Guru Pengertian Pendidik dalam Pendidikan Islam

- 117 - c Keluarga sebagai rumah sekolah Artinya dalam keluarga harus terjadi interaksi saling mengasihi, saling menyayangi dan mengerti akan fungsi daan peran tiap unsur keluarga. Ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga lainnya didarapkan dapat berinteraksi membentuk satu komunitas yang harmonis dengan itu pulalah keluarga dapat menjadi sakinah, mawaddah, dan warahmah menurut pandangan Islam. Dasar – dasar diatas diharapkan dapat menjadi fondasi bagi upaya pembentukan kepribadian anak, karena dengan dasar fungsi dan peran keluarga yang dapat dan benar maka pembinaan dan pembentukan anggota keluarga khususnya anak – anak akan dapat dilaksanakan dengan baik. Orang tua sebagia pendidik dalam lingkungan keluarga disebabkan karena secara alami anak – anak pada masa awal kehidupannya berada ditengah – tengah ayah dan ibunya. Dari merekalah anak mulai pendidikan. Dasar pandangan hidup, sikap hidup, dan keterampilan hidup banyak tertanam sejak anak berada di tengah orang tuanya.

4. Guru

Pendidik dilembaga pendidikan persekolahan disebut dengan guru, yang meliputi guru madrasah atau sekolah sejak dari taman kanak – kanak, sekolah menengah, dan sampai dosen – dosen di perguruan tinggi, kyai di pondok pesantren, dan lain sebagainya. Namun guru bukanya hanya menerima amanat dari orang tua untuk mendidik, melainkan juga dari setiap orang yang memerlukan bantuan untuk mendidiknya. Profesi sebagai pendidik merupakan pekerjaan yang sangat mulia dalam pandangan Islam. Hal ini adalah wajar mengingat pendidik merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap masa depan peserta didik. Malahan rasulullah menegaskan bahwa salah satu diantara tiga macam hal amal perbuatan yang tidak akan pernah hilang meskipun seseorang telah meninggal dunia adalah pemberian - 118 - ilmu yang bermanfaat kepada orang lain. Pahala orang yang mengajarkan ilmu dengan ikhlas akan terus mengalir selama orang lain atau murid – muridnya mengamalkannya. Oleh karena itu pendidik dalam pendidikan Islam memiliki sifat khas yang membedakan dengan yang lain.

1. Pengertian Pendidik dalam Pendidikan Islam

Menurut kajian pendidikan Islam, pendidik dalam bahasa Arabnya disebut dengan mu’allim, ustadz, murabbiy, mursyid, mudarris dan mu’addib dengan makna yang berbeda, sesuai dengan konteks kalimat, walaupun dalam situasi tertentu mempunyai kesamaan makna. Mu’allim, berasal dari kata dasar ‘ilm yang berarti menangkap sesuatu, di mana dalam setiap ‘ilm terkandung dimensi teoritis dan dimensi amaliah. Al-alim jamaknya ulama atau al- mu’allim, juga berarti orang yang mengetahui dan banyak digunakan para ulamaahli pendidikan untuk menunjuk pada hati guru. Selain itu terdapat pula istilah ustadz untuk menunjuk kepada arti guru yang khusus mengajar bidang pengetahuan agama Islam. Ustadz juga bisa digunakan untuk memanggil seseorang profesor, di mana maknanya bahwa seseorang pendidik guru dituntut untuk komitmen terhadap profesionalisme dalam mengemban tugas. Murabbiy, berasal dari kata dasar rabb, Tuhan adalah sebagai rabb al- ‘alamin dan rabb al-nas, yakni yang menciptakan, mengatur dan memelihara alam seisinya termasuk manusia. Mursyid, biasa digunakan untuk pendidik guru dalam thariqah tasawuf, di mana pendidik harus berusaha menularkan penghayatan akhlak dan kepribadiannya kepada peserta didiknya, baik yang berupa etos ibadahnya, etos kerjanya, etos belajarnya, maupun dedikasinya yang serba lillahi ta’ala. Mudarris, berasal dari akar kata darasa – yadrusu – darsan wa durusan wa dirasatan, yang berarti terhapus, hilang bekasnya, menghapus, menjadikan usang, melatih dan mempelajari. Selain itu ada pula sebagian ulama yang menggunakan - 119 - istilah al-mudarris untuk arti orang yang mengajar atau orang yang memberi pelajaran. M u’addib, berasal dari kata adab yang berarti moral, etika dan adab atau kemajuan kecerdasan, kebudayaan lahir dan batin. Sedangkan secara istilah pendidik adalah orang-orang yang bertanggungjawab terhadap perkembangan peserta didik dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi peserta didik, baik potensi afektif, kognitif, maupun psikomotorik sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam. 193

2. Sifat dan Karakteristik Kepribadian Pendidik Muslim