Deskripsi Data Hasil Tes Prestasi Belajar Matematika

71

B. Deskripsi Data

Deskripsi data merupakan gambaran data penelitian yang diperoleh untuk mendukung pembahasan hasil penelitian. Kondisi sebelum dan setelah diberikan perlakuan pada variabel dalam penelitian ini dapat dilihat melalui gambaran data.

1. Deskripsi Data Hasil Tes Prestasi Belajar Matematika

Data mengenai hasil tes prestasi belajar terhadap pembelajaran matematika dapat didiskripsikan melalui data pretest dan posttest. Pretest merupakan data hasil tes prestasi peserta didik kedua kelas eksperimen terhadap pembelajaran matematika sebelum diberikan perlakuan. Pretest bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik terhadap materi yang akan dipelajari yaitu transformasi Data posttest merupakan hasil tes prestasi peserta didik setelah diberikan perlakuan dan bertujuan untuk mengetahui hasil prestasi belajar matematika peserta didik setelah diberikan perlakuan. Hasil tes prestasi belajar matematika secara singkat disajikan pada tabel 19 sebagai berikut. Tabel 19. Deskripsi Data Hasil Tes Prestasi Belajar Matematika Deskripsi STAD – PS TPS – PS Pretest Posttest Pretest Posttest Rata-rata 58,54 85,73 56,33 80,89 Nilai maksimum teoritik 100 100 100 100 Nilai minimum teoritik Nilai maksimum 80 93,33 73,33 93,33 Nilai minimum 43,33 66,67 40 60 Standar deviasi 11,76 6,63 11,59 8,02 Variansi 138,31 43,90 134,37 64,32 Keterangan: Nilai berskala 0-100 72 Berdasarkan tabel deskripsi data di atas, dapat dilihat secara keseluruhan score pretest tertinggi yang dicapai peserta didik adalah 80 sedangkan score terendahnya adalah 40. Score posttest tertinggi secara keseluruhan adalah 93,33 sedangkan score terendahnya adalah 60. Score rata-rata pretest kelompok eksperimen pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe STAD adalah 58,54 dan kelompok eksperimen pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe TPS adalah 56,33. Nilai rata-rata posttest kelompok eksperimen pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe STAD adalah 85,73 dan kelompok eksperimen pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe TPS adalah 80,89. Hasil pretest juga menunjukkan, nilai variansi data pretest masing-masing kelompok eksperimen lebih besar dari nilai variansi posttest. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil pretest masing-masing kelas eksperimen lebih bervariasi. Berdasarkan kriteria ketuntasan hasil belajar, rata-rata posttest kedua kelas eksperimen telah mencapai batas ketuntasan minimal 75. Ketuntasan peserta didik kedua kelompok eksperimen pada materi transformasi dapat dilihat pada tabel 20. berikut ini. Tabel 20. Persentase Ketuntasan Pretest dan Posttest Kelompok Pretest Posttest Frekuensi Frekuensi STAD – PS 3 9,37 28 87,50 TPS – PS 25 83,33 73 Berdasarkan tabel di atas, hasil pretest kelompok eksperimen pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe STAD yang memenuhi ketuntasan hanya 3 orang peserta didik dengan persentase 9,37 dari total peserta didik kelas XI APH1, hasil pretest kelompok eksperimen pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe TPS tidak ada peserta didik dari kelas XI APH3 yang memenuhi ketuntasan. Hasil posttest kelompok eksperimen pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe STAD dan TPS yang memenuhi ketuntasan minimal mencapai 87,50 dan 83,33. Hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi kenaikan masing-masing kelompok terhadap prestasi belajar matematika setelah diberikan penerapan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan TPS.

2. Deskripsi Data Motivasi Belajar

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan student team achievement division(stad) ditinjau dari Gaya belajar dan motivasi berprestasi

0 3 167

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Tems and Division (STAD) dan Think Pair Share (TPS) terhada

0 2 17

Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) ditinjau dari

0 2 17

Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Student Team Achievement Division (STAD) Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Aktivitas Senam Lantai.

0 13 44

PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION DAN THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MTs NEGERI GONDANG SRAGEN TAHUN 2014.

0 0 17

Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dan Think Pair Share (TPS) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi

0 0 8

KOMPARASI KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) PADA SISWA SMP

0 0 8