- 11 -
dikatakan  adalah  filsafat  pendidikan  yang  berdasarkan  ajaran  Islam  atau  filsafat pendidikan  yang  dijiwai  oleh  ajaran  Islam,  jadi  ia  bukan  filsafat  yang  bercorak
liberal, bebas, tanpa batas etika sebagaimana dijumpai dalam pemikiran filsafat pada umumnya.
B. Ruang Lingkup Filsafat, Filsafat Pendidikan, dan Filsafat Pendidikan Islam
1.Ruang Lingkup Filsafat
Bidang  garapan  Filsafat  Ilmu  terutama  diarahkan  pada  komponen-komponen yang menjadi tiang penyangga bagi eksistensi ilmu, yaitu ontologi, epistemologi, dan
aksiologi. Ontologi  ilmu  meliputi  apa  hakikat  ilmu  itu,  apa  hakikat  kebenaran  dan
kenyataan yang inheren dengan pengetahuan ilmiah, yang tidak terlepas dari persepsi filsafat  tentang  apa  dan  bagai
mana  yang  “Ada”  itu  being  Sein,  het  zijn.  Paham monisme  yang  terpecah  menjadi  idealisme  atau  spiritualisme,  Paham  dualisme,
pluralisme  dengan  berbagai  nuansanya,  merupakan  paham  ontologik  yang  pada akhimya menentukan pendapat bahkan keyakinan kita masing-masing mengenai apa
dan bagaimana yang ada sebagaimana manifestasi kebenaran yang kita cari. Epistemologi ilmu meliputi sumber, sarana, dan tatacara mengunakan sarana
tersebut untuk mencapai pengetahuan ilmiah. Perbedaan mengenal pilihan landasan ontologik  akan  dengan  sendirinya  mengakibatkan  perbedaan  dalam  menentukan
sarana  yang akan kita pilih.  Akal  Verstand, akal  budi  Vernunft  pengalaman, atau
komunikasi  antara  akal  dan  pengalaman,  intuisi,  merupakan  sarana  yang  dimaksud dalam  epistemologik,  sehingga  dikenal  adanya  model-model  epistemologik  seperti:
rasionalisme,  empirisme,  kritisisme  atau  rasionalisme  kritis,  positivisme,  feno- menologi  dengan  berbagai  variasinya.  Ditunjukkan  pula  bagaimana  kelebihan  dan
kelemahan  sesuatu  model  epistemologik  beserta  tolok  ukurnya  bagi  pengetahuan
ilmiah itu seped teori koherensi, korespondesi, pragmatis, dan teori intersubjektif.
- 12 -
Akslologi  llmu  meliputi  nilal-nilal  values  yang  bersifat  normatif  dalam
pemberian makna terhadap kebenaran atau kenyataan sebagaimana kita jumpai dalam kehidupan kita  yang menjelajahi berbagai kawasan, seperti kawasan sosial, kawasan
simbolik  atau  pun  fisik-material.  Lebih  dari  itu  nilai-nilai  juga  ditunjukkan  oleh aksiologi ini sebagai suatu conditio sine qua non yang wajib dipatuhi dalam kegiatan
kita, baik dalam melakukan penelitian maupun di dalam menerapkan ilmu.
Dalam perkembangannya Filsafat llmu juga mengarahkan pandangannya pada Strategi  Pengembangan  ilmu,  yang  menyangkut  etik  dan  heuristik.  Bahkan  sampai
pada  dimensi  kebudayaan  untuk  menangkap  tidak  saja  kegunaan  atau  kemanfaatan ilmu, tetapi juga arti maknanya bagi kehidupan.
9
Ruang  lingkup  filsafat  menurut  beberapa  ahli  filsafat  diantaranya  : 1.  Dr.M.J.Langeveld  menyatakan  :  bahwa  filsafat  dapat  dikatakan  sebagai  satu
kesatuan yang teridiri dari tiga lingkungan masalah : a. Lingkungan masalah-masalah keadaan  metafisika,  manusia,  alam  b.  Lingkungan  masalah-masalah  pengetahuan
teori kebenaran, teori pengetahuan, logika. Lingkungan masalah-masalah nilai teori nilai, etika, estetika dan nilai yang berdasarkan agama.
10
Al  Kindi  membagi  filsafat  dalam  tiga  lapangan  :  a.  Ilmu  fisika,  merupakan tingkatan  yang  terendah.  b.  Ilmu  Matematika,  tingkatan  tengah.  c.  Ilmu  keTuhanan,
tingkatan tinggi.
11
Al Farabi, ia membagi filsafat ke dalam dua lapangan : d. Filsafat teori  al-Falsafah  an-  Nadzariyah,  mengetahui  sesuatu  yang  ada  dengan  tanpa
tuntutan  pengalaman.  Lapangan  ini  meliputi  :  Ilmu  Matematika,  Ilmu  Fisika,  dan Ilmu  Metafisika.  e.  Filsafat  praktek  al-Falsafah  al-Amaliyah,  mengetahui  sesuatu
dengan keharusan melakukan dengan amal  dan  melahirkan tenaga untuk  melakukan bagian-bagiannya  yang  baik.  Seperti  ilmu  akhlak,  ilmu  politik,  dan  ilmu  mantiq
logika  Filsafat  sebagai  Ilmu.  Dikatakan  filsafat  sebagai  ilmu  karena  di  dalam pengertian  filsafat  mengandung  pertanyaan  ilmiah,  yaitu  :  bagaimanakah,
`
9
http dikutip dari : Tim Dosen Filsafat Ilmu UGMKoento Wibisono
10
Harold  H.  Titus  dkk,  Persoalan-Persoalan  Filsafat,  pent.  HM.  Rasjidi  Jakarta:  Bulan
Bintang, 1984, h. 9-10.
11
Syadali, Filsafat Umum, Bandung: Pustaka Setia, 1997, Cet.I h. 20
- 13 -
mengapakah, ke manakah, dan apakah. Pertanyaan bagaimana menanyakan sifat-sifat yang  dapat  ditangkap  atau  yang  tampak  oleh  indera.  deskriptifpenggambaran.
Pertanyaan  mengapakah  menanyakan  tentang  sebab  asal  mula  suatu  obyek. Jawaban  atau  pengetahuan  yang  diperolehnya  bersifat  kausalitas  sebab  akibat.
Pertanyaan  kemanakah  menanyakan  tentang  apa  yang  terjadi  di  masa  lampau,  masa sekarang, dan masa yang akan datang. Pertanyaan apakah yang menanyakan tentang
hakikat atau inti mutlak dari suatu hal.
12
2. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan