48
e. Pengembangan Kemampuan Mengambil Keputusan Sederhana dan
Mengarahkan Diri
Kemampuan mengambil keputusan sederhana dan mengarahkan diri ini berupa kemampuan siswa untuk menentukan cita-cita dan cara
untuk meraih cita-cita tersebut. Hasil wawancara dengan guru kelas terkait pengembangan kemampuan mengambil keputusan sederhana dan
mengarahkan diri sesuai keputusan yang diambil siswa terisolir adalah sebagai berikut.
NDS: “Kemungkinan saya hanya bisa membicarakan dengan ayahnya.”
Lebih lanjut guru kelas menjelaskan: NDS: “Lewat orang tua. Ya memang penting mbak karena ini masih
kecil. Orang tua harus tahu kelemahan AG di mana dan besok misalnya anak ini punya cita-cita siapa tahu dia bakat masak nanti
jadi ahli kuliner atau bagaimana kemungkinan bisa meningkatkan taraf kehidupannya yang akan datang. Mau jadi guru kuliahnya di
sini. Jadi dokter harus kuat matematika dan IPA.”
Berdasarkan hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa guru kelas membantu AG dalam menentukan cita-cita melalui orang tuanya.
Guru mengarahkan AG yang bisa masak kepada cita-cita ahli kuliner dan memberitahu apabila ingin menjadi dokter maka harus kuat matematika
dan IPA.
Berkenaan dengan pengembangan kemampuan mengambil
keputusan sederhana dan mengarahkan diri AG menjelaskan bahwa ia memiliki cita-cita menjadi seorang dokter dan untuk mencapai cita-cita
tersebut, AG akan belajar dan kuliah Lampiran 5.SW hal. 95.
49 Dari hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa AG memiliki
cita-cita menjadi dokter, guru juga mengetahui hal tersebut. Akan tetapi, guru memberikan pilihan cita-cita yang lain yaitu menjadi ahli kuliner
karena AG sudah bisa memasak. Guru mengarahkan siswa melalui orang tuanya dan dengan menyampaikan pada siswa itu sendiri apa yang harus
dilakukan untuk mencapai cita-citanya.
f. Perencanaan dan Penyelenggaraan Hidup Sehat
Perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat ini dilakukan oleh guru kelas dengan memberikan informasi dan melibatkan siswa dalam
kegiatan hidup sehat. Hasil wawancara dengan guru kelas mengenai perencanaan hidup sehat adalah sebagai berikut.
NDS: “Ayahnya pernah saya panggil pernah pas ambil rapor semester satu saya beritahu.”
“AGnya sendiri menanggapi, “Iya Bu saya nyucinya sendiri, di rumah nggak
ada setrika. Kadang sabunnya sedikit.””
Selanjutnya guru kelas juga menjelaskan kegiatan penyelenggaraan hidup sehat di sekolah sebagai berikut:
NDS: “Kalau di sekolah ada program dari UKS potong kuku sikat gigi. UKS dan Pak guru olahraga. Tiap hari Jumat sama Selasa, Selasa
kan ada olahraga. Ada pemberian pasta gigi dari puskesmas dan cangkir untuk sikat gigi. Satu anak satu. Hari Sabtu
pengembangan diri. Nasihat untuk besok hari Minggu potong kuku, rambut keramas, sepatu dicuci. Kalau nggak orang tua yang
nyuci
. Kaos kaki dicuci.”
Dari hasil wawancara dengan guru kelas di atas, diketahui bahwa guru menginformasikan pentingnya hidup sehat kepada AG dan orang
50 tuanya. Guru melibatkan siswa dalam kegiatan yang diselenggarakan
oleh UKS dan puskesmas. Siswa juga diminta untuk menjaga kebersihan diri dan pakaian.
Penjelasan guru kelas didukung oleh AG yang menjelaskan bahwa guru kelas pernah memberitahu perlunya hidup sehat dengan menyuruh
sikat gigi, keramas, membersihkan seragam, sepatu, dan kaos kaki agar bersih tidak ada kuman. Hal tersebut disampaikan oleh AG sebagai
berikut: AG: “Pernah. Suruh sikat gigi, kalau ada kutunya sampoan, bersihin
seragam, sepatu, kaos kaki.” “Biar bersih, nggak ada kuman.”
Selanjutnya AG menjelaskan kegiatan yang dilakukan agar hidup
sehat sebagai berikut: AG: “Jaga kebersihan, sikat gigi.”
Hasil wawancara didukung oleh hasil observasi selama peneliti melakukan pengamatan. Berdasarkan hasil observasi pada hari Jumat, 22
April 2016 Lampiran 8.O3 hal 120 guru menyampaikan pentingnya menjaga kebersihan tangan karena tangan sudah digunakan untuk
memegang banyak benda dan meminta siswa mencuci tangan sebelum makan saat istirahat. Pada hari Senin, 9 Mei 2016 Lampiran 8.O6 hal.
129 guru meminta siswa membawa dan mengumpulkan tanaman untuk ditanam di sekolah untuk mengurangi polusi. Setiap hari Sabtu guru juga
meminta agar besok Minggu siswa menjaga kebersihan diri dan
51 pakaian. Kemudian pada hari Kamis, 12 Mei 2016 Lampiran 8.O8 hal.
135 guru meminta siswa membersihkan sampah yang ada di laci. Hasil wawancara dan observasi didukung oleh dokumentasi terkait
perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat. Berikut dokumentasi kegiatan tersebut.
Gambar 10. AG Mencuci Tangan
Gambar 11. AG Mengumpulkan Tanaman Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa perencanaan dan
penyelenggaraan hidup sehat di kelas IIA melalui pemberian informasi
52 pentingnya hidup sehat oleh guru kepada siswa. Hidup sehat
dilaksanakan dengan menjaga kebersihan diri diri seperti mencuci tangan, memotong kuku, menyikat gigi, dan membersihkan pakaian.
Selain itu, siswa menjaga lingkungan dengan membuang sampah pada tempat sampah serta membawa tanaman untuk ditanam di sekolah.
4. Pemahaman Guru Kelas terhadap Materi Layanan Bimbingan Sosial