131
Pasal 59 KUHP ini adalah berhubungan dengan ketentuan-ketentuan dalam huku pidana yang menibulkan kewajiban bagi seorang pemilik atau seorang pengusaha.
Dalam hal pemilik atau pengusaha dari korporasi, karena tidak ada pengaturan bahwa pengurusnya bertanggungjawab, maka bagaiana memutuskan tentang oembuat dan
pertanggungjawabannya. Konsekuensi tidak diaturnya korporasi sebagai subjek hukum pidana dalam Buku I KUHP, adalah pengaturan dalam undang-undang di luar
KUHP menjadi sangat beragam.
235
Keuntungan dari penerapan bentuk pertanggungjawaban pribadi direktur dan manajer jelas agar mereka dapat mematuhi hukum yang berlaku sehingga
menghindarkan mereka dari sikap yang dapat membahayakan korporasi, para stakeholder, dan lingkungan hidup serta masyarakat sekitar. Penerapan
pertanggungjawaban terhadap para direktur dan manajer suatu korporasi sesuai peraturan akan menciptakan suatu kondisi bagi mereka untuk taat pada hukum.
Pertanggungjawaban derivatif, secara terminologi, berasal dari pertanggungjawaban korporasi itu sendiri. Oleh sebab itu, haruslah dicari terlebih dahulu
pertanggungjawaban korporasi itu sehingga tidak ada penyangkalan, barulah direkturnya dapat dimintai pertanggungjawaban secara pribadi.
236
235
H. Setiono, Op Cit, halaman 13
236
AlviSyahrinhttp:alviprofdr.blogspot.com201302pertanggungjawabanpidana- korporasi-oleh.htmlmore, diakses pada tanggal 2 Juni 2014, pukul 14.30 WIB
2. Korporasi sebagai Pembuat dan Penguruslah yang harus bertanggung jawab
Universitas Sumatera Utara
132
Dalam korporasi atau perusahaan, para anggota direksi dan komisaris sebagai salah satu organ vital dalam badan hukum tersebut merupakan pemegang
amanah fiduciary yang harus berperilaku sebagaimana layaknya pemegang kepercayaan. Di sini komisaris dan direktur memiliki posisi fiducia dalam
pengurusan perusahaan dan mekanisme hubungannya harus secara fair. Menurut pengalaman common law hubungan itu dapat didasarkan pada teori fiduciary duty.
Hubungan fiduciary duty tersebut didasarkan atas kepercayaan dan kerahasiaan trust and confidence yang dalam peran ini meliputi, ketelitian scrupulous, itikad baik
good faith, dan keterusterangan candor. Dalam memahami hubungan pemegang kepercayaan fiduciary relationship tersebut, common law mengakui bahwa orang
yang memegang kepercayaan fiduciary secara natural memiliki potensi untuk menyalahgunakan wewenangnya. Oleh sebab itu hubungan pemegang kepercayaan
tersebut harus didasarkan kepada standar yang tinggi.
237
Korporasi sebagai pembuat dan pengurus bertanggung jawab, maka ditegaskan bahwa korporasi mungkin sebagai pembuat. Pengurus ditunjuk sebagai
yang bertanggung jawab: yang dipandang dilakukan oleh korporasi adalah apa yang dilakukan oleh alat perlengkapan korporasi menurut wewenang berdasarkan anggaran
dasarnya. Tindak pidana yang dilakukan oleh korporasi adalah tindak pidana yang dilakukan seseorang tertentu sebagai pengurus dari badan hukum tersebut. Sifat dari
237
Bismar Nasution, http:bismar.wordpress.com20091223kejahatan-korporasi, diakses pada tanggal 2 Juni 2014, Pukul 16.30 WIB.
Universitas Sumatera Utara
133
perbuatan yang menjadikan tindak pidana itu adalah onpersoonlijk.
238
Orang yang memimpin korporasi bertanggung jawab pidana, terlepas dari apakah ia tahu ataukah
tidak tentang dilakukannya perbuatan itu. Roeslan Saleh setuju bahwa prisip ini hanya berlaku untuk pelanggaran. Untuk hal tersebut Roeslan Saleh setuju bahwa
prinsip ini hanya berlaku untuk pelanggaran saja.
239
Sistem pertanggungjawaban korporasi yang seperti ini ditandai dengan pengakuan yang timbul dalam perumusan undang-undang bahwa suatu tindak pidana
dapat dilakukan oleh perserikatan atau badan usaha korporasi, akan tetapi tanggungjawab untuk itumenjadi beban dari pengurus badan hukum korporasi
tersebut. Secara perlahan-lahan tanggungjawab pidana beralih dari anggota pengurus kepada mereka yang memerintahkan, atau dengan larangan melakukan apabila
melalaikan memimpin korporasi secara sesungguhnya, dalam sistem pertanggungjawaban seperti ini, korporasi dapat menjadi pebuat tindak pidana, akan
tetapi yang bertangungjawab adalah para angota pengurus, asal saja dinyatakan dengan tegas dalam peraturan itu.
240
238
Muladi dan Dwidja Priyatno, Op Cit, halaman 86.
239
Dwijda Priyatno, Op Cit, halaman 55.
240
H. Setiono, Op Cit, halaman 13.