Asas-asas kurikulum pendidikan Islam

- 138 -

B. Asas-asas kurikulum pendidikan Islam

Secara etimologi, asas bermakna hukum dasar, dasar sesuatu yang menjadi tumpuan berfikir, atau dasar cita-cita. Kata ini sebenarnya berasal dari kosa kata Arab, yaitu al-asas yang bermakna fundamen alas, dasar bangunan atau dapat juga berarti asal, pangkal, atau dasar dari segala sesuatu. Karenanya, yang dimaksud dengan asas dalam bahasan ini adalah landasan yang menjadi dasar dalam pembentukan kurikulum pendidikan Islami. Dalam konteks ini, bangunan dan semua unsure yang membentuk bangunan kurikulum pendidikan Islami tersebut harus tersusun dan mengacu kepada suatu sumber kekuatan yang menjadi landasan dalam pembentukannya. Sumber kekuatan itulah yang disebut dengan asas-asas pembentuk kurikulum pendidikan Islam. 216 Kurikulum merupakan kekuatan utama yang mempengaruhi dan membentuk proses pembelajaran. Kesalahan dalam penyusunan kurikulum akan menyebabkan kegagalan suatu pendidikan dan penzoliman terhadap peserta didik. Herman H. Horne membagi dasar penyusunan kurikulum ada tiga macam : 1. Dasar Psikologis ; Digunakan untuk mengetahui dan memenuhi kemampuan yang diperoleh dan kebutuhan peserta didik. 2. Dasar Sosiologis ; Digunakan untuk mengetahui tuntutan masyarakat terhadap pendidikan. 3. Dasar Filosofis ; Digunakan untuk mengetahui Nilai yang akan dicapai. 217 Dalam pendidikan Islam ada usaha – usaha untuk mentransfer dan menanamkan nilai – nilai agama sebagai titik sentral tujuan dan proses pendidikan Islam. Oleh karena itu, Al-Syaibany 218 memberikan kerangka dasar yang jelas tentang kurikulum Islam, yaitu : 216 Al Rasyidin, Falsafah Pendidikan Islami, Membangun Kerangka Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi Praktik Pendidikan, Bandung: Cita Pustaka Media, 2008, h. 168-169. 217 Herman H. Horne, 218 Oemar Muhammad al-Thoumi al- Syaibani. Falsafah Pendidikan Islam. Jakarta : Bulan Bintang, 1979, h. 523-532 - 139 - 1. Dasar agama ; Dasar ini hendaknya menjadi ruh dan target tertinggi dalam kurikulum yang mana didasarkan pada Al- Qur’an, al-sunnah dan sumber – sumber yang bersifat furu’ lainnya. 2. Dasar falsafah ; Dasar ini memberikan pedoman bagi tujuan pendidikan Islam secara filosofis, sehingga tujuan, isi dan organisasi kurikulum mengandung suatu kebenaran dan pandangan hidup dalam bentuk nilai – nilai yang diyakini sebagai suatu kebenaran. 3. Dasar Psikologis ; Dasar ini memberikan landasan dalam perumusan kurikulum yang sejalan dengan ciri – ciri perkembangan psikis peserta didik, sesuai dengan tahap kematangan dan bakatnya, memperhatikan kecakapan pemikiran dan perbedaan perorangan antara satu peserta didik dengan lainnya. 4. Dasar sosial ; Dasar ini memberikan gambaran bagi kurikulum pendidikan Islam yang tercermin pada dasar sosial yang mengandung ciri – ciri masyarakat Islam dan kebudayaannya, baik dari segi pengetahuan, nilai – nilai ideal, cara berfikir dan adat kebiasaan serta seni. Sesuai dengan tuntutan al – Qur’an, inti kurikulum pendidikan Islam adalah “ Tauhid” dan harus dimantapkan sebagai unsur pokok. Pemantapan kalimat tauhid hendaknya semenjak bayi dilahirkan dengan memperdengarkan azan dan iqamah terhadap anak yang baru dilahirkan. Tauhid dalam Islam adalah suatu istilah untuk menyatakan kemahaesaan Allah atas semua makhluk-Nya. Allah merupakan esensi dan inti dari ajaran Islam dan merupakan nilai dasar dari relitas kebenaran yang universal untuk semua tempat dan waktu dari sejarah kemakhlukan dan menjadi inti dari prinsip – prinsip dasar yang harus diikuti oleh manusia. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dengan ketauhidan memungkinkan manusia mampu mewujudkan tata dunia kosmos yang harmonis, penuh tujuan, mengangkat persamaan – persamaan jenis dan ras, serta persamaan dalam aktivitas dan kebebasan seluruh manusia di muka Bumi ummatan wahidah . - 140 - Dengan demikian tauhid merupakan prinsip utama dalam seluruh dimensi kehidupan manusia baik dalam aspek hubungan vertical antara manusia dengan Tuhan maupun aspek hubungan horizontal antara manusia sesamanya dan antara manusia dengan alam sekitarnya.

C. Ruang lingkup kurikulum pendidikan Islam