13 menghadapi situasi yang berhubungan dengan pribadi dan sosial.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi sosial merupakan bimbingan untuk membantu individu atau kelompok
dalam mengatasi permasalahan pribadi dan sosial. Bimbingan pribadi sosial memiliki isi layanan cenderung lebih banyak pada hal-hal yang menyangkut
dirinya sendiri dan hubungan dengan orang lain yang tepat diberikan untuk siswa terisolir.
3. Tujuan Bimbingan Pribadi Sosial
Sunaryo Kartadinata dkk. 2007: 198 menyatakan bahwa bimbingan memiliki tujuan yang berkaitan dengan aspek pribadi-sosial individu.
Tujuan bimbingan tersebut adalah sebagai berikut: a.
Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME, baik dalam kehidupan pribadi,
keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, SekolahMadrasah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.
b. Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling
menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing. c.
Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan anugerah dan yang tidak menyenangkan
musibah, serta mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
d. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan
konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan, baik fisik maupun psikis.
e. Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
f. Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat.
g. Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai
orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya. h.
Memiliki rasa tanggung jawab yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas atau kewajibannya.
i. Memiliki kemampuan berinteraksi sosial human relationship yang
diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan. j.
Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik masalah baik bersifat internal dalam diri sendiri maupun dengan orang lain.
k. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.
14 Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan 2006: 11 menyatakan bahwa
bimbingan pribadi bertujuan untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam mengatasi masalah-masalah
dirinya. Layanan ini memperhatikan keunikan masing-masing individu dengan permasalahan yang dihadapinya. Lebih lanjut dalam Permendikbud
Nomor 111 Tahun 2014 dinyatakan bahwa bimbingan pribadi memiliki tujuan untuk membantu siswa agar mampu:
a. Memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya,
baik kondisi fisik maupun psikis b.
Mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupannya
c. Menerima kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara baik
d. Mencapai keselarasan perkembangan antara cipta-rasa-karsa
e. Mencapai kematangankedewasaan cipta-rasa-karsa secara tepat dalam
kehidupanya sesuai nilai-nilai luhur f.
Mengaktualisasikan dirinya sesuai dengan potensi diri secara optimal berdasarkan nilai-nilai luhur budaya dan agama.
Dari penjabaran di atas dapat diketahui bahwa tujuan bimbingan pribadi adalah membantu individu dalam memahami diri, baik kelemahan
maupun kekurangannya. Menurut Yusuf Gunawan 1992: 14 sepanjang individu dapat menerima dirinya, ia akan tumbuh secara kontinu dan selalu
mengembangkan potensinya. Dengan pemahaman terhadap diri, maka individu mampu mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal
untuk mengatasi masalah pribadinya. Menurut Permendikbud Nomor 111 bimbingan sosial bertujuan untuk
membantu peserta didik agar mampu: a.
Berempati terhadap kondisi orang lain b.
Memahami keragaman latar sosial budaya c.
Menghormati dan menghargai orang lain
15 d.
Menyesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku e.
Berinteraksi sosial yang efektif f.
Bekerjasama dengan orang lain secara bertanggung jawab g.
Mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan prinsip yang saling menguntungkan.
Dengan bantuan berupa layanan bimbingan sosial siswa diharapkan mampu memahami dan mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat
dan efektif dengan teman, keluarga, dan lingkungan sosial yang lebih luas.
4. Ruang Lingkup Bimbingan Pribadi Sosial