Chabib Thaha, Teknik Evaluasi Pendidikan, PT. Raja Grafindo Persada, hal. I.

- 160 - Muhaimin dan Abd. Majid menambahkan bahwa hukuman yang diberikan haruslah: 252 a. Mengandung makna edukasi. b. Merupakan jalan atau solusi terakhir dari beberapa pendekatan dan metode yang ada. c. Diberikan setelah anak didik mencapai usia 10 tahun.

d. Esensi Evaluasi dalam Perspektif Falsafah Pendidikan Islam

Evaluasi merupakan bagian dari proses belajar mengajar yang secara keseluruhan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan mengajar, melaksanakan evaluasi yang dilakukan dalam kegiatan pendidikan mempunyai arti yang sangat utama, karna evaluasi merupakan alat ukur atau proses untuk mengetahui tingkat pencapaian keberhasilan yang telah dicapai siswa atas bahan ajar atau materi-materi yang telah disampaikan, sehingga dengan adanya evaluasi maka tujuan dari pembelajaran akan terlihat secara akurat dan meyakinkan.

1. Pengertian evaluasi dalam pendidikan Islam

Evaluasi berasal dari bahasa Inggris “evaluation akar katanya value yang berarti nilai dalam bahasa arab disebut Al-Qimah atau Al-Taqdir. Dengan demikian secara harfiah, evaluasi pendidikan Al-Taqdir Al-Tarbawiy dapat diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan. Menurut istilah ada beberapa pandangan ahli,menurut M.Chalibib Thoha, 253 evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan objek dengan menggunakan instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Evaluasi adalah suatu proses penaksiran terhadap kemajuan,pertumbuhan dan perkembangan peserta didik untuk tujuan 252 Muhaimin dan Abdul Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam,Bandung: TriGenda Karya, 1993, h. 276 253

M. Chabib Thaha, Teknik Evaluasi Pendidikan, PT. Raja Grafindo Persada, hal. I.

- 161 - pendidikan.Evaluasi merupakan totalitas tindakan atau proses yang dilakukan untuk menilai sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Dari beberapa pendapat para ahli tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa evaluasi merupakan suatu proses tolak ukur untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan keberhasilan yang dicapai dalam dunia pendidikan. Maka dari itu evaluasi merupakan hal yang signifikan dilakukan dalam dunia pendidikan, karna mempunyai manfaat amat berpengaruh begitu juga dengan bidang-bidang yang lain termasuk dalam kehidupan, yang paling utama adalah evaluasi terhadap diri sendiri. Sedangkan evaluasi dalam pendidikan islam adalah pengambilan sejumlah yang berkaitan dengan pendidikan islam guna melihat sejauh mana keberhasilan pendidikan yang selaras dengan nilai-nilai Islam sebagai tujuan dari pendidikan itu sendiri. 2.Tujuan evaluasi dalam pendidikan Islam Tujuan program evaluasi adalah mengetahui kader pemahaman anak didik terhadap materi terhadap materi pelajaran, melatih keberanian dan mengajak anak didik untuk mengingat kembali materi yang telah diberikan. Selain itu, program evaluasi bertujuan mengetahui siapa diantara anak didik yang cerdas dan yang lemah, sehingga naik tingkat, kelas maupun tamat. Tujuan evaluasi bukan anak didik saja, tetapi bertujuan mengevaluasi pendidik, yaitu sejauh mana pendidikan bersungguh- sungguh dalam menjalankan tugasnya untuk mencapai tujuan pendidikan Islam. Dalam pendidikan Islam, tujuan evaluasi lebih ditekankan pada penguasaan sikap afektif dan psikomotor ketimbang asfek kogritif. Penekanan ini bertujuan - 162 - untuk mengetahui kemampuan peserta didik yang secara besarnya meliputi empat hal, yaitu : 254 1. Sikap dan pengalaman terhadap hubungan pribadinya dengan Tuhannya. 2. Sikap dan pengalaman terhadap arti hubungan dirinya dengan masyarakat. 3. Sikap dan pengalaman terhadap arti hubungan kehidupannya dengan alam sekitarnya. 4. Sikap dan pandangan terhadap diri sendiri selaku hamba Allah, anggota masyarakat, serta khalifah Allah SWT. Dari keempat dasar tersebut di atas, dapat dijabarkan dalam beberapa klasifikasi kemampuan teknis, yaitu : 1. Sejauh mana loyalitas dan pengabdiannya kepada Allah dengan indikasi- indikasi lahiriah berupa tingkah laku yang mencerminkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. 2. Sejauh mana peserta didik dapat menerapkan nilai-nilai agamanya da kegiatan hidup bermasyarakt, seperti ahlak yang mulia dan disiplin. 3. Bagaimana peserta didik berusaha mengelola dan memelihara, serta menyesuaikan diri dengan alam sekitarnya, apakah ia merusak ataukah memberi makna bagi kehidupannya dan masyarakat dimana ia berada. 4. Bagaimana dan sejauh mana ia memandang diri sendiri sebagai hamba Allah dalam menghadapi kenyataan masyarakat yang beraneka ragam budaya, suku dan agama. 254 Samsul Nizar dan Al Rasyidin, Filsafat Pendidikan Islam: Pendekatan Historis, Teoritis, dan Praktis, 2002, hal. 80. - 163 - Sedangkan menurut Muchtar Buchari M. Eb, mengemukakan, ada dua tujuan evaluasi : 255 1. Untuk mengetahui kemajuan belajar peserta didik setelah menyadari pendidikan selama jangka waktu tertentu. 2. Untuk mengetahui tingkah efisien metode pendidikan yang dipergunakan dalam jangka waktu tertentu. 3.Fungsi evaluasi dalam pendidikan Islam Adapun fungsi evaluasi, menurut Abudin Nata adalah: 256 1. Mengetahui tercapai tidaknya tujuan 2. Memberi umpan balik bagi guru dalam melakukan proses pembelajaran. 3. Untuk menentukan kemajuan belajar 4. Untuk mengenal peserta didik yang mengalami kesulitan 5. Untuk menempatkan murid dalam situasi belajar yang tepat 6. Bagi pendidik, untuk mengatur proses pembelajaran. Bagi peserta didik untuk mengetahui kemampuan yang telah dicapai, bagi masyarakat untuk mengetahui berhasil tidaknya pelaksanaan program. Rahmayulis mengatakan, bahwa seorang pendidik melakukan evaluasi disekolah mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui peserta didik nama yang tepandai dan terbodoh. 2. untuk mengetahui apakah bahan yang telah diajarkan sudah dimiliki peserta didik atau belum 3. untuk mendorong persaingan yang sehat antara sesame peserta didik 255

M. Chabib Thaha, Teknik Evaluasi Pendidikan, PT. Raja Grafindo Persada, hal. 6.