81
3. Uji Perbedaan Kemampuan Awal dan Perbedaan Keefektifan Pembelajaran
a. Uji Perbedaan Kemampuan Awal
Perbedaan kemampuan awal dua kelompok eksperimen diuji dengan menggunakan uji multivariat. Uji perbedaan kemampuan awal dilakukan untuk
mengetahui kesamaan vektor rerata kedua kelompok. Data yang dikumpulkan untuk dianalisis pada penelitian ini adalah data hasil prestasi dan motivasi
sebelum diberikan perlakuan dari kelompok peserta didik yang belajar menggunakan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dan TPS ditinjau dari motivasi belajar dan prestasi. Pengujian perbedaan kemampuan awal dilakukan dengan uji multivariate T
2
Hotelling Trace dengan bantuan SPSS 16 for Windows. Hasil uji perbedaan kemampuan awal kedua
kelompok eksperimen disajikan pada tabel 29 sebagai berikut.
Tabel 29. Hasil Uji Hotelling Trace Sebelum Perlakuan Satatistik Uji
Value F
Hypothesis df Error df
Sig. Hotelling’s
Trace
0,057 1,684
2,000 59,000
0,195 Tabel di atas menunjukkan taraf signifikansi uji multivariat adalah 0,195
0,05, maka diterima. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
perbedaan kemampuan awal kedua kelompok eksperimen ditinjau dari motivasi belajar dan prestasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 9.4 halaman
311.
b. Perbedaan Keefektifan Pembelajaran
Uji perbedaan keefektifan pembelajaran bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan keefektifan antara kelompok penerapan pendekatan saintifik
82 melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan TPS ditinjau dari motivasi
belajar dan prestasi. Pengujian perbedaan keefektifan pembelajaran menggunakan uji multivariate dengan bantuan SPSS 16 for Windows. Data yang digunakan
dalam pengujian ini adalah data setelah diberikan perlakuan. Hasil analisis data disajikan pada tabel 30 sebagai berikut.
Tabel 30. Hasil Uji Hotelling’s Trace Setelah Perlakuan Satatistik Uji
Value F
Hypothesis df Error df
Sig. Hotelling’s
Trace
0,113 3,322
2,000 59,000
0,043 Tabel di atas menunjukkan bahwa taraf signifikansi adalah 0,043 0,05,
maka ditolak. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
keefektifan antara kelompok penerapan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan TPS ditinjau dari motivasi dan prestasi
belajar matematika. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 9.4 halaman 311.
Berdasarkan hasil uji perbedaan keefektifan pembelajaran bahwa terdapat keefektifan antara kelompok penerapan pendekatan saintifik melalui model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan TPS ditinjau dari motivasi belajar dan prestasi maka dilanjutkan dengan uji komparasi pembelajaran. Selanjutnya
dilakukan uji independent sample t-test untuk melihat letak perbedaan keefektifan kedua variabel terikat dari kedua kelompok eksperimen. Hasil Uji independent
sample t-test dapat dilihat pada tabel 31 di bawah ini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 9.4 halaman 312.
83
Tabel 31. Hasil Uji Independent Sample t-Test Variabel
df t
Signifikansi Motivasi Belajar
60 1,638
0,054
Prestasi Belajar Matematika 60
2,598 0,006
Berdasarkan tabel di atas, taraf signifikansi motivasi belajar 0,053 dimana 0,053 0,025. Hal ini menunjukkan bahwa
diterima dan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran
kooperatif tipe STAD tidak lebih efektif pendekatan saintifik melalui model pembelajaran kooperatif tipe TPS ditinjau dari motivasi belajar matematika
peserta didik. Selanjutnya taraf signifikansi prestasi belajar matematika 0,006 0,025,
maka ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
dengan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif dibandingkan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran
kooperatif tipe TPS ditinjau dari prestasi belajar peserta didik.
D. Pembahasan
Model pembelajaran dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe STAD dan TPS sebagai inovasi proses pembelajaran di dalam kelas. Model
pembelajaran tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan proses pembelajaran tersebut guna mencapai tujuan pembelajaran. Namun, suatu pendekatan
pembelajaran perlu dilakukan suatu penelitian untuk mengkaji keefektifannya karena tidak semua pokok pembahasan efektif dalam pelaksanaannya.