Setiono, Op Cit, halaman 13

131 Pasal 59 KUHP ini adalah berhubungan dengan ketentuan-ketentuan dalam huku pidana yang menibulkan kewajiban bagi seorang pemilik atau seorang pengusaha. Dalam hal pemilik atau pengusaha dari korporasi, karena tidak ada pengaturan bahwa pengurusnya bertanggungjawab, maka bagaiana memutuskan tentang oembuat dan pertanggungjawabannya. Konsekuensi tidak diaturnya korporasi sebagai subjek hukum pidana dalam Buku I KUHP, adalah pengaturan dalam undang-undang di luar KUHP menjadi sangat beragam. 235 Keuntungan dari penerapan bentuk pertanggungjawaban pribadi direktur dan manajer jelas agar mereka dapat mematuhi hukum yang berlaku sehingga menghindarkan mereka dari sikap yang dapat membahayakan korporasi, para stakeholder, dan lingkungan hidup serta masyarakat sekitar. Penerapan pertanggungjawaban terhadap para direktur dan manajer suatu korporasi sesuai peraturan akan menciptakan suatu kondisi bagi mereka untuk taat pada hukum. Pertanggungjawaban derivatif, secara terminologi, berasal dari pertanggungjawaban korporasi itu sendiri. Oleh sebab itu, haruslah dicari terlebih dahulu pertanggungjawaban korporasi itu sehingga tidak ada penyangkalan, barulah direkturnya dapat dimintai pertanggungjawaban secara pribadi. 236 235

H. Setiono, Op Cit, halaman 13

236 AlviSyahrinhttp:alviprofdr.blogspot.com201302pertanggungjawabanpidana- korporasi-oleh.htmlmore, diakses pada tanggal 2 Juni 2014, pukul 14.30 WIB 2. Korporasi sebagai Pembuat dan Penguruslah yang harus bertanggung jawab Universitas Sumatera Utara 132 Dalam korporasi atau perusahaan, para anggota direksi dan komisaris sebagai salah satu organ vital dalam badan hukum tersebut merupakan pemegang amanah fiduciary yang harus berperilaku sebagaimana layaknya pemegang kepercayaan. Di sini komisaris dan direktur memiliki posisi fiducia dalam pengurusan perusahaan dan mekanisme hubungannya harus secara fair. Menurut pengalaman common law hubungan itu dapat didasarkan pada teori fiduciary duty. Hubungan fiduciary duty tersebut didasarkan atas kepercayaan dan kerahasiaan trust and confidence yang dalam peran ini meliputi, ketelitian scrupulous, itikad baik good faith, dan keterusterangan candor. Dalam memahami hubungan pemegang kepercayaan fiduciary relationship tersebut, common law mengakui bahwa orang yang memegang kepercayaan fiduciary secara natural memiliki potensi untuk menyalahgunakan wewenangnya. Oleh sebab itu hubungan pemegang kepercayaan tersebut harus didasarkan kepada standar yang tinggi. 237 Korporasi sebagai pembuat dan pengurus bertanggung jawab, maka ditegaskan bahwa korporasi mungkin sebagai pembuat. Pengurus ditunjuk sebagai yang bertanggung jawab: yang dipandang dilakukan oleh korporasi adalah apa yang dilakukan oleh alat perlengkapan korporasi menurut wewenang berdasarkan anggaran dasarnya. Tindak pidana yang dilakukan oleh korporasi adalah tindak pidana yang dilakukan seseorang tertentu sebagai pengurus dari badan hukum tersebut. Sifat dari 237 Bismar Nasution, http:bismar.wordpress.com20091223kejahatan-korporasi, diakses pada tanggal 2 Juni 2014, Pukul 16.30 WIB. Universitas Sumatera Utara 133 perbuatan yang menjadikan tindak pidana itu adalah onpersoonlijk. 238 Orang yang memimpin korporasi bertanggung jawab pidana, terlepas dari apakah ia tahu ataukah tidak tentang dilakukannya perbuatan itu. Roeslan Saleh setuju bahwa prisip ini hanya berlaku untuk pelanggaran. Untuk hal tersebut Roeslan Saleh setuju bahwa prinsip ini hanya berlaku untuk pelanggaran saja. 239 Sistem pertanggungjawaban korporasi yang seperti ini ditandai dengan pengakuan yang timbul dalam perumusan undang-undang bahwa suatu tindak pidana dapat dilakukan oleh perserikatan atau badan usaha korporasi, akan tetapi tanggungjawab untuk itumenjadi beban dari pengurus badan hukum korporasi tersebut. Secara perlahan-lahan tanggungjawab pidana beralih dari anggota pengurus kepada mereka yang memerintahkan, atau dengan larangan melakukan apabila melalaikan memimpin korporasi secara sesungguhnya, dalam sistem pertanggungjawaban seperti ini, korporasi dapat menjadi pebuat tindak pidana, akan tetapi yang bertangungjawab adalah para angota pengurus, asal saja dinyatakan dengan tegas dalam peraturan itu. 240 238 Muladi dan Dwidja Priyatno, Op Cit, halaman 86. 239 Dwijda Priyatno, Op Cit, halaman 55. 240

H. Setiono, Op Cit, halaman 13.