24 kematangan karir merupakan kemampuan individu untuk memilih jenis
pekerjaan yang diminati. Pendapat ini didukung oleh Savickas 2001: 53 yang menyatakan bahwa kematangan karir adalah kesiapan individu dalam
membuat keputusan karir dan mengatasi tugas perkembangan karirnya. Gonzalez 2008: 752 yang menyatakan bahwa kematangan karir
merupakan perilaku yang ditampilkan individu dengan maksud untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan karir sesuai dengan tahap
perkembangan karir yang sedang dilalui individu. Perkembangan karir merupakan salah satu proses perkembangan individu yang berlangsung secara
terus-menerus di sepanjang kehidupan. Salah satu periode dalam rentang perkembangan individu adalah masa remaja.
Dari pendapat beberapa ahli di atas, disimpulkan bahwa kematangan karir adalah kemampuan individu menyelesaikan tugas-tugas perkembangan
karir yang sesuai dengan usia perkembangannya sehingga mampu merencanakan dan menjalankan perkembangan karir secara benar.
2. Aspek-aspek Kematangan Karir
Super dalam Gonzalez, 2008: 754 menyatakan bahwa kematangan karir pada remaja terdiri atas lima aspek, yaitu:
a. Perencanaan Perencanaan merupakan kesadaran individu bahwa dirinya harus membuat
pilihan pendidikan dan karir, serta mempersiapkan diri untuk memasuki karir tertentu. Perencanaan berfokus pada proses untuk merencanakan masa depan.
25 b. Eksplorasi
Eksplorasi merupakan proses yang menunjukkan individu mengadakan penyelidikan atau menggali segala informasi mengenai dunia kerja yang
diperlukannya dari berbagai sumber yang ada, antara lain orangtua, teman, guru, konselor, buku, dan film. Eksplorasi berfokus pada tindakan untuk
menggunakan sumber-sumber yang ada. c. Informasi
Informasi menilai pengetahuan tentang pendidikan dan informasi pekerjaan atau karir. Individu membutuhkan informasi tentang lingkungan, pilihan
pendidikan akademik yang berbeda, pilihan profesi atau karir, dan pilihan jabatan. Hal ini tidak hanya pada masalah pemberian informasi, tetapi lebih
kepada pengetahuan remaja tentang bagaimana hal tersebut, kapan, dan di mana remaja dapat menemukan serta menggunakan informasi tersebut.
d. Pengambilan keputusan Individu mengetahui segala sesuatu yang harus dipertimbangkan dalam
membuat pilihan pendidikan dan karir, kemudian membuat pilihan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya. Individu seharusnya mempersiapkan
periode formatif untuk mencari keputusan yang efektif. Hal ini dibutuhkan individu untuk menggunakan pemikiran atau refleksi diri dengan orang lain
dan dengan lingkungan sekitar. e. Realitas Orientasi
Individu mengetahui orientasi tentang pilihan karir yang akan dipilih sehingga berusaha meningkatkan kemampuan diri agar sesuai dengan karir yang telah
26 dipilih. Hal ini akan membuat pengalaman karir individu menjadi lebih
matang dan konsisten dalam menghadapi masalah yang akan dihadapi kedepannya.
Menurut Sharf 2002: 155-159, menyatakan bahwa kematangan karir remaja dapat diukur dengan aspek-aspek sebagai berikut:
a. Perencanaan karir career planning aspek perencanaan karir merupakan
aktivitas pencarian informasi dan seberapa besar keterlibatan individu dalam proses tersebut. Kondisi tersebut didukung oleh pengetahuan tentang macam-
macam unsur-unsur pada setiap pekerjaan. Indikator ini adalah menyadari wawasan dan persiapan karir, memahami pertimbangan alternatif pilihan
karir dan memiliki perencanaan karir di masa depan. b. Eksplorasi karir career exploration, merupakan kemampuan individu untuk
melakukan pencarian informasi karir dari berbagai sumber karir, seperti kepada orang tua, saudara, kerabat, teman, guru bidang studi, konselor
sekolah, dan sebagainya. Aspek eksplorasi karir berhubungan dengan seberapa banyak informasi karir yang diperoleh siswa dari berbagai sumber.
Indikator aspek ini adalah mengumpulkan informasi karir dari berbagai sumber dan memanfaatkan informasi karir yang telah diperoleh.
c. Pengetahuan tentang membuat keputusan karir decision making, adalah kemampuan siswa dalam menggunakan pengetahuan dan pemikiran dalam
membuat keputusan karir, dengan asumsi apabila siswa mengetahui bagaimana orang lain membuat keputusan karir maka diharapkan mereka
juga mampu membuat keputusan karir yang tepat bagi dirinya.
27 d. Pengetahuan tentang dunia kerja world of work information, yakni individu
harus tahu minat dan kemampuan diri, mengetahui cara orang lain mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan dan mengetahui alasan
orang berganti pekerjaan. Komponen kedua adalah mengetahui tugas-tugas pekerjaan dalam suatu jabatan dan perilaku-perilaku dalam bekerja.
e. Pengetahuan tentang kelompok pekerjaan yang lebih disukai knowledge of preferred occupational group, siswa diberi kesempatan untuk memilih satu
dari beberapa pilihan pekerjaan, dan kemudian ditanyai mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut. Indikator aspek ini adalah
pemahaman mengenai tugas dari pekerjaan yang dinginkan, memahami persyaratan dari pekerjaan yang diinginkan, mengetahui factor alasan yang
mempengaruhi pilihan pekerjaan yang diminati dan mampu mengidentifikasi resiko-resiko yang mngkin muncul dari pekerjaan yang diminati.
f. Realisasi keputusan karir realization, adalah perbandingan antara kemampuan individu dengan pilihan karir pekerjaan secara realistis. Siswa
memiliki pemahaman yang baik tentang kekuatan dan kelemahan diri berhubungan dengan pekerjaan yang diinginkan, mampu melihat faktor-
faktor yang mendukung dan menghambat karir yang diinginkan, mampu mengambil manfaat membuat keputusan karir yang realistik.
3. Tahap-tahap Perkembangan Karir