- 115 -
manusia melalui wahyu yang disampaikan kepada manusia dengan perantara Malaikat Jibril. Malaikat Jibril menyampaikan pula kepada Nabi SAW, dan
selanjutnya Nabi yang membimbing umatnya dengan perantaraan wahyu tersebut.
2. Rasulullah SAW
Kedudkan Rasulullah SAW sebagai pendidik ditunujuk langsung oleh Allah SWT. Kedudukan Rasulullah sebagai pendidik ideal dapat dilihat dalam dua hal,
yaitu Rasulullah sebagai pendidik pertama dalam pendidikan Islam dan keberhasilan yang dicapai Rasulullah dalam melaksanakan pendidikan. Dalam hal ini Rasul
berhasil mendidik manusia supaya berbahagia didunia dan akhirat, dalam satu masyarakat yang adil dan makmur, lahir dan batin.
Rasulullah SAW sebagai pendidik ideal terlihat dari keseimbangan antara teori dan praktek yang diajarkan. Dalam waktu yang singkat Rasul berhasil membina
umat dengan pembangunan yang luar biasa meliputi segala aspek kehidupan, antara lain:
1 Pembangunan akidah
2 Pembangunan ibadah
3 Pembangunan akhlak
4 Keluarga, termasuk hak – hak kewajiban masing – masing yang jelas dan
serasi 5
Sosial kemasyarakatan termasuk kemanusiaankemerdekaan, persamaan, persaudaraan, persatuan.
6 Politik termasuk pemerintahan yang adil berdasarkan musyawarah
demokrasi kerukunan, tanggung jawab bersama dan keadilan 7
Dan lain sebagainya
190
Keberhasilan Nabi sebagi pendidik merupakan pengabungan kekuatan antara kemampuan kepribadian, wahyu Ilahi dan aplikasi ilmu dilapangan, dalam bahasa
190
Ramayulis, Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta, Kalam Mulia, 2009 hal.
146
- 116 -
lain diungkapkan bahwa Rasulullah langsung menjadi al uswat al hasanat bagi ilmu – ilmu yang dimiliki dan yang diajarkannya kepada para sahabat. Sebagai seorangh
pendidik umat manusia Rasulullah memiliki kepribadian yang mulia, yang pantas dijadikan al uswat al hasanat bagi umat manusia.
3. Orang Tua
Dalam Islam, orang yang paling bertanggung-jawab adalah orangtua ayah dan ibu anak didik. Tanggung jawab itu disebabkan oleh dua hal yaitu pertama,
karena kodrat yaitu karena orang tua ditakdirkan menjadi orangtua anaknya, dan karena itu ia ditakdirkan pula bertanggung-jawab mendidik anaknya. Kedua, karena
kepentingan kedua orang tua yaitu orang tua berkepentingan terhadap kemajuan perkembangan anaknya. Kemudian pendidik dalam Islam adalah guru.
Hasan Langgulung
191
mengatakan bahwa keluraga merupakan institusi pertama dan utama dalam perkembangan seorang individu. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa pembentukan kepribadian peserta didik bermula dari lingkungan keluarga.
Membangnun keluarga sebagai pusat pembinaan kepribadian anak dalam hal ini ditegaskan pada fungsi utama yakni:
192
a Keluarga sebagai rumah ibadah
Artinya dalam keluargalah dirintis untuk dilaksanakannya rancangan bangunan spiritual,jiwa dan mental anak agar memiliki jiwa beragama, jiwa
bersosial dan jiwa kemanusiaan yang tinggi. b
Keluarga sebagai rumah sakit Artinya pusat kebersihan dan kesehatan yang harus diciptakan untuk
menopang pembangunan individu dari segi fisik sehingga membina anak untuk kuat dab sehat sebagai generasi yang handal.
191
Hasan Langgulung, Beberapa Tinjauan dalam Pendidikan Islam, Kuala Lumpur,
PustakaAntara, 1981, hal. 86
192
Mardianto, Psikologi Pendidikan , Bandung, Cita Pustaka Media Perintis, 2009 hal. 205
- 117 -
c Keluarga sebagai rumah sekolah
Artinya dalam keluarga harus terjadi interaksi saling mengasihi, saling menyayangi dan mengerti akan fungsi daan peran tiap unsur keluarga. Ayah, ibu,
anak, dan anggota keluarga lainnya didarapkan dapat berinteraksi membentuk satu komunitas yang harmonis dengan itu pulalah keluarga dapat menjadi sakinah,
mawaddah, dan warahmah menurut pandangan Islam. Dasar
– dasar diatas diharapkan dapat menjadi fondasi bagi upaya pembentukan kepribadian anak, karena dengan dasar fungsi dan peran keluarga yang
dapat dan benar maka pembinaan dan pembentukan anggota keluarga khususnya anak
– anak akan dapat dilaksanakan dengan baik. Orang tua sebagia pendidik dalam lingkungan keluarga disebabkan karena
secara alami anak – anak pada masa awal kehidupannya berada ditengah – tengah
ayah dan ibunya. Dari merekalah anak mulai pendidikan. Dasar pandangan hidup, sikap hidup, dan keterampilan hidup banyak tertanam sejak anak berada di tengah
orang tuanya.
4. Guru