48
H. Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen
Suatu instrumen penelitian dikatakan baik apabila memenuhi syarat valid dan reliabel. Oleh karena itu sebelum instrumen digunakan, perlu dilakukan
validasi instrumen agar instrumen yang digunakan valid atau tepat mengukur apa yang harus diukur.
Menurut Hasan Iqbal 2006: 15 untuk memenuhi kriteria sebuah penelitian yang dianggap sebagai penelitian ilmiah, kecermatan pengukuran sangat
diperlukan. Ada dua syarat utama yang harus dipenuhi oleh alat ukur untuk memperoleh suatu pengukuran yang cermat, yaitu Validitas dan Releabilitas.
1. Uji Validitas
Validitas suatu instrumen penelitian, tidak lain adalah derajat yang menunjukkan dimana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur Sukardi,
2011:122. Prinsip suatu tes adalah valid, tidak universal. Validitas suatu tes yang perlu diperhatikan oleh para peneliti adalah bahwa ia hanya valid untuk
suatu tujuan tertentu saja. Menurut Sugiyono 2009:109 instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang
valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dan dapat mengungkap dari data variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang
terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Pengukuran kevalidan item meliputi validitas isi content validity dan
validitas konstruk construct validity. Validitas isi dilakukan dengan analisis
49 rasional, yaitu dengan cara mengkonsultasikan dengan penimbang ahli expert
judgement. Untuk menguji validitas konstruk setiap item dalam indikatornya
dilakukan uji coba instrumen. Setelah data diperoleh kemudian diuji validitasnya dengan menggunakan Corrected Item-Total Corelation dalam
fasilitas program komputer SPSS forWindows 23 Version. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 keatas, maka faktor tersebut
merupakan construct yang kuat dan dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki validitas yang baik Sugiyono, 2011: 178.
Pengujian validitas logis pada penelitian ini dilakukan oleh seorang ahli yang menguasai bidang tersebut dengan baik, dan dalam penyusunan
instrumen ini telah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan merekomendasikan beberapa dosen yang memiliki ahli di bidang tersebut
sebagai expert judgement. Pengujian validitas logis pada instrument penelitian ini dilakukan oleh
dosen yang menguasai bidang yang berhubungan dengan variable pada penelitian ini, yaitu Bapak Sugiyatno. Pengujian validitas butir item dilakukan
terhadap seluruh item yang terdapat dalam skala efikasi diri dan kematangan karir.
Hasil dari expert judgement pada skala efikasi diri terdapat beberapa item yang kurang sesuai dengan indikator dari variable, seperti pada item no
1, 9 dan 16 sehingga peneliti perlu memperbaiki lagi item yang kurang berhubungan dengan indicator pada variable tersebut.
50 Pada skala kematangan karir, terdapat banyak kesalahan dalam hal
penjabaran makna dari kematangan karir yang ada. Peneliti hanya memfokuskan kematangan karir dengan hal yang berhubungan dengan
pekerjaan, padahal berdasarkan saran dari expert judgement, makna karir tidak hanya selalu berhubungan dengan pekerjaan, sehingga harus dilakukan
perbaikan di hampir dari setiap item yang telah dibuat. Setelah pengujian oleh expert judgement dilakukan, maka diteruskan
dengan uji coba instrumen. Instrumen tersebut diuji cobakan terhadap siswa di sekolah SMK yang memiliki kesamaan dengan SMK tempat penelitian.
SMK yang menjadi tempat uji coba instrument adalah SMK Indonesia Farmasi Yogyakarta. SMK ini memilik kesamaan dengan SMK yang akan
dijadikan tempat penelitian. Kesamaan pertama yaitu sama dalam hal jurusan yang dipelajari, yaitu sama-sama mendalami jurusan farmasi, jadi dari segi
bidang ilmu memiliki kesamaan. Kesamaan lainnya yaitu dari segi usia sama- sama berkisar pada rentang usia 15-18 tahun yang berarti memiliki kesamaan
dalam hal tugas perkembangannya. Selain itu populasi dari SMK Indonesia farmasi ini juga hampir sama dengan sekolah yang akan dilakukan penelitian
yaitu jumlah perkelas berkisar antara 30-35 siswa. Setelah data diperoleh kemudian diuji validitasnya dengan menggunakan program komputer SPSS
seri 23. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 keatas, maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat dan dapat disimpulkan bahwa
instrumen tersebut memiliki validitas yang baik Sugiyono, 2011 : 178.
51 Table berikut ini adalah item yang valid setelah dilakukan uji coba:
Tabel 5. Kisi-kisi Skala Efikasi Diri setelah Uji Coba Variabel
Aspek Indikator
Butir Soal
∑ +
-
Efikasi diri 1.Tingkat
kesulitan Level
Pandangan akan
kemampuan diri 8, 15
7, 20 4
Melakukan tugas
sesuai dengan
kemampuan 1, 13
4, 10
4 2. Generalisasi
luas cakupan bidang tugas
Luas bidang tugas yang diyakini
5, 18, 14
3, 9 5
Yakin dalam
menghadapi berbagai situasi
2, 16 22
3 3.Tingkat
kekuatan Strength
Tetap bertahan dalam menghadapi
hambatan 12, 21,
23 19
4 Tidak
mudah menyerah
dalam menghadapi
kegagalan 17,
11 6
3 Jumlah
14 9
23 item yang gugur
52 Tabel 6. Kisi-kisi Skala Kematangan Karir setelah Uji Coba
Variabel Aspek
Indikator Butir Soal
∑ +
-
Kematangan karir
1. Perencanaan karir
Perencanaan karir di masa depan
7, 24 38
3 Perencanaan karir di
masa sekarang 31,
19 3, 36
4 2.Eksplorasi
karir Eksplorasi perencanaan
karir dengan orang lain 6, 14
26 3
Eksplorasi kemampuan dan bakat diri
23, 37
10, 32
4 Eksplorasi
kegiatan yang mendukung karir
29 1, 35
3 3.Informasi
seputar karir Informasi
tentang Kelanjutan karir
15 4, 25
3 Informasi
tentang kondisi diri
22, 11
8, 30 4
Informasi tentang suatu bidang pekerjaan
9, 13 18, 20
4 4.
Pengambila n keputusan
Pengambilan keputusan tentang pekerjaan dan
perencanaan karir 5,
27 33,
39 4
5.Realitas orientasi
tentang suatu bidang
pekerjaan Mengetahui
kapasitas diri
sesuai dengan
pekerjaan yang dimintai 16
12, 21 3
Mencari informasi
tentang suatu pekerjaan yang diminati
2, 28 34, 17
4 Jumlah
19 20
39 item yang gugur
53
2. Uji Reliabilitas