diri sendiri. Dapat disimpulkan bahwa bimbingan
pribadi merupakan layanan yang diberikan untuk membantu memahami diri
12 baik fisik maupun psikis kemudian mengembangkan diri, membuat
keputusan sendiri, dan mengatasi masalah yang bersifat pribadi. Dalam Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 dinyatakan bahwa
bimbingan sosial merupakan suatu proses pemberian bantuan kepada individu untuk memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi
sosial secara positif, terampil berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah sosial yang dialami, menyesuaikan diri, dan memiliki hubungan yang serasi
dengan lingkungan sosialnya. Menurut Syamsu Yusuf 2009: 55 bimbingan sosial adalah proses bantuan untuk memfasilitasi siswa agar mampu
mengembangkan pemahaman dan keterampilan berinteraksi sosial atau hubungan insani human relationship dan memecahkan masalah-masalah
sosial yang dialaminya. Bimbingan sosial membantu siswa bersosialisasi dan berhubungan dengan lingkungan sosial yang dilandasi budi budi pekerti
luhur dan rasa tanggung jawab. Dengan demikian, bimbingan sosial merupakan bantuan yang diberikan kepada individu agar mampu
memahami, bersosialisasi, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan serta menyelesaikan masalah-masalah sosial secara baik. Masalah sosial yang
dimaksud misalnya kesulitan dalam mendapatkan teman, terisolir, dan kesulitan beradaptasi pada lingkungan baru.
Muhammad Irham dan Novan Ardy Wiyani 2014: 145 menjelaskan bahwa bimbingan pribadi digabung dengan bimbingan sosial karena cara
siswa memandang diri sendiri tidak dapat dipisahkan dari lingkungan sosialnya, begitu juga sebaliknya. Dalam proses belajar, individu juga
13 menghadapi situasi yang berhubungan dengan pribadi dan sosial.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi sosial merupakan bimbingan untuk membantu individu atau kelompok
dalam mengatasi permasalahan pribadi dan sosial. Bimbingan pribadi sosial memiliki isi layanan cenderung lebih banyak pada hal-hal yang menyangkut
dirinya sendiri dan hubungan dengan orang lain yang tepat diberikan untuk siswa terisolir.
3. Tujuan Bimbingan Pribadi Sosial