32
b. Bagi pemerintah sebagai sumbangan pemikiran terhadap pembaharuan hukum
pidana dalam perumusan undang-undang yang berkaitan dengan pertanggungjawaban pidana pengembang perumahan dalam menyediakan
prasarana, sarana dan utilitas umum sehingga penegakan hukum yang menyangkut tidak pidana yang dilakukan pengembang perumahan dapat
dilakukan dengan baik dan selain itu juga sebagai masukan dalam menyusun Peraturan Pemerintah tentang PSU.
c. Bagi akademis sebagai langkah awal dalam pengembangan dan penelitian
lebih lanjut untuk mengetahui inventarisasi perundang-undangan khususnya dalam hal ini mengetahui prinsip pertanggungjawaban pidana pengembang
perumahan dalam menyediakan prasarana, saran dan utilitas umum berdasarkan Undang-undang perumahan dan kawasan permukiman.
E. Keasalian Penulisan
Penelitian dengan judul “Tindak Pidana Dan Pertanggungjawaban Pidana Pengembang Perumahan Dan Kawasan Perukiman Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan Dan Kawasan Perukiman” belum pernah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya dilingkungan sekolah Pasca Sarjana Ilmu
Hukum Universitas Sumatera Utara, akan tetapi isu hukum yang berkaitan dengan korporasi telah ada yang meneliti oleh beberapa orang yakni :
Universitas Sumatera Utara
33
1. Fauzi Chairul F, NIM: 982105009, dengan judul “Perlindungan Hak-Hak
Konsumen Perumahan atas ketentuan klausula baku dengan pelaku usaha di kota madya Medan ditinjau dari UU No. 8 Tahun 1999”.
2. Denny Umri Butar-butar, NIM: 117005057, “Pertanggungjawaban pelaku
usaha perumahan dalam jual beli rumah yang mengandung cacat tersembunyi dalam persfektif hukum perdata study kasus perumahan di kota Medan”.
Permasalahan dan penyajian dari penelitian ini tidak sama dengan penelitian- penelitian tersebut. Permasalahan dan penyajian dalam penelitian ini merupakan hasil
dari pemikiran dan ide penulis sendiri yang didasarkan pada referensi buku-buku dan informasi dari media cetak serta elektronik. Mengacu pada alasan tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa penelitian ini adalah asli dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah.
F. Kerangka Teori dan Konsep 1. Kerangka Teori
Tindak Pidana menurut Wirjono Projodikoro yaitu suatu perbuatan yang pelakunya dapat dikenakan hukuman pidana. Pelaku itu dikatakan sebagai subjek
tindak pidana.
32
32
E.Y Kanter, dan S.R Sianturi, Asas-Asas Hukum Pidana Di Indonesia Dan Penerapannnya, Storia Grafika, Jakarta 2002, halaman 209.
Perbuatan itu merupakan tindakan melakukan atau tidak melakukan
Universitas Sumatera Utara
34
sesuatu yang oleh peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagai perbuatan yang dilarang dan diancam dengan pidana.
33
Tindak pidana terdiri dari unsur subjektif dan unsur objektif.
34
Unsur subjektif adalah unsur yang berasal dari diri pelaku yaitu kesalahan dari orang yang melanggar
aturan-aturan pidana artinya pelanggaran itu harus dapat dipertanggungjawabkan kepada sipelanggar. Unsur objektif merupakan unsur dari luar pelaku. Unsur objektif
tersebut meliputi :
35
1. Perbuatan manusia yaitu perbuatan yang positif atau suatu perbuatan yang
negatif yang menyebabkan pidana. 2.
Akibat perbuatan manusia yaitu akibat yang terdiri atas merusakkan atau membahayakan kepentingan-kepentingan hukum, yang menurut norma hukum
itu perlu ada supaya dapat dihukum. 3.
Keadaan-keadaan sekitar perbuatan itu, keadaan-keadaan ini bisa terdapat pada waktu melakukan perbuatan.
4. Sifat melawan hukum dan sifat dapat dipidanakan perbuatan itu melawan
hukum, jika bertentangan dengan undang-undang. Unsur subjektif dari suatu tindak pidana meliputi:
36
1. Kesengajaan atau ketidaksengajaan dolus atau culpa.
2. Maksud atau voornemen pada suatu percobaan atau poging.
3. Macam-macam maksud atau oogmerk seperti yang terdapat misalnya di dalam
kejahatan-kejahatan pencurian, penipuan, pemerasan, pemalsuan dan lain-lain. 4.
Merencanakan terlebih dahulu atau voorbedacthe raad seperti yang misalnya terdapat di dalam kejahatan pembunuhan menurut Pasal 340 KUHP.
5. Perasaan takut atau vress seperti yang antara lain terdapat di dalam rumusan
tindak pidana menurut Pasal 380 KUHP.
33
M. Hamdan, Tindak Pidana Suap dan Money Politic, Pustaka Bangsa Press, Medan,