79 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi data
sebelum perlakuan dan setelah perlakuan adalah 0,236 dan 0,265. Data dikatakan homogen karena nilai signifikansinya 0,05, sehingga data pada penelitian ini
menunjukkan matriks varians-kovarians kedua kelompok eksperimen adalah homogen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 9.2 halaman 310.
2. Uji Keefektifan Pembelajaran
Uji keefektifan pembelajaran dilakukan untuk mengetahui tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan analisis uji one
sample t-test untuk mengukur efektif tidaknya pendekatan saintifik melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan TPS masing-masing ditinjau dari
motivasi belajar dan prestasi belajar matematika.
a. Keefektifan Ditinjau dari Aspek Prestasi Belajar
Hasil uji keefektifan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan TPS ditinjau dari prestasi dapat dilihat pada tabel 27 di
bawah ini.
Tabel 27. Keefektifan Pendekatan Saintifik melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan TPS ditinjau dari Prestasi
Kelompok t
Sig STAD-PS
9,160 0,000
TPS-PS 4,022
0,000 Berdasarkan tabel di atas, kedua kelompok eksperimen, masing-masing
diperoleh taraf signifikansi 0,000 0,05, maka ditolak. Hal ini menunjukkan
bahwa pendekatan saintifik melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD
80 maupun TPS efektif ditinjau dari prestasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
lampiran 9.3 halaman 310.
b. Keefektifan Ditinjau dari Aspek Prestasi Motivasi Belajar
Hasil uji keefektifan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan TPS ditinjau dari prestasi disajikan dalam tabel 28
berikut ini.
Tabel 28. Keefektifan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan TPS ditinjau dari Motivasi
Kelompok t
Sig STAD-PS
4,493 0,000
TPS-PS 2,271
0,016 Berdasarkan tabel di atas, diperoleh kelompok eksperimen penerapan
pendekatan saintifik melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD ditinjau dari motivasi belajar peserta didik memiliki taraf signifikansi 0,000 0,05, maka
ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD efektif
ditinjau dari motivasi belajar peserta didik. Selanjutnya, pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran kooperatif tipe TPS
ditinjau dari motivasi belajar peserta didik memiliki taraf signifikansi 0,016 0,05, maka
ditolak. Ini berarti penerapan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran kooperatif tipe TPS efektif ditinjau dari motivasi belajar. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 9.3 halaman 310.
81
3. Uji Perbedaan Kemampuan Awal dan Perbedaan Keefektifan Pembelajaran