Pemantapan Hubungan yang Harmonis dengan Teman Sebaya

59 Dari uraian hasil penelitian di atas diketahui bahwa guru berupaya untuk menanamkan tata krama dan membantu AG menjalin hubungan sosial yang baik dengan teman-temannya. AG memiliki tata krama yang baik terhadap orang yang lebih tua sehingga guru memberikan semangat untuk mempertahankan hal positif tersebut. Selain itu sikap AG terhadap teman juga baik sehingga usaha yang dilakukan guru adalah dengan memberitahu teman-teman AG agar tidak mengucilkan AG dan menyuruh bekerja kelompok.

c. Pemantapan Hubungan yang Harmonis dengan Teman Sebaya

Pemantapan hubungan yang harmonis dengan teman sebaya ini berupa upaya untuk membantu siswa terisolir menyelesaikan masalah yang dihadapi dan memperoleh banyak teman. Hasil wawancara dengan guru kelas terkait penyelesaian masalah yang pernah dihadapi siswa sebagai berikut: NDS: “Saya bilang kalau saling mengejek tidak boleh sampai menyangkut ke orang tua. Saya suruh minta maaf. Itu kan namanya menghina.” Selanjutnya guru kelas menjelaskan bantuan yang diberikan kepada siswa terisolir untuk memperoleh banyak teman adalah sebagai berikut: NDS: “Upaya saya memberi pengarahan pada yang lainnya. Kalau AG nggak bawa pensil lupa kalau seni rupa nggak bawa pewarna tolong dipinjami.” “AG-nya sendiri mau kok, yang penting saya beritahu teman- temannya saja.” 60 Dari hasil wawancara dengan guru kelas diketahui bahwa guru membantu pemantapan hubungan yang harmonis dengan teman sebaya dengan menyuruh meminta maaf saat ada masalah. Guru juga memberitahu siswa yang lain untuk meminjami alat tulis dan berteman dengan AG. Wawancara dengan guru kelas didukung oleh AG yang menjelaskan bahwa AG mengalah jika ada masalah dengan teman dan tidak ikut-ikutan karena takut dimarahi. AG menerima jika ada temannya yang mau berteman. AG bersikap baik dan membagikan makanan pada temannya Lampiran 5.SW hal. 96. Hasil wawancara dengan guru kelas dan siswa terisolir di atas didukung oleh hasil observasi selama peneliti melakukan pengamatan. AG cenderung lebih mengalah untuk menyelesaikan masalah. Pada Senin, 9 Mei 2016 Lampiran 8.O6 hal. 160 AG terlibat dalam sebuah masalah di antara teman-temannya. SR sempat marah dengan AT lalu AG menukarkan uang agar AT dapat membayar pinjaman uang kepada AG, SR, dan PT. Teramati pula AG berusaha memperoleh banyak teman dengan bersikap baik. pada Jumat, 22 April 2016 Lampiran 8.O3 hal. 150 AG meminjamkan penggaris kepada KR bahkan ketika AG sendiri belum selesai menggunakan. Kemudian pada Rabu, 4 Mei 2016 Lampiran 8.O4 hal. 154 AG membantu teman menemukan halaman yang akan dibaca. 61 Hasil wawancara dan observasi di atas didukung oleh hasil dokumentasi. Berikut hasil dokumentasi pemantapan hubungan yang harmonis dengan teman sebaya. Gambar 16. AG Menukar Uang Gambar 17. AG Membantu Teman Mencari Halaman Pada Buku Berdasarkan hasil uraian di atas diketahui bahwa guru membantu siswa terisolir menyelesaikan masalah dengan menyuruh saling meminta maaf. Masalah yang dihadapi AG tidak terlalu besar sehingga tidak sampai melibatkan atau memerlukan bantuan guru. AG berusaha untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dan memilih untuk mengalah atau tidak ikut-ikutan ketika melihat teman yang lain menghadapi masalah. AG mampu bersikap baik sebagai bentuk upaya memperoleh banyak 62 teman sehingga guru memberitahu siswa yang lain untuk berteman dengan AG.

d. Pengenalan dan Pemahaman Peraturan dan Tuntutan Sekolah,